Flip Globe | 22 April 2024
Oleh : Aditya R
Sebagai sebuah negara, Indonesia menjalin hubungan dagang dengan transaksi impor dan ekspor antara satu sama lain, salah satunya dengan Malaysia. Kedua negara tetangga dan serumpun ini saling mengimpor dan mengekspor produk masing-masing dengan total nilai transaksi per tahun yang cukup tinggi. Berikut beberapa contoh klasifikasi barang impor dari Malaysia yang beredar di Indonesia.
Baca Juga: Kirim Uang ke Malaysia, Cek Kode Bank Malaysia di Sini!
Sumber: Freepik
Menempati urutan pertama barang impor dari Malaysia berdasarkan volume adalah bahan bakar mineral dan minyak mineral serta produk distilasinya. Istilah bahan mineral mengacu kepada golongan mineral yang digunakan sebagai bahan bakar, seperti batu bara dan mineral radioaktif. Sementara itu, minyak mineral mengacu kepada minyak bumi.
Sementara itu, produk distilasi minyak bumi mengacu kepada produk-produk petrokimia, terutama bahan bakar minyak seperti bensin, minyak tanah, avtur, bahan bakar diesel, dan sebagainya. Selain itu, produk distilasi minyak bumi juga mencakup gas LPG, aspal (bitumen), paraffin, lilin, malam, dan lain-lain.
Nilai impor bahan bakar mineral dan minyak mineral serta produk turunannya dari Malaysia mencapai angka US$ 2,23 miliar pada tahun 2020. Angka ini mengalami peningkatan dari nilai impor pada periode sebelunya yang mencapai US$2,08 miliar.
Barang impor lain yang berasal dari negeri jiran adalah mesin. Mesin, peralatan mekanis, boiler, bahkan reactor nuklir termasuk ke dalam kategorisasi yang diberi kode HS 874 ini. Memang, Malaysia bukan satu-satunya negara yang memasok kategori produk ke Indonesia. Meskipun begitu, nilai impor produk ini dari Malaysia masih cukup tinggi, mencapai sekitar US$ 809,93 juta pada 2020 lalu.
Sementara itu, mesin elektrik dimasukkan ke dalam kategori tersendiri, yaitu HS 85. Kategori ini mencakup segalama macam peralatan yang menggunakan listrik dan suku cadangnya. Beberapa contohnya antara lain adalah televisi, alat perekam, speaker, AC, ponsel pintar, mesin cuci, dan sebagainya. Nilai impornya sendiri mencapai US$665,92 juta pada 2020.
Dalam kategorisasi produk impor, plastik dan artikelnya ditandai dengan kode HS 39. Yang dimaksud dengan plastik adalah segala jenis produk yang berbahan plastik, sedangkan artikelnya merujuk kepada komposisi bahan yang menghasilkan berbagai jenis plastik, seperti vinil klorida, polimer stirena, silikon, polimer alam, dan sebagainya.
Selain dari Malaysia, Indonesia juge mengimpor plastik dari negara lain seperti Tiongkok, Singapura, Thailand, dan Korea Selatan. Nilai impor plastik dan artikelnya dari Malaysia sendiri pada tahun 2020 mencapai angka US$610,48 juta. Nilai impor ini menaruh plastik di posisi keempat barang impor dari Malaysia.
Bahan kimia organik adalah sebutan untuk senyawa yang mengandung rantai atom karbon yang terikat dengan atom lainnya. Pada umunya, sebutan bahan kimia organik merujuk kepada senyawa yang memiliki ikatan hidrokarbon (CH) dalam komposisinya. Adapun beberapa jenis bahan kimia organik antara lain adalah urea, etanol, alkohol, dan sebagainya.
Indonesia cukup banyak mengimpor bahan kimia organik dari Malaysia. Dari negara ini saja, nilai impor yang tercatat pada 2020 mencapai angka US$442 juta. Selain dari Malaysia, Indonesia juga mengimpor bahan kimia organik dari negara lain seperti Thailand, Singapura, India, dan Tiongkok.
Meskipun sudah memiliki beberapa pabrik perakitan kendaraan sendiri, Indonesia juga masih mengimpor kendaraan dari negara tetangga seperti Malaysia. Jenis kendaraan yang diimpor pun beragam, namun yang paling banyak adalah mobil pribadi dan sepeda motor.
Selain kendaraan jadi, Indonesia juga mengimpor suku cadang kendaraan dari Malaysia. Impor suku cadang ini dimaksudkan untuk mendukung layanan purna jual mapun perbaikan kendaraan secara umum.
Demikian beberapa contoh klasifikasi barang impor dari Malaysia yang beredar di Indonesia. Selain komoditas impor yang sudah disebutkan, masih ada 92 produk impor lain yang didatangkan dari Negeri Jiran. Nilai impor dari Malaysia sendiri secara keseluruhan menyentuh angka US$6,93 miliar per Desember 2020.
Baca Juga: Cara Aman dan Cepat Transfer Uang ke Malaysia
Bisnis ekspor-impor emang memiliki potensi kentungan yang sangat tinggi. Namun, risiko kegagalannya juga tinggi. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam memulai bisnis barang impor, yaitu:
Selain kelima langkah di atas, kamu juga harus memperhatikan skema transfer bank internasional, tidak terkecuali untuk bisnis barang impor dari Malaysia. Eits, tapi tidak perlu khawatir. Kamu bisa menggunakan fitur Flip Globe dari Flip loh! Unduh aplikasi Flip dari App Store atau Play Store, buat akun, lalu aktifkan fitur Flip Globe. Kebutuhan transfer uang ke Malaysia jadi semakin mudah bukan?
Bagikan