flip for business logoburger menu
mural
homeforward
Startup: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Perusahaan Biasa

Startup: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Perusahaan Biasa

Istilah startup pertama kali dipakai di akhir tahun 1990 an sejak internet mulai banyak digunakan. Dalam Bahasa Indonesia, bisnis ini juga dikenal dengan nama perusahaan rintisan. Pada dasarnya, perusahaan rintisan merupakan sebuah bisnis yang didirikan dan dikembangkan oleh lebih dari satu orang.

Bisnis ini mengandalkan teknologi dan informasi dalam pengembangannya. Hal tersebut membuat perusahaan rintisan berbeda dengan perusahaan konvesional yang selama ini dikenal. Meskipun di Indonesia bisnis semacam ini baru berkembang 10 tahun belakangan, di negara asalnya, Amerika Serikat, bisnis dengan embel-embel “e-“ dan “.com” dinilai punya potensi besar sejak awal 2000 an.

Anggapan ini membuat perusahaan rintisan mudah menarik investor dan begitu melantai di bursa saham, nilainya bisa melesat tajam. Melihat perkembangan teknologi yang begitu pesat, keberadaan perusahaan rintisan bukanlah hal aneh. Perusahaan ini merupakan salah satu efek kolaborasi teknologi dan bisnis yang bersinergi dengan baik.

Startup dan Bedanya dengan Perusahaan Biasa

st1.jpeg

Sumber : Pexels

Meskipun beberapa tahun belakangan kehadiran perusahaan rintisan tidak lagi asing, kita perlu memahami perbedaannya dengan model bisnis konvensional. Adapun perbedaan keduanya bisa kita lihat dari beberapa hal, di antaranya:

1. Sumber Pendanaan

Mengingat pengembangan sebuah perusahaan rintisan memanfaatkan teknologi, dana yang dibutuhkan untuk pengembangan bisnis tidak sedikit. Inilah mengapa para pencetus startup biasanya melibatkan investor untuk mendapatkan dana pengembangan begitu bisnis dimulai.

Hal ini tentu berbeda dengan perusahaan konvensional. Meskipun modal yang dibutuhkan bisa saja lebih besar, namun pemilik bisnis biasanya sudah menyiapkan modal tersebut sebelum memulai bisnisnya. Begitu bisnis berjalan dan keuntungannya terlihat, para investor mulai dilibatkan untuk mengembangkan bisnis lebih besar lagi. 

2. Struktur Organisasi 

Dari segi struktur organisasi, perusahaan rintisan biasanya lebih fleksibel dan tidak terikat aturan. Hal ini mungkin terjadi karena kebanyakan perusahaan rintisan diprakarsai oleh anak muda dengan pola pikir lebih progresif dan modern. Pakem seperti struktural dan hierarki di perusahaan bagi mereka tidak terlalu penting.

Sebaliknya di perusahaan konvesional,  struktur organisasi merupakan hal penting. Hal ini diperlukan agar ketika perusahaan dijalankan, setiap anggota organisasi paham fungsi masing-masing dan mengetahui tanggung jawab yang harus dilakukan agar perusahaan dapat beroperasi secara maksimal. 

3. Skala bisnis 

Bicara skala bisnis, perusahaan konvensional biasanya beroperasi pada skala yang yang besar baik secara nasional maupun internasional. Sementara itu skala perusahaan rintisan tidak terlalu besar bahkan cenderung kecil. Kalaupun ada perusahaan rintisan yang dianggap besar dan berpengaruh, itu bisa dihitung dengan jari.

4. Misi Perusahaan

Dari segi misi, perusahaan rintisan biasanya bertujuan untuk mengembangkan bisnisnya secepat mungkin. Semakin cepat berkembang, semakin besar pula potensi mereka untuk meraup keuntungan. Sedangkan tujuan perusahaan konvensional adalah untuk memperoleh keuntungan jangka panjang.

Inilah mengapa fokus mereka tidak hanya soal menerapkan inovasi baru atau menarik investor sebanyak mungkin, tetapi juga dalam hal menjaga loyalitas pelanggan agar selalu setia membeli produk yang dijual.

Ciri-Ciri Startup

st2.jpeg

Sumber : Pexels

Setelah mengetahui perbedaan startup dan perusahaan konvensional, selanjutnya kita perlu mengetahui ciri-ciri perusahaan rintisan. Di antaranya:

  • Perusahaan  rintisan biasanya masih berada di tahap awal atau berusia kurang dari 3 tahun. Jika sudah di atas 3 tahun, perusahaan tersebut biasanya naik status menjadi IPO dan berada di bursa saham.
  • Pada awal didirikan, perusahaan rintisan diprakarsai oleh beberapa orang dengan jumlah pegawai kurang dari 20.
  • Perusahaan ristisan biasanya bergerak di bidang teknologi. Produk yang dihasilkan pun merupakan hasil inovasi teknologi, yaitu berupa aplikasi digital.
  • Perusahaan rintisan biasanya beroperasi dengan memanfaatkan perkembangan internet. Misalnya, berpromosi melalui media sosial atau menjual produknya di sebuah website.
  • Pendapatan per tahun perusahaan rintisan biasanya kurang dari USD100.000 dan tidak terlalu banyak meraup keuntungan pada awal pendirian.

