Salah satu wujud nyata peningkatan layanan pelanggan PLN adalah hadirnya sistem token. Dengan sistem ini, masyarakat lebih mudah mengatur penggunaan listrik sesuai kebutuhan dan kemampuan. Di sini, pelanggan bisa mengatur pembelian mulai dari Rp20 ribu hingga 1 juta rupiah. Penggunaan listrik pun bisa lebih terkendali dan pelanggan akan aman dari sanksi berupa pemutusan karena keterlambatan.&nbsp;Tak heran jika kemudian, banyak pelanggan yang memilih untuk beralih dari listrik pascabayar&nbsp; ke sistem token (prabayar). Meski memang, sistem ini pun tak luput dari kekurangan yang harus diwaspadai oleh para pelanggan. Misalnya, listrik bisa mati kapan saja ketika saldo token sudah habis. Jadi, pastikan Anda bisa disiplin mengisi token listrik atau setidaknya bisa tepat memprediksinya.&nbsp;Hal lain yang juga cukup mengganggu kenyamanan adalah bunyi alarm token listrik. Sebagaimana diketahui, alarm ini bisa berbunyi nyaring yang menandakan bahwa token listrik akan segera habis. Bunyi nyaring ini tentu saja cukup mengganggu, apalagi jika terjadi di malam hari. Nah, berikut beberapa cara yang bisa dicoba untuk mengatasi hal ini.&nbsp;Mengapa Token Listrik Berbunyi?&nbsp;Umumnya, alarm token listrik berbunyi memang sebagai tanda pemberitahuan bahwa sisa pulsa akan segera habis. Namun, bisa pula karena terdapat masalah teknis tertentu pada alat meter prabayar (MPB).&nbsp;Karenanya, jika Anda merasa baru mengisi pulsa token atau kiranya saldo masih ada, ada baiknya segera lapor ke kantor PLN terdekat. Atau, bisa juga membuat pengaduan via telepon dengan menghubungi nomor layanan 123 didahului kode area. Dalam pengaduan tersebut, jelaskan kronologi sebelum terjadinya masalah dan pihak PLN pun akan memberikan solusi penyelesaian. Entah berupa arahan via telepon atau mengirimkan teknisi ke rumah Anda.&nbsp;Namun, jika bunyi alarm disebabkan karena saldo token listrik yang akan segera habis, otomatis Anda harus segera melakukan pengisian. Meski memang, ada beberapa cara atau trik khusus untuk mematikan alarm token sementara agar tidak terlalu bising dan mengganggu.&nbsp;&nbsp;Baca Juga : <a href="https://flip.id/blog/bagaimana-cara-mengatasi-token-listrik-gagal-terus" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Bagaimana Cara Mengatasi Token Listrik Gagal Terus?</a><h2>Cara Mematikan Alarm Token Listrik</h2>Bunyi alarm token yang nyaring dan bising memang sangat mengganggu kenyamanan. Apalagi, jika itu terjadi di malam hari yang pastinya akan mengganggu waktu istirahat keluarga dan tetangga. Nah, berikut beberapa cara yang bisa dicoba untuk mematikan bunyi alarm token sementara, sampai masalah atau kendala teratasi.&nbsp;<h3>1. Gunakan Angka 812</h3>Cara pertama sekaligus yang paling mudah adalah dengan memasukkan angka 812 pada alat meter prabayar. Anda cukup menekan angka 812 lalu enter, maka alarm akan berhenti berbunyi. Hanya saja, hasil pada tiap merek meteran bisa berbeda. Misalnya, pada merek meteran Itron, cara ini hanya mampu menghentikan bunyi alarm selama 10 menit. Berbeda dengan Hexing yang mampu membuat alarm berhenti selama 20 menit hingga maksimal 1 jam.&nbsp;<h3>2. Gunakan Kode 456</h3>Sebagaimana diketahui, alarm akan terdengar apabila isian daya pada token hampir habis. Dalam hal ini, PLN menetapkan standar minimal 20 kWH untuk batas kuota listrik di rumah. Jadi, ketika isian daya telah mencapai batas minimal tersebut, otomatis alarm akan berbunyi sebagai tanda bahwa si pengguna harus segera melakukan pengisian token listrik.&nbsp;Perlu diketahui pula, bahwa untuk penggunaan standar, daya sebesar 20 kWH tersebut masih bisa bertahan hingga keesokan harinya. Karenanya, Anda tak perlu terlalu panik, cukup atur penggunaan listrik seefisien mungkin dan kecilkan suara alarm token agar tidak terlalu mengganggu.&nbsp;Baca Juga : <a href="https://flip.id/blog/jangan-salah-ini-cara-isi-token-listrik-ke-meteran-yang-tepat" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Jangan Salah, Ini Cara Isi Token Listrik ke Meteran yang Tepat</a>&nbsp;Caranya dengan menggunakan kode 456 diikuti angka minimal kuota listrik yang diinginkan. Misalnya, Anda ingin mengubah standar minimal listrik yang awalnya 20 kWH menjadi 10 kWH. Cukup tekan sembarang nomor, lalu masukkan kode 456 diikuti angka batas minimal daya yang diinginkan. Jika pengguna ingin mengatur batas minimal menjadi 10 kWH, maka kodenya 45610. Artinya, alarm token listrik akan berbunyi ketika daya telah mencapai batas minimal tersebut. Terakhir, tekan enter dan alarm pun akan berhenti berbunyi.&nbsp;<h3>3. Isi Token sebelum Batas Pemakaian</h3>Cara terakhir sekaligus yang paling efektif untuk meredam bunyi alarm token listrik adalah dengan melakukan isi ulang saldo. Anda bisa melakukan isi ulang langsung untuk satu bulan, atau bisa juga disesuaikan dengan kemampuan. Yang jelas, minimal pembelian token sebesar Rp20 ribu.&nbsp;Dalam hal ini, penting untuk diketahui pula bahwa PLN memiliki peraturan terkait pengisian daya token ini. Yakni, setiap pelanggan hanya diperbolehkan mengisi daya sebesar 720 jam per bulan sesuai jatah daya listrik. Contohnya, bagi Anda yang memiliki kapasitas sebesar 900 kWh, kalikan 900 dengan 1000. Kemudian, 0.9 dikali 720 jam guna mengetahui kebutuhan kWh per bulan. Hasilnya 648 kWh per bulan kalikan dengan biaya sebesar Rp586 untuk memprediksi batas nominal rupiah per bulan. Jadi, yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp379.728 per bulan.&nbsp;Untuk pembeliannya sendiri, kini Anda bisa menggunakan aplikasi Flip. Aplikasi Flip tak hanya bisa untuk transfer antar bank secara gratis, tetapi juga bisa melakukan <a href="https://flip.id/produk-digital" target="_blank" rel="noopener noreferrer">pembelian token listrik</a> dengan mudah dan praktis. Cukup pilih menu Token Listrik, masukkan nomor ID pelanggan, dan nominal saldo yang hendak diisikan. Setelah proses verifikasi, transaksi pun akan diproses dan kode token bisa langsung digunakan.&nbsp;

