Bisnis | 9 November 2023
Oleh : Sarah Silvia
Seorang pemilik usaha kemungkinan pernah disarankan untuk melakukan invoice financing ketika membutuhkan dana karena kebutuhan yang mendesak. Meskipun begitu, cara memperoleh dana ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Mari simak lebih lanjut mengenai bagaimana cara memanfaatkannya dengan efektif di bisnis Anda.
Sumber : Envato
Metode pembukuan ini merupakan sebuah langkah yang memungkinkan suatu bisnis untuk mengambil pinjaman dari piutang usaha (account receivable) untuk menggalang dana dalam waktu yang cepat. Umumnya metode penggalangan dana ini dilakukan oleh perusahaan yang sifatnya business-to-business (B2B) dan bukan business-to-consumer (B2C).
Account receivable sendiri adalah catatan transaksi (invoice) yang diacu sebuah entitas bisnis untuk melakukan penagihan kepada kliennya di saat jatuh tempo. Bisnis tersebut akan menggunakan invoice yang dimilikinya sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari pendana, baik bank maupun institusi finansial serupa.
Cara untuk memeroleh invoice financing adalah membuat invoice sesuai dengan produk atau layanan yang sudah diberikan oleh bisnis kepada kliennya. Perusahaan tersebut kemudian mengirimkan invoice yang sudah dibuat kepada pihak pemberi dana. Pemberi pinjaman kemudian akan menyiapkan dana sebesar invoice yang dikirimkan.
Ketika klien sudah membayarkan dana sesuai dengan besaran invoice, maka perusahaan mengembalikan pinjaman yang diberikan oleh institusi financing. Umumnya ada beberapa biaya lain yang akan dibebankan kepada perusahaan atas pinjaman jangka pendek tersebut. Oleh sebab itu, banyak perusahaan yang tidak menjadikannya sumber dana utama.
Metode ini berbeda dengan invoice factoring karena invoice hanya dijadikan jaminan oleh perusahaan. Pada invoice factoring, perusahaan menjual invoice yang dimilikinya kepada pemberi dana sehingga tanggung jawab untuk melakukan penagihan jatuh kepada pemberi dana.
Untuk memeroleh pendanaan dengan jaminan invoice, sebuah perusahaan harus memenuhi persyaratan berikut:
Sumber : Envato
Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh bisnis Anda jika menggalang dana dengan metode pembukuan ini, seperti:
1. Kas dalam Waktu Cepat
Perusahaan Anda dapat memperoleh sokongan finansial hanya dalam hitungan jam jika memanfaatkan metode pendanaan ini. Hal ini penting karena kondisi darurat, misalnya bencana alam, dapat mengganggu cash flow perusahaan dengan tiba-tiba. Ketika cash flow perusahaan tersendat maka kegiatan operasional tidak dapat dijalankan dengan leluasa.
Tersedianya kas memastikan bahwa usaha Anda dapat terus bertumbuh meskipun berada di tengah ketidakpastian ekonomi. Pengusaha disarankan untuk membuat daftar prioritas akan penggunaan dana yang tersedia untuk memastikan bahwa penyalurannya efektif.
2. Persyaratan Kredit Minimum
Meskipun angka penilaian kredit yang buruk tidak memungkinkan Anda untuk mendapatkan pendanaan dengan cara ini, persyaratan nilainya tidak setinggi jika Anda harus meminjam uang di bank dengan cara konvensional. Proses administratif yang harus dilalui pun tidak seintens pinjaman biasa.
Angka penilaian kredit Anda tetap menjadi poin penting dalam invoice financing. Besaran biaya yang dibebankan oleh badan pemberi dana terhadap peminjam tergantung dari seberapa baik angka kredit mereka. Ini merupakan cara bank untuk melindungi pinjaman yang diberikannya.
3. Pembayaran Saat Klien Sudah Membayar
Keuntungan yang lain adalah Anda hanya perlu membayarkan utang jika klien sudah melakukan pembayaran. Hal ini berbeda dengan pinjaman bank konvensional, di mana Anda sudah harus mulai mengangsur pembayaran setelah mengambil pinjaman. Keuntungan ini membantu Anda untuk mengalihkan pendanaan guna menyokong bisnis.
Anda tetap harus mengingatkan klien apabila jatuh tempo pembayaran sudah dekat. Pemberi kredit akan menagih Anda pada tanggal jatuh tempo invoice. Apabila Anda belum bisa membayar, maka perusahaan akan dibebani dengan biaya tambahan sesuai dengan kesepakatan di awal.
4. Bisa Diakses dengan Sering
Sebuah perusahaan yang sudah mapan akan memiliki basis klien yang cukup stabil. Artinya, perusahaan tersebut mengumpulkan account receivable atau invoice dalam jumlah yang besar. Perusahaan tersebut bisa dengan leluasa mengakses metode pendanaan dengan invoice ini karena beberapa klien belum melakukan pembayaran.
Metode pendanaan ini tidak membutuhkan waktu yang lama untuk diselesaikan, biasanya hanya dalam hitungan bulan. Berbeda dengan pinjaman konvensional yang bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun. Karena itu, Anda bisa menggunakan metode pendanaan ini dalam frekuensi yang lebih tinggi.
Meskipun begitu, Anda juga harus menyadari bahwa invoice financing memiliki beberapa potensi kerugian. Pertama, metode ini merupakan cara yang cukup mahal untuk mendapatkan modal. Biaya-biaya yang termasuk dalam pendanaan ini jika dijumlahkan bisa jadi jauh lebih tinggi dibandingkan biaya untuk pinjaman biasa di bank.
Terkait dengan biaya-biaya untuk meminjam dana menggunakan invoice, Anda mungkin tidak bisa memprediksi berapa besar total biaya yang akan dikeluarkan pada akhir perjanjian. Semuanya tergantung dari seberapa cepat klien Anda membayarkan tagihan yang dibebankan. Pemilihan invoice yang dijadikan jaminan harus dilakukan dengan saksama.
Implementasi metode pendanaan ini pun terbatas pada perusahaan B2B karena klien mereka yang sesama entitas bisnis. Berbeda dengan konsumen, pemerintah melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap cash management perusahaan. Klien perusahaan biasanya akan melakukan pembayaran utang tepat waktu untuk memastikan izin usahanya tidak dicabut.
Sumber : Envato
Sebuah bisnis makanan kecil kiloan membutuhkan dana untuk membeli bahan baku. Bisnis tersebut memasok camilan ke berbagai toko makanan ringan di Pulau Jawa. Karena bisnis ini harus mendapatkan dana segera agar bisa membeli bahan dan memenuhi pesanan, pemilik usaha menganalisis beberapa opsi pinjaman.
Pinjaman konvensional di bank ternyata memiliki batas yang terlalu tinggi, padahal si pemilik usaha hanya membutuhkan modal sedikit. Akhirnya ia memilih untuk menggunakan invoice dari klien yang jatuh tempo pembayarannya minggu depan untuk mencari pinjaman.
Bank pun memberikan pinjaman sesuai dengan besaran invoice yang diserahkan oleh pemilik usaha. Minggu depan, setelah klien membayar tagihan, pemilik usaha pun mendatangi bank untuk membayarkan utang yang dipinjam di minggu lalu.
Mengurus pembukuan perusahaan, meskipun skalanya kecil, cukup memusingkan. Anda perlu memastikan bahwa uang masuk dan keluar berjalan dengan lancar sehingga keputusan untuk melakukan invoice financing dilakukan dengan masak. Flip for Business bisa membantu Anda memanajemen cash flow dengan lebih baik.
Bagikan