flip for business logoburger menu
mural
homeforward
Bingung Bagaimana Cara Hitung Gaji Karyawan? Ini Dia Tips-Tipsnya!

Bingung Bagaimana Cara Hitung Gaji Karyawan? Ini Dia Tips-Tipsnya!

Bagaimana, sih, cara hitung gaji karyawan? Menentukan besaran gaji karyawan tentunya tidak bisa asal. Ada ketentuan yang harus kamu taati agar karyawan menerima gaji yang fair dan sesuai dengan beban kerja mereka. Selain mengacu pada aturan pemerintah, kamu juga perlu mempertimbangkan berbagai faktor lainnya.

Kamu pelaku bisnis UMKM/bisnis menengah yang baru memulai bisnis? Artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai cara hitung gaji karyawan dan tips-tips yang bisa kamu terapkan. Yuk, pelajari selengkapnya! 

Ketentuan Gaji Karyawan UMKM Dan Bisnis Menengah

cara hitung gaji karyawan dalam periode tertentu.jpg

Sumber : Pexels

Sebagai pemilik usaha, tentunya kamu tidak bisa menentukan besaran upah karyawan sembarangan. Ada aturan khusus yang harus kamu taati agar usahamu tidak melakukan pelanggaran.

Aturan pengupahan karyawan diatur dalam PP Pengupahan nomor 36 tahun 2021. Pada PP tersebut, segala hal terkait pengupahan sudah dijelaskan, termasuk bagaimana cara hitung gaji karyawan harian, per jam, dan bulanan.

Pada aturan tersebut juga disebutkan bahwa gaji karyawan mengacu pada Peraturan Pemerintah Daerah terkait Upah Minimum Provinsi (UMP). Akan tetapi, pemerintah mengizinkan bisnis UMKM untuk memberikan upah pekerja di bawah UMP. Dengan catatan, upah tersebut disepakati kedua belah pihak (pemilik usaha dan pekerja). 

Bisnis UMKM seperti apa yang dibebaskan dari ketentuan UMP ini? Ada dua faktornya, yaitu:

  • UMKM tersebut menggunakan sumber daya tradisional dalam proses produksinya.
  • UMKM tersebut tidak bergerak pada usaha padat modal atau usaha berteknologi tinggi.

Untuk jenis UMKM tersebut, maka upah yang diberikan bisa sesuai dengan kesepakatan antara pekerja dan pengusaha. Dengan catatan, upah tersebut harus:

  • Dari rata-rata tingkat konsumsi masyarakat tingkat provinsi minimal 50%.
  • Di atas garis kemiskinan tingkat provinsi minimal 25%.

Keterangan:

  1. Usaha mikro didefinisikan sebagai usaha yang memiliki kekayaan bersih maksimal Rp50 juta (tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha); hasil penjualan paling banyak Rp300 juta/tahun.
  2. Usaha kecil didefinisikan sebagai usaha yang memiliki kekayaan bersih Rp50 juta-Rp500 juta (tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha); hasil penjualan berkisar antara Rp300 juta-Rp2,5 milyar/tahun.

Apa Saja Jenis Gaji Karyawan?

transfer gaji karyawan otomatis.jpg

Sumber : Pexels

Ada beberapa jenis gaji karyawan yang biasa diterapkan di perusahaan, yaitu gaji harian, gaji per jam, gaji pro-rata, dan gaji bulanan. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis gaji. 

1. Gaji Harian

Gaji harian merupakan upah yang dibayarkan kepada pegawai secara harian. Jika bisnis/usaha kamu menggunakan sistem penggajian ini, maka kamu tidak perlu membayarkan gaji apabila karyawan tidak masuk kerja (absen). 

Selain harian, ada juga jenis gaji mingguan. Seperti namanya, gaji mingguan berarti gaji yang dibayarkan tiap satu minggu sekali. 
 