Alarm Token Listrik Berisik? Ini 3 Cara Mematikannya! 

Beragam asuransi kesehatan tersedia di Indonesia dengan menawarkan berbagai jenis proteksi dan manfaat. BPJS dan KIS merupakan contoh asuransi kesehatan yang memberikan perlindungan maksimal kepada seluruh rakyat Indonesia. Namun, BPJS kesehatan dan KIS memiliki perbedaan dari sisi kriteria peserta, jumlah iuran, hingga fasilitas.Perbedaan KIS dan BPJS juga dapat dilihat dari cakupan wilayah serta prosedur dan layanan. Nah, supaya Anda lebih memahami, berikut ini pembahasan seputar pengertian KIS dan BPJS beserta perbedaan keduanya.<h2 style="text-align:justify;">Pengertian KIS dan BPJS</h2>Kartu Indonesia Sehat atau KIS merupakan program jaminan kesehatan yang dikeluarkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004. Dengan mengikuti program KIS, masyarakat bisa memperoleh pelayanan maksimal di fasilitas kesehatan. Selain itu, KIS juga menjadi penanda kepesertaan jaminan kesehatan nasional (JKN).Masyarakat yang memiliki tanda kepesertaan JKN bisa mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif melalui mekanisme sistem rujukan berjenjang. Pelayanan tersebut didasarkan pada indikasi medis dari fasilitas kesehatan yang disarankan.Lalu, apa itu BPJS kesehatan?BPJS merupakan akronim dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Jadi, BPJS adalah badan hukum publik yang bertanggung jawab kepada presiden untuk menyelenggarakan jaminan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia. Sementara itu, BPJS kesehatan bertugas mengadakan jaminan sosial di bidang kesehatan.Dahulu, BPJS kesehatan digabungkan dengan ketenagakerjaan dengan nama Jamsostek (jaminan sosial tenaga kerja). Kini Jamsostek telah disatukan program dalam JKN yang diresmikan pada 31 Desember 2013. Secara terpisah, BPJS kesehatan mulai dioperasikan pada tanggal 1 Januari 2014.<h2 style="text-align:justify;">Perbedaan KIS dan BPJS Kesehatan</h2>Dengan tawaran premi terjangkau, peminat BPJS kesehatan maupun KIS makin banyak. Namun, sebelum Anda menentukan proteksi yang tepat, pahami dahulu lima perbedaan KIS dan BPJS berikut ini.<h3 style="text-align:justify;">Kriteria Peserta</h3>Dari sisi kriteria peserta, KIS memprioritaskan masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Artinya, hanya individu atau keluarga tidak mampu yang boleh memiliki kepesertaan KIS.Sebaliknya, kepesertaan BPJS bisa dimiliki oleh berbagai kalangan dengan tujuan memberikan akses kesehatan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Pendaftaran sebagai peserta BPJS pun dapat dilakukan secara kolektif oleh perusahaan maupun instansi pemerintah.&nbsp;&nbsp;&nbsp;<h3 style="text-align:justify;">Jumlah Iuran</h3>Dari sisi iuran, peserta KIS tidak dipungut sepeser pun karena sudah disubsidi oleh pemerintah. Sebaliknya, peserta BPJS kesehatan diwajibkan untuk membayar sejumlah iuran sesuai dengan kelasnya. Iuran ini harus dibayarkan setiap bulan supaya peserta BPJS bisa mendapatkan pelayanan maksimal.Namun, ketentuan tersebut akan berubah secara bertahap sampai tahun 2025 dengan adanya kelas rawat inap standar (KRIS). Dalam KRIS, tidak ada pengelompokkan layanan kesehatan berdasarkan kelas 1, 2, atau 3. Semua kelas akan dihapus total pada tahun 2026.Pemberlakuan KRIS secara bertahap juga memengaruhi besaran iuran yang dibayarkan oleh pemerintah untuk masyarakat tidak mampu. Jumlah iurannya sebesar Rp42.000 dibayarkan dengan kontribusi pemerintah daerah.