Setiap orang tua pasti menginginkan segala yang terbaik bagi anaknya, termasuk kualitas pendidikan yang akan ditempuhnya kelak. Sayangnya, biaya pendidikan berkualitas tidaklah murah. Untuk itu, para orang tua harus bisa menyisihkan dana untuk tabungan pendidikan. Apalagi pendidikan yang ditempuh akan sampai perguruan tinggi nanti, dibutuhkan banyak biaya agar anak bisa menyelesaikan pendidikannya sampai tuntas.
Itulah kenapa tabungan dana pendidikan anak harus disiapkan sejak dini. Semakin awal kamu menabung, pasti hasilnya akan semakin besar. Nah, agar rencana menabungmu maksimal, pisahkan rekening pengeluaran dengan tabungan pendidikan anak. Agar kamu tidak perlu mengeluarkan biaya admin, kamu bisa menggunakan aplikasi transfer bebas biaya, Flip.
Mengapa Tabungan Pendidikan Anak Penting?
Sumber : unsplash
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam hidup seseorang. Menyiapkan dana tabungan untuk anak akan menjadi senjata yang tepat agar anak bisa sekolah sampai jenjang setinggi mungkin. Idealnya, tabungan dana pendidikan akan langsung mengambil sejumlah uang dari rekening kamu tiap bulannya.
Fungsi debet otomatis tersebut pastinya akan sangat membantu kamu agar tabungan pendidikan anak tetap berjalan sesuai rencana. Selain itu, tabungan pendidikan juga tidak akan bisa diambil sebelum jatuh tempo. Kamu pun jadi bisa lebih disiplin dalam menabung untuk keperluan anakmu kelak.
Kapan Harus Memulainya?
Menabung untuk pendidikan anak sebaiknya dimulai sedini mungkin. Semakin cepat kamu mulai menabung, maka akan semakin besar dana yang akan kamu miliki. Namun, kamu juga perlu memikirkan inflasi karena setiap tahunnya uang pangkal sekolah pasti akan mengalami kenaikan. Biasanya, kenaikan uang pangkal mencapai 10 sampai 15 persen tiap tahunnya. Maka dari itu, siapkanlah dana sedini mungkin.
Kriteria Tabungan Pendidikan Anak yang Bagus
Sumber : pexels
Ada berbagai pilihan tabungan pendidikan anak yang tersedia bagi kamu. Namun, kamu harus pintar memilih program tabungan dana pendidikan anak yang tepat. Ada beberapa kriteria tabungan pendidikan yang perlu kamu pahami agar dana jadi lebih maksimal.
1. Memberikan bunga yang kompetitif
Jika mengikuti salah satu program tabungan pendidikan anak, pastikan bunga yang ditawarkan kompetitif. Dengan memilih tabungan yang memberi bunga besar, maka target finansialmu bisa lebih cepat tercapai. Bunga kompetitif dan stabil dapat memberikan keuntungan bagi kamu. Mengingat dana pendidikan yang akan naik terus setiap tahunnya, maka kamu perlu memilih bunga yang besar.
2. Punya perlindungan asuransi jiwa
Kriteria kedua tabungan pendidikan yang baik adalah punya perlindungan asuransi jiwa. Proteksi asuransi jiwa ini akan mengamankan dana tabungan yang kamu bayarkan tiap bulannya. Selain itu, kamu juga bisa mencari proteksi tambahan lainnya dan ketentuan yang berlaku, misalnya apakah harus membayar uang tambahan atau tidak.
3. Jumlah setoran dan fleksibilitas penarikan
Kriteria yang terakhir adalah jumlah setoran dan fleksibilitas penarikan. Besaran dana yang kamu setorkan tiap bulannya harus dipertimbangkan. Jangan sampai kamu tidak bisa melakukan penyetoran dana di bulan berikutnya karena masalah finansial. Jadi, setoran tabungan dana pendidikan anak harus bisa menyesuaikan kemampuanmu.
Periksa juga ketentuan penarikan dana tabungan. Pastikan kamu mengetahui persis kapan dana bisa ditarik untuk digunakan. Jangan sampai dana belum bisa ditarik padahal anak sudah harus masuk sekolah.
Contoh Penghitungan Tabungan Pendidikan Anak
Sumber : unsplash
Untuk menetapkan tabungan pendidikan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu besaran biaya yang akan kamu keluarkan. Misalnya, anak akan masuk sekolah dasar, maka perhitungkan total pengeluaran dari uang pangkal, uang tahunan, dan juga SPP per tahunnya. Sebagai contoh, total biaya per tahun jika anak masuk SD di Labschool Jakarta adalah sebesar Rp65 juta.
Setelah itu, kamu perlu menghitung sisa waktu hingga anak masuk SD. Misalnya, saat ini anak masih berusia satu tahun, sedangkan usia masuk SD adalah saat anak berusia tujuh tahun. Maka, kamu punya waktu kira-kira enam tahun sampai anak masuk SD. Bila biaya pendidikan SD per tahun adalah Rp65 juta, dengan asumsi nilai inflasi sebesar 4% per tahunnya, maka kamu perlu mengalikan kedua angka tersebut. Setelah itu, hasil dari perkalian tersebut dikalikan kembali dengan jumlah sisa tahun hingga anak masuk SD.
Berikut contoh penghitungannya: Besaran biaya sekolah SD pertahun x inflasi x sisa tahun : Rp65.000.000 x 4% x 6 = Rp401.700.000
Setelah mengetahui besaran biaya yang harus kamu siapkan, kamu pun bisa mencari program tabungan dana pendidikan anak yang sesuai dan memberi bunga kompetitif.
Itulah cara contoh perhitungan tabungan pendidikan untuk anak yang bisa kamu terapkan di kemudian hari. Jangan lupa untuk mulai menabung sejak dini agar anak bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik!