Learning | 29 Januari 2023
Oleh : Farrel Baihaqi
Modal menabung saja tidak cukup untuk menjamin keamanan finansialmu. Agar keuangan terjamin dan kekayaan terus berkembang, investasi menjadi cara yang tepat. Ada bermacam-macam investasi yang bisa kamu coba, seperti misalnya investasi saham. Investasi saham kian diminati masyarakat dari tahun ke tahun. Kawula muda bahkan tak ketinggalan bergabung dalam jenis investasi ini. Pertumbuhan tersebut juga mendorong munculnya broker-broker di Indonesia, seperti BNI Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, dan Mirae Asset Sekuritas. Kalangan muslim sah-sah saja mengikuti investasi saham. Namun, tak boleh pilih sembarang saham! Supaya lebih jelas kehalalannya, muslim bisa berinvestasi saham syariah. Sebelum memulai investasi ini, mari cek pembahasan berikut!
Baca juga: Pasar Modal Syariah: Contoh dan Bedanya dari Jenis Konvensional
Saham syariah adalah salah satu produk investasi yang diatur oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Dalam peraturan OJK No. 35/POJK.04/2017, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi saham berbasis syariah, antara lain,
1. Emiten dilarang menjalankan kegiatan usaha yang dilarang oleh syariat. Misalnya, usaha riba, maisir, perdagangan ilegal, korupsi, suap, atau penyediaan produk haram.
2. Emiten wajib memenuhi rasio keuangan sesuai aturan. Total pendapatan bunga dan pendapatan nonhalal lain harus di bawah 10 persen dari jumlah pendapatan usaha. Selain itu, jumlah utang berbunga wajib di bawah 45 persen dari jumlah aset.
Berikut adalah beberapa indeks yang mengadakan saham di pasar modal syariah.
JII merupakan indeks yang diluncurkan pada 3 Juli 2000. Terdapat 30 saham berbasis syariah dengan likuiditas tinggi dalam JII dan semuanya tercatat di BEI (Bursa Efek Indonesia). Saham-saham yang ada di JII ditinjau ulang sebanyak dua kali dalam setahun.
Indeks ini baru dirilis pada 17 Mei 2018 dan mencakup 70 saham berbasis syariah paling likuid. Semuanya tercatat di BEI dan mempunyai rata-rata nilai transaksi harian tertinggi di pasar nasional.
Setelah BEI dan MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) bekerja sama, IDX-MES BUMN 17 diluncurkan. Indeks ini mengukur performa harga saham dari 17 emiten BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
ISSI merupakan indeks gabungan saham berbasis syariah yang dirilis pada 12 Mei 2011. Indeks ini dijadikan sebagai parameter performa pasar saham bersyariat Islam. Namun, tidak seperti indeks lainnya, ISSI tidak melalui proses seleksi dari BEI.
Selanjutnya, kamu perlu mengetahui emiten-emiten saham syariah yang bisa memberikan keuntungan besar. Berikut daftarnya.
BSI merupakan bank syariah hasil merger dari tiga bank, yakni BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah. Potensi pasarnya terbilang besar dan memiliki performa yang solid. Pada kuartal ketiga tahun 2021, BSI memiliki laba bersih sekitar Rp2 triliun dan aset sekitar Rp251 triliun. Tak berhenti di situ, laba bersih BSI meningkat ke angka Rp2,8 triliun dan asetnya mencapai Rp256 triliun. BSI juga sempat mempunyai nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp73 triliun. Tak heran, bank ini menjadi salah satu saham perbankan terbesar di Indonesia.
Perusahaan peternakan ini cukup terdampak akibat pandemi COVID-19. Namun, setelah berjalan beberapa tahun, tercatat bahwa laba periode berjalan JAPFA mencapai angka Rp1,3 triliun pada kuartal ketiga tahun 2022. Itu berarti saham JAPFA masih patut dipertimbangkan.
PT Kalbe Farma memiliki performa yang mumpuni di 2022. Perusahaan ini tercatat mengalami peningkatan penjualan bersih sebanyak 11 persen ke angka Rp21 triliun. Performa Kalbe Farma banyak dipengaruhi oleh dampak pandemi COVID-19. Alhasil, perusahaan ini menjadi salah satu saham kesehatan berbasis syariah terbaik.
Perusahaan asal Belanda ini punya performa yang cukup stabil. Pada kuartal ketiga tahun 2022, penjualan bersih Unilever Indonesia meningkat sebesar Rp1,5 triliun dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, perusahaan ini juga memperoleh laba bersih sebesar Rp300 miliar.
Selama masa pandemi, Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan daya beli masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan performa sahamnya yang fluktuatif pada 2022, yaitu di antara Rp6.500 sampai 6.870 per lembar. Lalu, pada akhir kuartal ketiga tahun 2022, INDF memperoleh laba bersih sebesar Rp6,6 triliun.
Tak ketinggalan, kamu harus tahu keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi ini. Berikut poin-poinnya!
1. Bisa memperoleh keuntungan halal dan sudah terjamin oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia).
2. Segala transaksi sudah diawasi dan dilindungi oleh OJK.
3. Bebas dari unsur haram, seperti maisir, gharar, dan riba. Itulah serba-serbi saham syariah yang perlu kamu ketahui, mulai dari persyaratan, keuntungan, indeks, hingga contoh emitennya. Instrumen investasi ini cocok bagimu yang ingin memperoleh lebih banyak keuntungan. Ditambah lagi, saham berbasis syariah dijamin halal dan berkah!
Baca juga: Kenali Investasi Syariah, Investasi yang Halal dan Cuan!
Berniat memulai investasi dalam waktu dekat? Jangan lupa gunakan aplikasi Flip untuk mendukung kegiatan investasimu. Flip mendukung transfer dana ke berbagai bank, dompet digital, dan ke luar negeri. Poin plusnya, kegiatan transfer tidak dikenakan biaya admin, bahkan berpotensi dapat cashback! Tunggu apa lagi? Yuk, unduh aplikasinya melalui App Store ataupun Play Store!
Bagikan