Jenis-Jenis Startup

st3.jpeg

Sumber : Pexels

Berdasarkan pendapat Steve Blank, seorang entrepreneur asal Amerika Serikat, setidaknya ada enam jenis perusahaan rintisan yaitu lifestylesmall businessscalable, buyablelarge company dan social.

1. Lifestyle

Lifestyle startup merupakan perusahaan rintisan yang membidik gaya hidup dan hobi sebagai tema utama bisnis mereka. Perusahaan ini biasanya membuat aplikasi yang dapat digunakan orang-orang dengan gaya hidup serta hobi tertentu. Salah satu contoh perusahaan rintisan lifestyle adalah pengembang aplikasi olahraga atau diet. 

2. Small Business 

Sedangkan perusahaan rintisan jenis small business merupakan bisnis yang skalanya kecil namun dioperasikan dengan mengandalkan teknologi dan internet. Contoh perusahaan jenis ini adalah, toko roti online yang menjual produknya melalui website, marketplace, dan media sosial. 

3. Scalable

Jenis perusahaan ini mungkin familiar dibanding yang lain. Perintis perusahaan ini biasanya punya visi bahwa bisnis yang dijalani dapat mengubah dunia. Berdasarkan hal tersebut, ide dan inovasi yang dilakukan perusahaan biasanya cenderung modern dan baru. Beberapa contoh scalable adalah Google, Facebook, dan Uber.

4. Buyable

Tujuan utama pendirian perusahaan jenis ini adalah untuk dijual kembali ke perusahaan yang lebih besar. Meskipun model bisnisnya unik, nyatanya banyak yang mengembangkan perusahaan rintisan jenis ini. Contoh perusahaan rintisan buyable adalah pengembang aplikasi atau software

5. Social 

Social merupakan perusahaan rintisan dengan ide bisnis berupa isu sosial. Bisnis berbasis kepedulian sosial ini dirintis oleh orang-orang dengan tingkat kepedulian sosial tinggi dalam masyarakat dan mereka yang ingin membuat dunia yang lebih baik. Salah satu contoh bisnis social startup di Indonesia adalah Waste4Change, KitaBisa, atau KataData.

6. Large Company

Large company dipakai untuk menyebut perusahaan rintisan yang memulai bisnis dari kecil dengan produk yang revolusioner. Seiring waktu akibat perubahan pasar, preferensi pengguna, dan tekanan persaingan, bisnis ini menciptakan produk inovatif baru untuk pengguna baru dari target pasar yang berbeda. 

Salah satu contoh perusahaan rintisan large company adalah Flip. Dari Flip biasa, perusahaan ini mengembangkan Flip For Business. Dari target pasar masyarakat biasa, perusahaan ini berkembang dengan menargetkan pebisnis sebagai konsumen mereka. 

Jadi jangan heran bila dari fitur dan fungsinya pun Flip for Business lebih advanced. Flip for Business sendiri memang dirancang sebagai aplikasi yang membuat pengelolaan bisnis lebih efektif. Tidak hanya sekadar menyediakan channel pembayaran bervariasi, Flip for Business juga membantu perusahaan mengelola keuangan secara sistematis dan aman memanfaatkan teknologi digital. 

Bagi pemilik bisnis atau Anda yang sedang ingin membangun perusahaan rintisan, Flip for Business bisa menjadi pilihan bijaksana agar pengelolaan bisnis lebih mudah. Bagaimana, tertarik untuk memulai salah satu bisnis startup bersama Flip for Business?


 

Referensi:

 

cta_banner_for_b2b_blog_banner_ap.png

Bagikan

Lainnya

Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital
7 Strategi untuk Meningkatkan Efisiensi Transaksi Bisnis Ritel
7 Strategi untuk Meningkatkan Efisiensi Transaksi Bisnis Ritel

Kategori

flip logo

Pesona Khayangan Blok CK No. 50

Jl. Margonda Raya, Depok

Jawa Barat, Indonesia

Layanan Sales

Senin-Jumat

(kecuali hari libur nasional)

08.00-17.00 WIB

Layanan Bantuan

Setiap hari (24 jam)

Temukan Kami Di

Tentang Flip

Buat AkunBisnisBantuanSyarat & KetentuanKebijakan PrivasiTimKarirBlog

Hubungi Kami

Bisnis & Kerja Sama

+62 813-8760-6852

Email

[email protected]

Flip adalah perusahaan transfer dana yang telah terlisensi oleh Bank Indonesia dengan nomor izin 18/196/DKSP/68

© 2022 PT. Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi