Flip Globe | 31 Mei 2024
Oleh : Aditya R
Sistem pendidikan di Indonesia dan pendidikan di luar negeri pastilah berbeda. Nah, apabila kamu berencana untuk meneruskan kuliah ke luar negeri, ada banyak hal yang perlu diketahui. Agar kamu tidak bingung, cari tahu dulu beberapa perbedaan kuliah di Indonesia dan luar negeri. Apa saja perbedaannya? Yuk, disimak.
Baca Juga: Info Beasiswa Luar Negeri Fully Funded; Kuliah Gratis + Biaya Hidup
Sumber: Pexels
Perbedaan antara kuliah di Indonesia dan luar negeri yang pertama adalah dari sisi tes masuk universitas. Untuk masuk kuliah di universitas di Indonesia, terdapat beberapa jalur tes, mulai dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Seleksi Mandiri Perguruan Tinggi Negeri, dan Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Swasta.
Sebaliknya, apabila ingin masuk universitas luar negeri, umumnya ada tiga jalur tes yang dijadikan syarat, yaitu tes Bahasa Inggris, tes kemampuan dan kelayakan, dan Scholastic Aptitude Test atau disingkat SAT. Nah, pengaplikasian SAT ini berlaku di universitas di Amerika Serikat dan universitas negara lainnya. SAT meliputi membaca, tulis menulis, bahasa, dan matematika.
Sumber: Pexels
Kehadiran merupakan salah satu komponen utama yang harus dipenuhi mahasiswa saat kuliah tatap muka di Indonesia. Mahasiswa harus memenuhi sekitar 70 sampai 80% kehadiran agar bisa mengikuti ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
Sementara, perkuliahan di luar negeri tidak menggunakan sistem kehadiran. Pentingnya nilai yang bagus menjadi syarat utama untuk bisa lulus mata kuliah. Mahasiswa cenderung memiliki kesadaran tinggi untuk menghadiri perkuliahan. Hal ini dikarenakan ketidakhadiran dapat memengaruhi proses belajar sehingga berimbas pada nilai yang tidak mencapai target.
Sumber: Pexels
Saat akan memasuki dunia perkuliahan, kamu akan mendapatkan kesempatan untuk membuat jaringan dan koneksi untuk peluang berkarier. Perbedaan perbedaan kuliah di Indonesia dan luar negeri selanjutnya terletak pada koneksi dan kesempatan karier yang luas.
Umumnya mahasiswa yang kuliah di dalam negeri akan bertemu banyak orang dari berbagai daerah di Indonesia dengan kesempatan karier berskala nasional.
Sementara, mahasiswa yang kuliah ke luar negeri akan mendapatkan kesempatan karier secara internasional. Jaringan sosial dan koneksi dari berbagai negara akan membuka peluang pertukaran pengetahuan dan kerja sama di masa depan. Bahkan, kamu memiliki kesempatan lebih besar untuk tinggal di luar negeri sehabis tamat kuliah.
Kelengkapan fasilitas yang ada di kampus di luar negeri memengaruhi semangat mahasiswa untuk kuliah. Mahasiswa tetap bisa mempelajari materi perkuliahan yang gagal terlaksana meskipun dosen tidak bisa hadir saat itu. Tidak hanya itu, .ahasiswa juga tetap ke kampus untuk belajar dan melakukan berbagai kegiatan akademis.
Sebaliknya, fasilitas di kampus Indonesia banyak yang belum lengkap. Banyak mahasiswa lebih memilih belajar di luar atau tidak datang ke kampus ketika dosen tidak dapat menghadiri kelas. Motivasi untuk belajar secara mandiri berkurang sehingga kesempatan untuk mengembangkan diri menjadi terbatas.
Sumber: Pexels
Sistem pendidikan kuliah di Indonesia dan luar negeri cukup berbeda. Sistem pendidikan perkuliahan di Indonesia lebih fokus pada penerapan teori dan analisis. Penerapan ini bertujuan agar mahasiswa mampu menganalisis suatu permasalahan secara tepat dan terperinci.
Ketepatan dalam menganalisis digunakan untuk memberikan solusi dan menyelesaikan suatu permasalahan.
Sementara itu, sistem pendidikan kuliah di luar negeri lebih menekankan pada praktik. Mahasiswa harus belajar untuk melakukan eksplorasi dan berinteraksi. Semakin sering praktik dilakukan semakin banyak bermunculan penemuan dan inovasi. Meskipun memiliki fokus yang berbeda, kedua sistem pendidikan mempunyai kelebihan masing-masing.
Sumber: Pexels
Kuliah sambil magang atau kerja sering dilakukan oleh mahasiswa di luar negeri. Mahasiswa kerap mengambil kerja paruh waktu atau mengikuti program magang. Program magang atau kerja paruh waktu dilakukan sebagai salah satu solusi untuk membantu biaya hidup atau studi yang relatif tinggi.
Tidak hanya itu, banyak mahasiswa berduyun-duyun mengajukan Post-Study Work Visa agar dapat tinggal dan bekerja di negara tempat mereka kuliah.
Berbeda di Indonesia, program magang dan kerja paruh waktu tidak dilakukan oleh semua mahasiswa. Memang beberapa kampus mewajibkan mahasiswa mengikuti program magang.
Namun, banyak kampus tidak mewajibkan, tetapi menyarankan mahasiswa untuk ikut program magang. Hal ini bertujuan agar mahasiswa memiliki pengalaman kerja sebelum lulus kuliah dan bersiap untuk masuk dunia kerja.
Baca Juga: Ingin Kuliah di Luar Negeri? Begini Tips Membuat Visa Pelajar
Sumber: Pexels
Perbedaan lainnya terletak pada pilihan jurusan yang tersedia. Ada banyak pilihan jurusan yang tersedia di universitas di Indonesia. Namun, beberapa jurusan hanya bisa ditemukan di universitas luar negeri. Sebut saja Manajemen Teknologi Baking, Pedagogy and Teaching for Sustainability, Horologi, Pembuatan dan Destilasi Bir, atau Cosmetics Sciences.
Nah, jika tertarik mengambil salah satu dari jurusan tersebut, kamu harus berkuliah di luar negeri.
Inilah beberapa perbedaan kuliah di Indonesia dan luar negeri. Di mana pun kamu kuliah, pastikan untuk selalu cari tahu informasi terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk mematangkan persiapan memasuki dunia kuliah.
Tidak hanya itu, jika kamu memutuskan kuliah di luar negeri, pastikan transfer uang ke luar negeri tidak mengalami masalah. Agar meminimalisasi masalah, transfer untuk biaya kuliah ke luar negeri bisa lewat Flip Globe.
Dengan Flip Globe kamu bisa melakukan transfer internasional ke lebih dari 55 negara secara cepat, aman, dan real time. Tidak hanya itu, biaya transfer juga relatif murah dan tanpa biaya tersembunyi.
Bagikan