Tutorial | 31 Maret 2023
Oleh : Farrel Baihaqi
Saat ini, sudah ada banyak sekali penyedia pinjaman dana di Indonesia. Mulai dari lembaga keuangan seperti bank hingga e-commerce pun bisa memberikan pinjaman bagi penggunanya. Meskipun hal ini bisa membantu kamu untuk memenuhi kebutuhan, kamu perlu tahu dulu cara menghitung bunga pinjaman yang benar. Dengan begitu, kamu tidak akan mengalami masalah saat melakukan pinjaman. Yuk, simak cara hitung bunga pinjaman di bawah ini!
Baca Juga : Raih Keberkahan dengan Penerapan Prinsip Ekonomi Syariah
Dalam dunia keuangan, ada tiga cara menghitung bunga pinjaman. Mengetahui cara menghitung bunga kredit yang tepat akan sangat berguna agar keuanganmu tidak kacau ke depannya. Kamu juga jadi lebih siap menyediakan dana untuk membayar bunga pinjaman setiap bulannya. Ketiga cara hitung bunga pinjaman adalah sebagai berikut:
Cara menghitung bunga pinjaman yang satu ini mengacu pada besaran pokok awal pinjamanmu. Biasanya, perhitungan ini akan digunakan untuk kredit yang bersifat konsumtif dan tanpa jaminan.
Contohnya, kamu membeli laptop seharga Rp24 juta dengan suku bunga 10% per tahun. Pinjaman tersebut dilakukan selama 12 bulan penuh. Maka, total yang dana yang harus kamu bayar adalah sebesar Rp2.200.000. Berikut adalah perhitungan lengkapnya:
Cara menghitung bunga kredit berikutnya adalah suku bunga efektif. Cara hitung bunga pinjaman yang satu ini merupakan kebalikan dari suku bunga flat. Kamu perlu menghitung berdasarkan sisa uang yang belum terbayar. Jadi, kamu akan melihat bahwa angsurannya mengecil setiap bulannya. Biasanya, perhitungan macam ini digunakan untuk kredit jangka panjang seperti KPR.
Cara hitung bunga pinjaman yang ketiga adalah suku bunga anuitas. Perhitungan satu ini berpatokan pada biaya cicilan tiap bulan. Cicilan tersebut merupakan nominal tetap dari perhitungan biaya pokok pinjaman. Dengan demikian, biaya yang dibayar per bulan memiliki nominal yang sama.
Photo by Tima Miroshnichenko from Pexels
Biasanya, orang yang mengajukan kredit pasti akan bertanya-tanya, apakah akan ada denda jika terlambat bayar? Jawabannya tentu saja ada. Berdasarkan aturan yang dirancang oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), denda keterlambatan membayar pinjaman adalah sebesar maksimal 0,8% per harinya.
Semakin kamu sering telat membayar, maka denda pun bisa lebih besar. Namun, jumlah denda maksimal yang berlaku adalah sebesar 100% dari jumlah pokok pinjamanmu. Misalnya, kamu meminjam dana sebesar Rp5 juta, maka jika kamu telat bayar, kamu bisa dikenakan denda menjadi Rp10 juta. Angka tersebut sudah termasuk dengan pokok pinjaman.
Bagi kamu yang ingin melakukan pinjaman, baik melalui bank ataupun online. jangan lupa untuk memeriksa apakah penyedia jasa terdaftar di OJK. Pemberi pinjaman yang terdaftar di OJK pasti akan menaati aturan yang sudah dibuat, tidak seperti penyedia jasa pinjaman online ilegal yang bisa mengenakan denda pinjaman lebih dari 100%.
Baca Juga : Berikut Produk Bank Syariah yang Dapat Digunakan Nasabah
Nah, setelah mengetahui cara menghitung bunga pinjaman dan juga dendanya bila telat membayar, sekarang kamu perlu mengetahui cara efektif melunasi utang. Dengan begitu, kamu jadi tidak perlu cemas menghadapi kemungkinan dikenakan denda telat bayar. Yuk, cek empat cara mudahnya di bawah ini!
Penghasilan tambahan adalah cara paling efektif untuk melunasi utang. Dengan begitu, kamu bisa lebih cepat menyelesaikan utang yang kamu miliki. Selain itu, pengeluaran harian juga menjadi lebih stabil karena ada pemasukan tambahan. Kamu bahkan bisa menyisihkan dana untuk menabung atau memiliki dana darurat.
Saat sedang memiliki beban kredit, usahakan jangan menambah utang lainnya. Misalnya, kalau kamu sedang melakukan cicilan rumah, urungkan niat untuk kredit mobil baru. Hal ini hanya akan membuat beban pinjamanmu semakin banyak, apalagi jika kamu tidak memiliki pemasukan tambahan.
Saat mengajukan kredit, kamu harus memahami konsekuensi dari pinjaman yang kamu lakukan. Prioritaskan beban utang yang perlu dilunasi terlebih dulu. Kamu bisa melakukan hal ini dengan cara memperhitungkan besaran total utang. Misalnya, kamu bisa menyelesaikan utang yang lebih besar terlebih dahulu atau memprioritaskan utang yang jatuh temponya lebih dekat.
Hal terakhir yang tak kalah penting adalah niat. Kalau kamu tidak memiliki tekad untuk segera melunasi utang, maka kamu bisa semakin terbebani. Selain itu, kamu juga bisa terjerat dengan utang yang tidak perlu lainnya jika kamu tidak berniat melunasi hutang yang sudah ada terlebih dahulu.
Nah, sekarang kamu sudah makin paham cara menghitung bunga pinjaman, kan? Pastikan kamu tidak telat membayar agar tidak terkena denda, ya! Agar bisa membayar tagihan pinjaman secara tepat waktu dan mudah, kamu bisa menggunakan Flip!
Top up e-wallet, transfer antarbank, bahkan kirim uang ke luar negeri jadi gampang dan tidak dikenakan biaya admin! Kamu jadi tidak perlu keluar uang tambahan yang tidak perlu, deh! Makanya, buruan download dan coba Flip sekarang!
Bagikan