&nbsp;Baca Juga : <a href="https://flip.id/blog/ini-cara-mengurus-bpjs-yang-hilang" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Jangan Khawatir, Ini Cara Mengurus BPJS yang Hilang</a>&nbsp;Sementara iuran peserta pekerja penerima upah (PPU) atau formal, ditetapkan sebesar 5 persen dari total upah. Rinciannya, yakni 4 persen dibayarkan oleh pemberi kerja dan 1 persen berasal dari iuran pekerja. Perhitungan ini berlaku untuk upah minimum kabupaten atau kota serta batas atas senilai Rp12 juta.Selanjutnya, ada kelompok peserta sektor informal yang tidak mempunyai pendapatan tetap. Kelompok ini ditetapkan sebagai peserta pekerja bukan penerima upah (PBPU) dan bukan pekerja (BP).Khusus kepesertaan PBPU dan BP, besaran iuran ditentukan sesuai kemampuan peserta. Semisal, iuran kelas 1 sebesar Rp 150.000 per orang per bulan, kelas 2 sekitar Rp100.000, dan kelas 3 hanya Rp35.000 per individu.<h3 style="text-align:justify;">Cakupan Wilayah</h3>Perbedaan lainnya terletak pada cakupan wilayah KIS dan BPJS kesehatan. Untuk peserta KIS, bisa memakai kartunya untuk berobat di berbagai tempat, terutama puskesmas. Sementara peserta BPJS kesehatan hanya dapat menggunakan fasilitas kesehatan di wilayah tertentu seperti yang tertera di kartu.&nbsp;Baca Juga : <a href="https://flip.id/blog/cek-peserta-bpjs" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Ragu Sudah Punya BPJS? Coba 4 Cara Cek Peserta BPJS Ini</a><h3 style="text-align:justify;">Fasilitas</h3>Peserta KIS mendapatkan fasilitas kesehatan tingkat pertama, baik rumah sakit, puskesmas, dokter umum, maupun klinik. Sebaliknya, peserta BPJS hanya bisa berobat di fasilitas kesehatan yang tertera di kartu kepesertaan.<h3 style="text-align:justify;">Prosedur dan Layanan</h3>Prosedur dan layanan kesehatan untuk peserta KIS tergolong setara dan terpadu. Para peserta bisa mendapatkannya di fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta yang memberlakukan KIS.&nbsp;&nbsp;Berbeda dengan peserta BPJS kesehatan yang harus mendapatkan rujukan dari fasilitas kesehatan I jika membutuhkan perawatan lebih lanjut. Semisal, seorang pria mengidap penyakit jantung memeriksakan diri di puskesmas. Karena penyakitnya berbahaya, ia harus segera di operasi.Namun, pihak puskesmas tidak memiliki alat untuk melakukan tindakan operasi. Supaya pria tersebut bisa operasi di rumah sakit tertentu, berarti ia harus mendapatkan rujukan dari Puskesmas. Tanpa surat rujukan, maka pria itu akan sulit mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dituju.Demikian pembahasan singkat seputar&nbsp;perbedaan KIS dan BPJS kesehatan. Supaya bisa menggunakan keduanya secara maksimal, pastikan Anda memahami prosedur dari pendaftaran sampai manfaat yang ditawarkan. &nbsp;

Wajib Tahu! Ini 5 Perbedaan KIS dan BPJS Kesehatan

Cara melihat saldo BPJS Ketenagakerjaan tidaklah sulit, bahkan tidak perlu keluar rumah. Di era digital yang semakin maju, hampir semua hal bisa dilakukan dengan mudah melalui&nbsp;smartphone. Salah satunya adalah memantau saldo BPJS Ketenagakerjaan yang telah terkumpul.Seperti kita tahu, iuran BPJS Ketenagakerjaan dibayarkan setiap bulan selama masa kerja. Pastinya kamu penasaran, kan, berapa nominal yang sudah terakumulasi selama ini? Dengan mengecek saldo BPJS Ketenagakerjaan, kamu akan tahu berapa nominal Jaminan hari Tua (JHT) yang bisa diambil ketika sudah tidak lagi bekerja.&nbsp;Dengan kemudahan akses internet, kini tidak perlu lagi pergi ke kantor BPJS Ketenagakerjaan untuk mengetahui berapa jumlah saldo yang telah terkumpul. Berikut adalah tiga cara praktis untuk melihat saldo BPJS Ketenagakerjaan tanpa harus datang ke kantor.<h2 style="text-align:justify;">3 Cara Melihat Saldo</h2>Tak perlu pergi ke kantor cabang BPJS terdekat, berikut adalah tiga cara melihat saldo BPJS Ketenagakerjaan yang bisa dilakukan dari rumah:<h3 style="text-align:justify;">Melalui Aplikasi</h3>Cara melihat saldo BPJS Ketenagakerjaan yang pertama adalah melalui aplikasi&nbsp;mobile BPJSTK (JMO). Tentunya kamu harus&nbsp;download dan&nbsp;install aplikasinya terlebih dahulu. Aplikasi BPJSTKU tersedia secara gratis di Google Play Store maupun iOS App Store.Setelah mengunduh dan menginstal aplikasi&nbsp;mobile BPJSTKU, lakukan registrasi dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:<ul><li>Apabila belum memiliki akun maka pilih menu Buat Akun di beranda.</li><li>Masukkan NIK, tanggal lahir, dan nomor&nbsp;handphone yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.</li><li>Masukkan kode verifikasi yang dikirimkan ke nomor&nbsp;handphone.</li><li>Buat&nbsp;password.</li><li>Setelah berhasil mendaftar, kamu bisa&nbsp;login ke aplikasi BPJSTKU.</li></ul>Setelah masuk ke aplikasi, pilih menu "Cek Saldo" untuk melihat saldo BPJS Ketenagakerjaan.<h3 style="text-align:justify;">Cari Tahu Saldo BPJS Lewat SMS</h3>Jika tidak ingin&nbsp;install aplikasi JMO BPJSTKU, tenang saja, ada cara cek saldo BPJS ketenagakerjaan tanpa aplikasi, kok. Kamu bisa cek saldo BPJS melalui layanan SMS. Caranya cukup dengan mengirimkan SMS dengan format:DAFTAR SALDO#NO_KTP#TGL_LAHIR (DD-MM-YYYY)#NO_PESERTA#EMAIL (bila ada) kemudian kirim ke nomor 2757.Setelah terdaftar, kamu bisa cek saldo BPJS TK dengan cara mengirimkan pesan: CEK SALDO kemudian kirim ke 2757.<h3 style="text-align:justify;">Cek Melalui Situs Resmi</h3>Cara melihat saldo BPJS Ketenagakerjaan yang ketika yaitu dengan mengakses&nbsp;website resmi BPJS Ketenagakerjaan. Melalui&nbsp;website&nbsp;<a href="http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id">www.bpjsketenagakerjaan.go.id</a>, kamu bisa cek saldo BPJS ketenagakerjaan dengan NIK.&nbsp;Apabila belum terdaftar, kamu bisa pilih ‘daftar pengguna’ dengan memasukkan beberapa data pribadi seperti nama, NIK sesuai KTP, tanggal lahir, dan nomor peserta BPJS Ketenagakerjaan.Setelah verifikasi, kamu bisa login dengan memasukkan alamat email,&nbsp;password, dan klik saya bukan robot jika telah terdaftar. Setelah berhasil login, kamu bisa memilih menu "Cek Saldo" untuk melihat saldo BPJS Ketenagakerjaan.&nbsp;Baca Juga : <a href="https://flip.id/blog/cara-bikin-bpjs-ketenagakerjaan-online" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Cara Bikin BPJS Ketenagakerjaan Online Bagi Freelancer, Mudah Lho!</a><h2 style="text-align:justify;">Solusi Pengguna JMO yang Tidak Bisa Cek Saldo</h2>Jika kamu mengalami masalah saat menggunakan aplikasi JMO (Jamsostek Mobile) dan tidak bisa cek saldo, berikut beberapa solusi yang dapat dicoba:<h3>Periksa Koneksi Internet</h3>Pastikan bahwa koneksi internet pada perangkatmu berfungsi dengan baik. Coba untuk membuka aplikasi lain atau membuka situs web untuk memastikan bahwa koneksi internet berjalan dengan baik.<h3>Cek Informasi Akun</h3>Pastikan bahwa informasi akun yang kamu gunakan untuk masuk ke aplikasi Jamsostek Mobile sudah benar dan valid. Jika tidak berhasil&nbsp;login karena lupa kata sandi, kamu bisa klik “forgot password” kemudian membuat kata sandi yang baru.<h3>Periksa Versi Aplikasi</h3>Pastikan bahwa kamu menggunakan versi terbaru dari aplikasi Jamsostek Mobile. Jika aplikasi yang kamu gunakan masih versi lawas, silakan&nbsp;update dulu ke versi terbaru dari Play Store atau App Store.<h3>Lakukan Update Sistem Operasi</h3>Jika aplikasi Jamsostek Mobile masih tidak dapat digunakan, mungkin penyebabnya adalah versi sistem operasi yang belum&nbsp;support&nbsp;aplikasi JMO. Untuk itu, silakan lakukan&nbsp;update sistem operasi yang terbaru agar bisa&nbsp;support aplikasi JMO dengan baik.<h3>Hubungi Pihak Jamsostek</h3>Jika semua solusi di atas tidak berhasil, kamu dapat menghubungi pihak Jamsostek untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Hubungi pusat layanan Jamsostek di nomor telepon 1500910 atau kirim email ke alamat eklaim@jamsostek.co.id.Itulah beberapa cara melihat saldo BPJS Ketenagakerjaan dengan mudah dari rumah. Dengan mengetahui saldo BPJS Ketenagakerjaan, kamu pun jadi tahu berapa jumlah uang yang akan kamu terima untuk Jaminan hari Tua (JHT).&nbsp;Sejumlah uang ini bisa kamu klaim ketika sudah tidak lagi bekerja, entah karena mengundurkan diri, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), atau pensiun dari perusahaan.&nbsp;Baca Juga : <a href="https://flip.id/blog/ini-dia-aturan-bpjs-terbaru-untuk-tahun-2023" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Ini Dia Aturan BPJS Terbaru untuk Tahun 2023</a>&nbsp;Dengan memanfaatkan ketiga cara di atas, kamu tidak perlu lagi repot-repot datang ke kantor BPJS Ketenagakerjaan untuk mencari tahu saldo yang telah terkumpul. Tidak hanya cek saldo saja, kini kamu bahkan bisa melakukan kewajiban membayar iuran BPJS dari rumah. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan aplikasi&nbsp;<a href="https://flip.id/flip-globe" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Flip</a> yang tersedia secara gratis untuk&nbsp;<a href="https://play.google.com/store/apps/details?id=id.flip&amp;hl=in&amp;gl=US" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Android</a> dan&nbsp;<a href="https://apps.apple.com/id/app/flip-bebas-biaya-transfer/id1439301290" target="_blank" rel="noopener noreferrer">iOS</a>.&nbsp;Menariknya lagi, transaksi di Flip bebas biaya administrasi, lho! Yuk, pakai Flip sekarang!

Blog

Terbaru

Alarm Token Listrik Berisik? Ini 3 Cara Mematikannya!

Wajib Tahu! Ini 5 Perbedaan KIS dan BPJS Kesehatan

Bisa dari Rumah, Ini 3 Cara Melihat Saldo BPJS Ketenagakerjaan

Terpopuler

Ini Kode Virtual Account OVO Terlengkap, Isi Saldo Makin Mudah

Cara Cepat Cek Nomor Axis Biar Kamu Nggak Lupa!

Antiribet! Ini Syarat dan Cara Buka Rekening BCA Online Lengkap

Semua

Bisnis

Flip Globe

Kabar Flip

Keuangan

Learning

Tutorial

tips-dan-panduan Artikel

Kategori