Bisnis | 21 September 2023
Oleh : Sarah Silvia
Menjadi salah satu bagian perencanaan strategis perusahaan, balanced scorecard penting untuk mengembangkan usaha di masa mendatang. Namun, belum banyak orang memahami pengertian, konsep, fungsi, dan contohnya.
Agar Anda bisa memperoleh gambaran utuh terkait hal ini, mari simak bersama ulasan berikut.
Sumber : Call Centre Helper
Balanced scorecard atau BSC merupakan metode untuk mengukur hasil kerja perusahaan dalam rangka mendorong kinerja eksekutif. Adanya BSC membantu perusahaan mengetahui sejauh mana perkembangan dan pergerakan yang sudah dicapai dalam periode tertentu.
Sistem manajemen ini disusun guna mengubah tujuan strategis organisasi menjadi deretan tujuan kinerja yang bisa diukur, dipantau, sekaligus fleksibel. BSC juga menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam berbagai tindakan nyata yang bisa dieksekusi di lapangan.
Sumber : Maserp
Konsep balanced scorecard pertama kali diangkat oleh Robert S. Kaplan serta David P. Norton melalui artikel yang dipublikasikan Harvard Business Review pada Januari – Februari 1992. Konsep BSC berkonsentrasi pada tiga aspek, terdiri atas:
Ketiga aspek tersebut dilakukan sebagai bentuk usaha membangun gagasan terkait pengembangan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan bisa memperoleh gambaran hasil akhir yang bakal didapatkan.
Sebelum BSC dikenal, perusahaan hanya berkutat dengan paradigma ‘semua tentang finansial’. BSC mendorong hadirnya model baru yang menggunakan hasil terdahulu sebagai titik awal untuk meninjau ulang atau evaluasi, mempertanyakan, serta mempelajari strategi yang ada.
Keberadaan BSC dapat menunjukkan pandangan lebih komprehensif tentang parameter kinerja perusahaan. Selain parameter bidang finansial, bisa dibuat tambahan metrik yang mengukur kinerja bidang lain, seperti inovasi produk dan kepuasan pelanggan.
Sumber : FR Consultant Indonesia
Semula balanced scorecard cuma dimanfaatkan dalam perbaikan sistem pengukuran keuangan. Seiring waktu, penerapan BSC meluas ke empat perspektif lain, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Selanjutnya, BSC juga memiliki fungsi khusus dalam strategi pengembangan perusahaan, yaitu:
Sumber : AHS Manajemen
Boleh dibilang, BSC merupakan alat ukur paling simpel yang bisa diterapkan perusahaan. Karena sifatnya sederhana, kadang informasi yang disajikan bisa mempunyai keterbatasan dan kurang akurat.
Meski begitu, acuan pengukuran seperti BSC tetap dibutuhkan karena memiliki empat perspektif utama yang jadi poin krusial suatu bisnis. Keempat perspektif balanced scorecard adalah:
Perspektif keuangan pada BSC adalah tentang bagaimana investor melihat perusahaan Anda. Pengukuran kinerja keuangan dapat menampilkan seperti apa perencanaan, penerapan, dan strategi yang diambil untuk melakukan perbaikan mendasar.
Perlu digarisbawahi prinsip balanced scorecard harus menunjukkan keseimbangan perspektif keuangan dan non keuangan. Namun, kunci perspektif keuangan ada pada laba, tren pertumbuhan, arus kas, economic value-added, serta return of equity and investment.
Melahirkan dan menghidangkan produk baru atau jasa dengan nilai manfaat lebih kepada pelanggan bisa mendorong tercapainya kinerja keuangan besar untuk jangka panjang. Dalam perspektif pelanggan, terdapat dua kelompok tolak ukur, yaitu kelompok inti (core measurement group) dan kelompok penunjang (customer value proposition).
Kelompok inti mencakup market share, perolehan pelanggan baru, retensi pelanggan, kepuasan pelanggan, dan profitabilitas pelanggan. Sedangkan kelompok penunjang terdiri atas atribut produk (fungsi, mutu, harga), citra dan reputasi, serta relasi dengan pelanggan.
Proses bisnis internal menunjukkan proses kritis yang membuat unit bisnis mampu menciptakan value proposition guna menarik dan mempertahankan pelanggan. Masing-masing perusahaan bisa memiliki proses serta nilai unik bagi para pelanggannya.
Namun, proses bisnis internal bisa mencakup tiga prinsip dasar, yaitu:
Guna mencapai pertumbuhan dan perbaikan jangka panjang, perspektif BSC terakhir ini fokus pada upaya menghadirkan infrastruktur. Investasi pada infrastruktur tidak terbatas pada peralatan produksi, tetapi juga pembuatan sistem dan prosedur, serta sumber daya manusia.
Maka, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengandung tiga prinsip kapabilitas yang menunjang kondisi internal perusahaan, mencakup:
Berbagai jenis perusahaan dapat memanfaatkan balanced scorecard sebagai alat manajemen. Umumnya sistem BSC dijalankan oleh tim manajemen, mulai dari tingkat eksekutif hingga divisi.
Kunci keberhasilan penerapan BSC ada pada integritas dan dukungan penuh untuk kepemimpinan manajemen. Keberadaan BSC diharapkan dapat mendorong kinerja bisnis perusahaan lebih efektif dan efisien sehingga apa yang dicita-citakan organisasi bisa dicapai dengan konsisten.
Masih bingung dengan pembuatan balanced scorecard? Sebagai gambaran, mari simak contoh BSC pemetaan strategis di sebuah toko perhiasan.
Perspektif | Objektif | Tujuan | Indikator | Inisiatif |
Keuangan | Meningkatkan profit | Meningkatkan profit perusahaan hingga 10% | Laporan keuangan | Negosiasi partnership dengan penyedia layanan kartu kredit |
Pelanggan | Membuka toko perhiasan di marketplace | Meningkatkan jumlah penjualan hingga 20% | Jumlah transaksi online di marketplace | Melayani pelanggan secara responsif dan personal |
Proses bisnis internal | Mempercepat proses pre order | Mempersingkat masa tunggu pesanan pelanggan dari 7 hari kerja menjadi 5 hari kerja | Peningkatan jumlah PO dan feedback positif pelanggan | Menggunakan peralatan teknologi terkini dalam pembuatan perhiasan |
Pembelajaran dan pertumbuhan | Memiliki tenaga penjualan berpengalaman dan profesional | Mengganti 20% tenaga penjualan | Jumlah pegawai baru VS pegawai yang diberhentikan | Memulai proses rekrutmen dan seleksi secara ketat |
Anda sudah memperoleh penjelasan lengkap tentang balanced scorecard dan pentingnya menyertakan visi misi perusahaan. Tujuan strategis dan indikator, serta target dan inisiatif akan memberi gambaran bagaimana masing-masing perspektif dijalankan.
Dari situ, Anda dapat mempersiapkan penyusunan kerangka analisis strategi bisnis yang bisa diandalkan dalam proses pengambilan keputusan. Sebuah insight yang menarik, bukan?
Nah, agar Anda bisa berkonsentrasi penuh dalam pengembangan usaha, percayakan solusi semua transaksi bisnis pada Flip for Business. Cukup mengandalkan satu platform, Anda sudah memiliki solusi terintegrasi dalam membayar dan menerima pembayaran secara real-time.
Ayo, mulai transaksi bisnis lebih cepat dan praktis dengan Flip for Business sekarang juga!
Bagikan