2. Gaji Per Jam

Sesuai dengan namanya, gaji per jam adalah upah yang diberikan kepada pekerja dalam satuan waktu per jam kerja. Biasanya, jenis gaji ini diberikan kepada pekerja paruh waktu, pekerja tidak tetap, atau pekerja yang diberikan tugas khusus selama waktu tertentu.

Dengan adanya jenis gaji ini, keadilan bagi pekerja yang bekerja dengan durasi yang berbeda bisa dicapai. Artinya, semakin lama seseorang bekerja per harinya, maka semakin besar juga upah yang diterima. 

3. Gaji Pro-Rata

Gaji pro-rata atau pro-rate merupakan upah yang dibayarkan pemberi kerja kepada karyawan yang bekerja secara paruh waktu atau bekerja dalam periode yang singkat. 

Jenis gaji ini juga bisa diberikan kepada pegawai tetap yang direkrut di pertengahan bulan atau keluar (mengundurkan diri) di pertengahan bulan.

4. Gaji Bulanan

Gaji bulanan merupakan upah yang dibayarkan dengan jumlah yang konsisten pada karyawan setiap satu bulan kalender. Jenis upah yang satu ini memiliki besaran sesuai dengan posisi tetapnya di sebuah perusahaan. 

Cara Menghitung Gaji Karyawan

Kesulitan Kelola Gaji Karyawan_ Coba Solusi Money Transfer dari Flip.jpg

Sumber : Pexels

Jika mengacu pada PP Pengupahan nomor 36 tahun 2021, maka ada dua aspek yang perlu kamu perhatikan ketika menentukan gaji karyawan UMKM, yaitu tingkat konsumsi masyarakat tingkat provinsi dan garis kemiskinan tingkat provinsi.

Misalnya, per Maret 2021 rata-rata konsumsi masyarakat tingkat provinsi DKI Jakarta adalah Rp2.338.129,00/bulan sedangkan garis kemiskinan tingkat provinsinya berada di kisaran Rp697.638,00/kapita/bulan.

Dengan angka tersebut, maka kisaran gaji karyawan UMKM yang perlu kamu bayarkan berada di kisaran:

  1. 50% dari rata-rata konsumsi masyarakat tingkat provinsi: Rp2.338.129,00 x 50% = Rp1.169.064,50
  2. 25% di atas garis kemiskinan tingkat provinsi: Rp697.638,00 + 25% = Rp872.047,50.

Jadi, gaji karyawan UMKM yang perlu kamu siapkan setidaknya berada di kisaran Rp872.047,50-Rp1.169.064,50. 

Meski begitu, kamu tidak bisa hanya menggunakan aturan tersebut untuk menentukan gaji karyawan UMKM. Ada segenap faktor lain yang juga perlu kamu pertimbangkan, misalnya seperti:

  1. Living cost daerah.
  2. Pendapatan yang kamu peroleh dengan menjalankan bisnis tersebut.
  3. Besaran gaji karyawan rata-rata untuk industri tersebut.
  4. Jumlah karyawan yang dibutuhkan.
  5. Jabatan dan tanggung jawab yang diemban karyawan.
  6. Pengalaman kerja karyawan.
  7. Kesepakatan antara pemilik usaha (kamu) dan karyawan.

Jika bisnismu mampu, maka membayar karyawan sesuai dengan besaran Upah Minimum Provinisi (UMP)/Upah Minimum Kota (UMK) sangat disarankan. Dengan melakukan hal ini, kamu bisa:

  • Memenuhi kewajiban sebagai pemberi kerja dengan baik
  • Membantu meningkatkan performa/kinerja karyawan
  • Memberikan apresiasi atas kerja keras karyawan
  • Membangun loyalitas karyawan sehingga bisa menurunkan tingkat turnover.

Tips Menentukan Besaran Gaji Karyawan

menghitung gaji karyawan.jpg

Sumber : Pexels

Nah, selain mengetahui cara hitung gaji karyawan di atas, kamu juga perlu tahu beberapa tips hitung gaji karyawan, nih!

1. Lakukan riset living cost dan batas kemiskinan daerah

Mengetahui living cost daerah bisa memberikanmu gambaran berapa biaya hidup yang dibutuhkan di daerah tersebut tiap bulannya. Dengan demikian, kamu bisa memperkirakan berapa gaji yang cukup untuk diberikan ke karyawan setiap bulannya.

Di sisi lain, kamu juga perlu mengetahui batas kemiskinan daerah. Sebagaimana diatur dalam PP Pengupahan nomor 36 tahun 2021, sebagai pemilik usaha kamu wajib memberikan gaji minimal 25% di atas batas kemiskinan daerah.

2. Tentukan gaji berdasarkan posisi mereka

Posisi karyawan sering kali berkaitan erat dengan pengalaman kerja dan tanggung jawab yang diemban. Pertimbangkan hal ini dalam penentuan gaji. Jangan sampai karyawan yang secara hierarkis memiliki posisi lebih rendah mendapatkan gaji lebih besar. Apalagi jika mereka tidak memiliki pengalaman kerja dan tanggung jawab yang diemban kecil.

3. Terbuka untuk negosiasi

Terkadang gaji yang kamu tawarkan tidak cocok dengan keinginan karyawan tersebut. Untuk itu, tidak ada salahnya untuk membuka kesempatan untuk negosiasi gaji dan membuka kesempatan kenaikan gaji. Melakukan cara ini bisa membantumu untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan selama bekerja di usaha yang kamu jalankan.

4. Lakukan riset gaji di bisnis lain yang berskala sama

Dengan melakukan ini, kamu punya gambaran berapa kisaran gaji karyawan yang sesuai dengan bidang usaha dan skala bisnis yang kamu jalankan.

5. Tetapkan batas dasar dan batas atas

Menetapkan batas dasar dan batas atas bisa membantu untuk menghindari kesenjangan gaji antarkaryawan yang terlalu besar. Dengan cara ini juga, kamu bisa menentukan kemampuan usahamu dalam memberikan gaji kepada karyawan dan membatasi ekspektasi calon karyawan baru terkait besaran gaji.

 

Nah, itulah penjelasan mengenai cara hitung gaji karyawan, jenis jenis upah karyawan, dan tips hitung gaji karyawan. Semoga bermanfaat, ya!

Sudah tahu bagaimana cara menghitung gaji karyawan tetapi belum tahu bagaimana sistem penggajian karyawan yang praktis? Kamu bisa pakai Flip for Business!

Dengan Flip for Business, kamu bisa transfer ke 20.000 tujuan sekaligus cukup dengan satu klik. Nggak cuma itu, biaya transfer antarbank pun jadi lebih murah dengan Money Transfer dari Flip for Business! Pembayaran jadi mudah dan lancar, bisnis pun makin efisien!

Yuk, kunjungi website Flip for Business untuk informasi lebih lanjut!

cta_banner_for_b2b_blog_banner_mt.png

Bagikan

Lainnya

Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital
7 Strategi untuk Meningkatkan Efisiensi Transaksi Bisnis Ritel
7 Strategi untuk Meningkatkan Efisiensi Transaksi Bisnis Ritel

Kategori

flip logo

Pesona Khayangan Blok CK No. 50

Jl. Margonda Raya, Depok

Jawa Barat, Indonesia

Layanan Sales

Senin-Jumat

(kecuali hari libur nasional)

08.00-17.00 WIB

Layanan Bantuan

Setiap hari (24 jam)

Temukan Kami Di

Tentang Flip

Buat AkunBisnisBantuanSyarat & KetentuanKebijakan PrivasiTimKarirBlog

Hubungi Kami

Bisnis & Kerja Sama

+62 813-8760-6852

Email

[email protected]

Flip adalah perusahaan transfer dana yang telah terlisensi oleh Bank Indonesia dengan nomor izin 18/196/DKSP/68

© 2022 PT. Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi