flip for business logoburger menu
mural
homeforward
Balanced Scorecard: Pengertian, Konsep, Fungsi, dan Contohnya

Balanced Scorecard: Pengertian, Konsep, Fungsi, dan Contohnya

Menjadi salah satu bagian perencanaan strategis perusahaan, balanced scorecard penting untuk mengembangkan usaha di masa mendatang. Namun, belum banyak orang memahami pengertian, konsep, fungsi, dan contohnya.

Agar Anda bisa memperoleh gambaran utuh terkait hal ini, mari simak bersama ulasan berikut.

Pengertian Balanced Scorecard

220-1 Call Centre Helper.jpg

Sumber : Call Centre Helper

Balanced scorecard atau BSC merupakan metode untuk mengukur hasil kerja perusahaan dalam rangka mendorong kinerja eksekutif. Adanya BSC membantu perusahaan mengetahui sejauh mana perkembangan dan pergerakan yang sudah dicapai dalam periode tertentu.

Sistem manajemen ini disusun guna mengubah tujuan strategis organisasi menjadi deretan tujuan kinerja yang bisa diukur, dipantau, sekaligus fleksibel. BSC juga menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam berbagai tindakan nyata yang bisa dieksekusi di lapangan.

Begini Konsep Balance Scorecard

220-2 Maserp.jpg

Sumber : Maserp

Konsep balanced scorecard pertama kali diangkat oleh Robert S. Kaplan serta David P. Norton melalui artikel yang dipublikasikan Harvard Business Review pada Januari – Februari 1992. Konsep BSC berkonsentrasi pada tiga aspek, terdiri atas:

  1. Identifikasi visi misi perusahaan atau organisasi
  2. Identifikasi strategi pencapaian misi tersebut
  3. Analisis kinerja organisasi maupun perusahaan dengan perspektif tertentu. 

Ketiga aspek tersebut dilakukan sebagai bentuk usaha membangun gagasan terkait pengembangan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan bisa memperoleh gambaran hasil akhir yang bakal didapatkan.

Sebelum BSC dikenal, perusahaan hanya berkutat dengan paradigma ‘semua tentang finansial’. BSC mendorong hadirnya model baru yang menggunakan hasil terdahulu sebagai titik awal untuk meninjau ulang atau evaluasi, mempertanyakan, serta mempelajari strategi yang ada.

Keberadaan BSC dapat menunjukkan pandangan lebih komprehensif tentang parameter kinerja perusahaan. Selain parameter bidang finansial, bisa dibuat tambahan metrik yang mengukur kinerja bidang lain, seperti inovasi produk dan kepuasan pelanggan. 

Fungsi Balanced Scorecard

220-3 FR Consultant Indonesia.jpg

Sumber : FR Consultant Indonesia

Semula balanced scorecard cuma dimanfaatkan dalam perbaikan sistem pengukuran keuangan. Seiring waktu, penerapan BSC meluas ke empat perspektif lain, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. 

Selanjutnya, BSC juga memiliki fungsi khusus dalam strategi pengembangan perusahaan, yaitu:

  • Mengukur sejauh mana pencapaian visi misi
  • Mengukur seberapa unggul dan kompetitif perusahaan di tengah persaingan
  • Menganalisis efektivitas strategi yang sudah diterapkan
  • Menggambarkan SWOT yang dipunya 
  • Menjadi alat ukur key performance indicator perusahaan
  • Sebagai bentuk umpan balik kepada para shareholder perusahaan
  • Menjadi alat komunikasi dan informasi sekaligus sistem analisis pembelajaran yang dilakukan perusahaan. 

Perspektif Balanced Scorecard

220-4 AHS Manajemen.jpg

Sumber : AHS Manajemen

Boleh dibilang, BSC merupakan alat ukur paling simpel yang bisa diterapkan perusahaan. Karena sifatnya sederhana, kadang informasi yang disajikan bisa mempunyai keterbatasan dan kurang akurat. 

Meski begitu, acuan pengukuran seperti BSC tetap dibutuhkan karena memiliki empat perspektif utama yang jadi poin krusial suatu bisnis. Keempat perspektif balanced scorecard adalah:

Keuangan

Perspektif keuangan pada BSC adalah tentang bagaimana investor melihat perusahaan Anda. Pengukuran kinerja keuangan dapat menampilkan seperti apa perencanaan, penerapan, dan strategi yang diambil untuk melakukan perbaikan mendasar. 

Perlu digarisbawahi prinsip balanced scorecard harus menunjukkan keseimbangan perspektif keuangan dan non keuangan. Namun, kunci perspektif keuangan ada pada laba, tren pertumbuhan, arus kas, economic value-added, serta return of equity and investment. 

Pelanggan

Melahirkan dan menghidangkan produk baru atau jasa dengan nilai manfaat lebih kepada pelanggan bisa mendorong tercapainya kinerja keuangan besar untuk jangka panjang. Dalam perspektif pelanggan, terdapat dua kelompok tolak ukur, yaitu kelompok inti (core measurement group) dan kelompok penunjang (customer value proposition). 

Kelompok inti mencakup market share, perolehan pelanggan baru, retensi pelanggan, kepuasan pelanggan, dan profitabilitas pelanggan. Sedangkan kelompok penunjang terdiri atas atribut produk (fungsi, mutu, harga), citra dan reputasi, serta relasi dengan pelanggan. 

Proses bisnis internal

Proses bisnis internal menunjukkan proses kritis yang membuat unit bisnis mampu menciptakan value proposition guna menarik dan mempertahankan pelanggan. Masing-masing perusahaan bisa memiliki proses serta nilai unik bagi para pelanggannya. 

Namun, proses bisnis internal bisa mencakup tiga prinsip dasar, yaitu:

  • Proses inovasi
  • Proses operasi
  • Pelayanan purna jual.

Pembelajaran dan pertumbuhan

Guna mencapai pertumbuhan dan perbaikan jangka panjang, perspektif BSC terakhir ini fokus pada upaya menghadirkan infrastruktur. Investasi pada infrastruktur tidak terbatas pada peralatan produksi, tetapi juga pembuatan sistem dan prosedur, serta sumber daya manusia.

Maka, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengandung tiga prinsip kapabilitas yang menunjang kondisi internal perusahaan, mencakup:

  • Kapabilitas pekerja
  • Kapabilitas sistem informasi
  • Iklim organisasi.

Siapa Saja yang Membutuhkan Balanced Scorecard?

Berbagai jenis perusahaan dapat memanfaatkan balanced scorecard sebagai alat manajemen. Umumnya sistem BSC dijalankan oleh tim manajemen, mulai dari tingkat eksekutif hingga divisi. 

Kunci keberhasilan penerapan BSC ada pada integritas dan dukungan penuh untuk kepemimpinan manajemen. Keberadaan BSC diharapkan dapat mendorong kinerja bisnis perusahaan lebih efektif dan efisien sehingga apa yang dicita-citakan organisasi bisa dicapai dengan konsisten. 

Contoh Balanced Scorecard

Masih bingung dengan pembuatan balanced scorecard? Sebagai gambaran, mari simak contoh BSC pemetaan strategis di sebuah toko perhiasan.

Perspektif

Objektif

Tujuan

Indikator

Inisiatif 

KeuanganMeningkatkan profitMeningkatkan profit perusahaan hingga 10%Laporan keuanganNegosiasi partnership dengan penyedia layanan kartu kredit 
PelangganMembuka toko perhiasan di marketplaceMeningkatkan jumlah penjualan hingga 20%Jumlah transaksi online di marketplace Melayani pelanggan secara responsif dan personal
Proses bisnis internal Mempercepat proses pre orderMempersingkat masa tunggu pesanan pelanggan dari 7 hari kerja menjadi 5 hari kerjaPeningkatan jumlah PO dan feedback positif pelangganMenggunakan peralatan teknologi terkini dalam pembuatan perhiasan 
Pembelajaran dan pertumbuhanMemiliki tenaga penjualan berpengalaman dan profesionalMengganti 20% tenaga penjualanJumlah pegawai baru VS pegawai yang diberhentikanMemulai proses rekrutmen dan seleksi secara ketat

Anda sudah memperoleh penjelasan lengkap tentang balanced scorecard dan pentingnya menyertakan visi misi perusahaan. Tujuan strategis dan indikator, serta target dan inisiatif akan memberi gambaran bagaimana masing-masing perspektif dijalankan. 

Dari situ, Anda dapat mempersiapkan penyusunan kerangka analisis strategi bisnis yang bisa diandalkan dalam proses pengambilan keputusan. Sebuah insight yang menarik, bukan?

Nah, agar Anda bisa berkonsentrasi penuh dalam pengembangan usaha, percayakan solusi semua transaksi bisnis pada Flip for Business. Cukup mengandalkan satu platform, Anda sudah memiliki solusi terintegrasi dalam membayar dan menerima pembayaran secara real-time. 

Ayo, mulai transaksi bisnis lebih cepat dan praktis dengan Flip for Business sekarang juga!

Flip for Business in general.png

Bagikan

Lainnya

Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital
7 Strategi untuk Meningkatkan Efisiensi Transaksi Bisnis Ritel
7 Strategi untuk Meningkatkan Efisiensi Transaksi Bisnis Ritel

Kategori

flip logo

Pesona Khayangan Blok CK No. 50

Jl. Margonda Raya, Depok

Jawa Barat, Indonesia

Layanan Sales

Senin-Jumat

(kecuali hari libur nasional)

08.00-17.00 WIB

Layanan Bantuan

Setiap hari (24 jam)

Temukan Kami Di

Tentang Flip

Buat AkunBisnisBantuanSyarat & KetentuanKebijakan PrivasiTimKarirBlog

Hubungi Kami

Bisnis & Kerja Sama

+62 813-8760-6852

Email

[email protected]

Flip adalah perusahaan transfer dana yang telah terlisensi oleh Bank Indonesia dengan nomor izin 18/196/DKSP/68

© 2022 PT. Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi