Tutorial | 10 Februari 2023
Oleh : Farrel Baihaqi
Akses memperoleh air bersih kini makin mudah dengan kehadiran PAM dan PDAM di berbagai daerah. Cara bayar air PAM dan PDAM pun kian gampang dengan berbagai teknologi dan produk digital.
Walau begitu, di tengah berbagai kemudahan pelayanan ini, tahukah kamu bahwa PAM dan PDAM adalah dua instansi yang berbeda? Meski sama-sama mengelola air di daerah, keduanya ternyata punya perbedaan di balik layar yang cukup signifikan, lho!
Sebagian orang menganggap bahwa PAM adalah nama lain atau bahkan versi lebih singkat untuk menyebut PDAM. Apakah kamu juga pernah jadi salah satu di antaranya yang memiliki anggapan demikian?
Kalau ya, tenang saja. Kamu bukan satu-satunya, kok. Sebenarnya, perbedaan utama keduanya juga sudah cukup jelas dari penamaannya. PAM merupakan kependekan dari Perusahaan Air Minum, sedangkan PDAM merupakan kependekan dari Perusahaan Daerah Air Minum. Terlihat perbedaannya, bukan?
Ya, PAM adalah perusahaan air yang dikelola oleh pihak swasta, sedangkan PDAM adalah perusahaan air yang dikelola oleh pemerintah daerah. Perlu diingat, oleh karena PDAM berada di bawah naungan masing-masing daerah, kebijakan antara satu PDAM dan PDAM lainnya pun tidaklah sama.
Maka dari itu, tidak perlu heran jika tarif pemakaian PDAM di dua kota yang berbeda tidaklah sama meski perbedaannya mungkin tidak terlalu signifikan. Selain itu, kebijakan lain seperti diskon, batas akhir pembayaran, hingga channel atau cara pembayaran air PDAM yang tersedia juga berbeda-beda.
Selain pihak pengelola, perbedaan antara PAM dan PDAM lainnya adalah pada sumber yang dikelola, yakni sumber air non-perpipaan dan sumber air perpipaan. Umumnya PAM melakukan pengelolaan sumber air non-perpipaan yang berasal dari air tanah. Sementara itu, PDAM biasanya mengelola sumber air perpipaan.
Lantas, adakah dampak yang signifikan dari perbedaan sumber ini? Tentu saja. Perbedaan ini menghasilkan kualitas air yang dihasilkan.
Oleh karena PAM menggunakan sumber air dari tanah, kualitas air yang dihasilkan akan bervariasi. Hal tersebut dipengaruhi oleh muatan atau kandungan dan kualitas air tanah yang digunakan. Sementara itu, PDAM yang menggunakan sumber air mengalir seperti waduk dan sungai menghasilkan kualitas dan kuantitas air yang cenderung stabil.
Di samping kualitas, tagihan yang dibebankan juga berbeda. Tagihan air PAM biasanya lebih mahal, tetapi jangkauan layanannya relatif lebih luas, mudah, dan cepat karena akses air tanah yang gampang dijangkau. Sebaliknya, tagihan air PDAM biasanya lebih murah, tetapi jangkauan layanannya relatif terbatas (di kawasan tertentu).
Baca Juga : Perlu Tahu! Ini Kepanjangan PDAM dan Bedanya Dengan PAM
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tarif PAM dan PDAM satu dan lainnya tidak sama persis. Meski begitu, besaran tarif air PAM dan PDAM menggunakan pengkategorian jenis-jenis pelanggan. Dengan demikian, biaya air untuk kebutuhan rumah tangga, kelompok sosial, industri, dan beberapa kategori pelanggan lainnya tidaklah sama.
Rentang volume air pada masing-masing kategori pelanggan juga menyebabkan tarif yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh besarnya tarif pelanggan PDAM Surabaya, PDAM Surya Sembada.
Kelompok Pelanggan | Kriteria | Volume Pemakaian (m3) | Tarif (Rp/m3) |
Rumah Tangga |
| 0 - 10 | 0 |
11 - 20 | 0 | ||
21 - 30 | 0 | ||
> 30 | 2.600 | ||
Rumah Tangga |
| 0 - 10 | 0 |
11 - 20 | 600 | ||
21 - 30 | 1.200 | ||
> 30 | 2.600 | ||
Rumah sakit tipe A, B, C | - | 0 - 20 | 6.500 |
> 20 | 9.000 |
Tarif berlangganan PAM maupun PDAM relatif terjangkau. Namun, ada kalanya beberapa pelanggan terkejut saat akan melakukan pembayaran lantaran tagihan yang membengkak di luar perkiraan. Nah, untuk meminimalkan risiko kamu harus mengalami kondisi serupa, berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menghemat air sehingga menghemat pula pengeluaran bulanan.
Ini adalah salah satu penyebab paling umum kenapa tagihan air tiba-tiba membengkak. Kebocoran air ini pun seringnya tidak menimbulkan tanda-tanda yang terlalu kentara sehingga banyak pelanggan yang tidak menyadari bahwa ada kebocoran.
Untuk mengecek apakah sedang terjadi kebocoran air, cara yang dapat kamu lakukan cukup mudah seperti berikut.
Lalu, siapa yang harus bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan?
Perlu diketahui, tanggung jawab PAM dan PDAM adalah sampai batas meter. Apabila terjadi kebocoran pipa distribusi ke pelanggan sebelum di batas meter, maka perbaikan dilakukan oleh pihak PAM dan PDAM—tidak ada biaya apa pun yang dikenakan ke pelanggan.
Sementara itu, apabila kebocoran terjadi di instalasi sambungan air di rumah (yang mana jadi penyebab kebocoran paling umum), maka pelanggan yang perlu melakukan perbaikan sendiri. Biasanya hal ini terjadi saat pelampung dalam tandon sudah rusak atau tidak berfungsi. Selain itu, mungkin pula stop keran air juga rusak.
Baca Juga : Keuntungan Langganan Air PAM Dibandingkan Air Sumur
Sistem bayar air PAM dan PDAM pasca bayar memungkinkamu menggunakan air dengan lebih leluasa tanpa harus repot-repot mengeluarkan uang di awal. Namun, justru di sinilah tantangannya karena tidak ada batasan di awal.
Bijak menggunakan air pun tidak sulit, kok. Lewat beberapa kebiasaan mudah dan sederhana ini, kamu bisa menghemat cukup banyak penggunaan air sekaligus isi dompet di akhir bulan nanti:
Langkah-langkah sederhana ini akan membantumu lebih hemat saat membayar tagihan nantinya. Kalau tak percaya, coba saja mulai menerapkannya dan cek pembayaran air PDAM berikutnya.
Kamu bisa melakukan cek tagihan bayar air PAM maupun PDAM sekaligus melakukan pembayarannya di Flip, lho! Cara bayar air PDAM di Flip pun sangat mudah dan cepat, plus dengan biaya terjangkau sehingga tak akan menambah beban biaya pengeluaranmu lebih berat.
Download aplikasi Flip di App Store atau Play Store sekarang!
Bagikan