Tips dan Panduan | 5 Desember 2023
Oleh : Rizqi Akbar
Setiap Muslim yang punya penghasilan rutin sendiri sebaiknya menyisihkan uang untuk zakat penghasilan. Syaratnya tidak memberatkan dan kamu bisa mendapat manfaat dunia akhirat sambil beramal. Akan tetapi, pastikan kamu tahu cara menghitung zakat penghasilan agar tepat sasaran dan memenuhi syarat-syaratnya.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Cara Bayar Zakat Penghasilan Yang Benar
Foto: Detik
Zakat penghasilan merupakan salah satu cara “membersihkan” harta agar berkahnya lebih besar. Dalam Qur’an Surat At-Taubah ayat 103, zakat yang diambil dari harta sifatnya membersihkan, menyucikan, dan bisa menjadi salah satu syarat bertobat.
Zakat penghasilan juga merupakan salah satu amalan terpuji sekaligus kewajiban sosial bagi masyarakat Muslim untuk membantu sesama. Dengan membayar zakat, kamu membantu pihak-pihak yang membutuhkan.
Apakah cara menghitung zakat penghasilan berlaku untuk semua penghasilan?
Pertama-tama, mari lihat penghasilan macam apa saja yang bisa dikenai zakat. Menurut Majelis Ulama Indonesia, penghasilan yang bisa dikenai zakat adalah semua jenis pemasukan halal yang menjadi imbalan jasa, penjualan, atau pekerjaan.
Batas penghasilan yang bisa kamu tawarkan adalah jika kamu mendapat penghasilan setara 85 kilogram emas pada akhir tahun. Walau mungkin penghasilanmu bukan tipe pendapatan rendah, kamu tetap bisa berzakat agar sesuai dengan syariat, selama syaratnya terpenuhi.
Lalu, bagaimana cara menghitung zakat penghasilan agar sesuai dengan ketentuan?
Dalam zakat penghasilan, kamu harus membayar jumlah minimal 2,5 persen dari pendapatanmu. Persentase ini sesuai dengan batasan harga 85 kilogram emas pada akhir tahun.
Sebagai ilustrasi, jika penghasilanmu per bulan Rp5.000.000, kamu harus membayar zakat penghasilan sebesar 2,5% x 5.000.000 = Rp125.000 per bulan. Mudah, bukan?
Kamu juga bisa, lho, membayar zakat penghasilan pada akhir tahun. Dengan metode ini, kamu bisa memperhitungkan jumlah pengeluaran dan kapan bisa mengelola harta lagi.
Foto: bmh.or.id
Setelah mengetahui cara menghitung zakat penghasilan, saatnya kamu membayarkannya ke orang yang membutuhkan!
Zakat penghasilan termasuk ke dalam zakat harta dan tidak sama dengan zakat fitrah, misalnya. Kamu bisa membayarkannya kapan saja dalam sebulan atau setahun tanpa batas waktu. Jadi, kamu bisa lebih bebas dalam menyalurkan zakatmu.
Contoh, kamu bisa fokus ke orang yang ada di dekat lingkunganmu, misalnya satu keluarga yang membutuhkan. Atau, kamu bisa membayar lewat pihak yang sudah tepercaya, misalnya kios Badan Amil Zakat Nasional atau institusi serupa lain. Pastikan mengecek reputasi si penyedia kios atau jasa pengelolaan uang Anda!
Mengetahui cara menghitung zakat penghasilan saja tidak cukup! Kamu harus tahu siapa saja yang berhak menerima zakat darimu agar pemberian zakat tepat sasaran. Mereka adalah:
Kaum miskin adalah mereka yang mungkin masih memiliki pekerjaan, tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
Kaum fakir hampir mirip dengan yang Muslim. Bedanya, kaum fakir benar-benar tidak memiliki apa pun, baik pekerjaan maupun hunian.
Tahukah kamu kalau amil zakat pun mendapat bagian dari pembayaran zakat? Amil zakat memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola distribusi zakat sehingga mereka pun berhak mendapat bagian dari zakat penghasilan.
Gharim merupakan orang yang terlilit utang besar sehingga membutuhkan pertolongan finansial. Akan tetapi, pengertian “orang yang terlilit utang” ini harus dikaji lebih dalam. Tidak semua pengutang boleh mendapat zakat, tetapi hanya mereka yang memang berniat mengembalikannya atau menghindari tindakan haram seperti kejahatan.
Uang zakat penghasilanmu bisa digunakan untuk membantu mualaf. Orang yang masuk Islam biasanya berada dalam kondisi yang membutuhkan banyak bantuan serta dukungan. Pemberian zakat ke mereka bisa menjadi pesan moral dan tanda dukungan yang baik.
Ketika seseorang berjuang di jalan Allah, mereka akan membutuhkan banyak dukungan, termasuk dari zakat penghasilan yang kamu bayarkan. Perjuangan ini jenisnya beragam, mulai dari kegiatan seperti mengajar di tempat terpencil hingga mendukung demonstrasi warga.
Ibnu Sabil merupakan mereka yang dalam perjalanan sangat jauh, tetapi tujuannya untuk berbuat kebaikan secara umum. Mereka pantas mendapatkan dukungan dari uang zakatmu.
Pada zaman dulu, salah satu kriteria penerima zakat penghasilan adalah hamba sahaya serta mereka yang dengan sengaja membebaskan hamba sahaya atau budak.
Ingin kemudahan dalam cara menghitung zakat penghasilan serta mengakses kemudahannya? Gunakan aplikasi Flip dan pilih layanan Zakat dan Sedekah. Dengan satu klik, kamu akan langsung menghadapi menu yang mudah dipahami.
Dalam menu ini, kamu tidak hanya melihat jenis-jenis zakat, tetapi juga patokan nilainya. Lupakan kerepotan menghitung sendiri jumlah yang harus dibayarkan saat sedekah! Kamu bisa melihat nilai patokan ini sebelum menentukan jumlah yang ingin kamu bayar.
Baca Juga: Begini Cara Bayar Zakat Mal Pakai Flip
Mengetahui cara menghitung zakat penghasilan serta membayarkannya secara teratur merupakan salah satu amalan positif umat Muslim. Yuk, gunakan Flip untuk membayar zakat penghasilan secara teratur!
Bagikan