Tutorial | 22 Februari 2023
Oleh : Farrel Baihaqi
Kesadaran masyarakat untuk memahami lebih dalam agama Islam mulai menumbuhkan semangat menerapkan syariat Islam dalam setiap sendi kehidupan. Untuk bidang perekonomian, masyarakat pun mulai melirik prinsip ekonomi syariah sebagai jalan hidup. Melalui tulisan ini, kamu akan mengetahui apa dan bagaimana prinsip tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada prinsipnya, ekonomi syariah merupakan penerapan aplikatif dari petunjuk-petunjuk perekonomian yang telah diterangkan dalam Al-Qurán dan hadits-hadits shahih. Sebagai petunjuk yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk manusia, petunjuk tersebut merupakan petunjuk yang sempurna. Apabila dijalankan dengan sebaik-baiknya, setiap sendi kehidupan akan merasakan rahmat dan manfaatnya. Manfaat dari penerapan prinsip ekonomi syariah bukan hanya akan menguntungkan umat Islam, tetapi umat manusia seluruhnya.
Penerapan prinsip syariah dalam bidang perekonomian memiliki tujuan-tujuan yang layak diharapkan. Berikut inilah di antara tujuan ekonomi syariah:
Untuk dapat menjalankan prinsip ekonomi syariah dengan baik, diperlukan pelaku-pelaku ekonomi yang berkomitmen dengan penuh kesadaran mengikuti petunjuk-petunjuk syariat Islam. Artinya, setiap individu harus didorong untuk mau kembali kepada agamanya dan mempelajarinya dengan saksama. Agama bukanlah sekadar ritual yang tidak diresapi, tetapi haruslah didalami dan dipahami.
Merupakan suatu hal yang lumrah bahwa tidak semua orang memiliki level pemahaman yang setara. Di sinilah, perlu kembali ditanamkan pondasi beragama Islam yang berdasarkan ilmu. Agama ini mewajibkan pemeluknya untuk menuntut ilmu sepanjang hayat. Setiap individu harus mau terus belajar selama nyawa dikandung badan. Dalam sebuah hadits shahih riwayat Muslim, disebutkan bahwa penuntut ilmu akan dimudahkan jalannya ke surga. Ilmu di sini tentunya adalah ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang semakin membuat pemiliknya semakin tawadhu’ dan menyadari kedudukannya sebagai makhluk dari Sang Pencipta.
Di samping itu, segala kebaikan dalam bermasyarakat akan dapat terwujud ketika prinsip syariat untuk saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran juga dipegang teguh. Dengan demikian, tidak akan ada perilaku anarkis ketika terjadi perbedaan pemahaman. Begitu juga, tidak akan muncul perilaku merasa benar tanpa melihat sumber ilmu yang shahih.
Baca Juga : Mengenal Pinjaman Syariah Lebih Dalam Di Sini
Beberapa bentuk penerapan prinsip ekonomi syariah kini telah mulai terlihat di berbagai lini kehidupan. Berikut inilah beberapa di antaranya.
Ketika membeli rumah dengan berutang kepada bank, sejatinya bank memberikan harga yang lebih tinggi dari harga rumah dari pengembang. Akad utang ini mengandung muatan riba karena tambahan harga yang dikenakan oleh pihak bank sebagai pemberi dana. Oleh karena itu, sudah mulai bermunculan saat ini perumahan dengan transaksi tunai/cicilan langsung dari konsumen ke pengembang dan tanpa bunga. Perkembangan ini dapat menjadi solusi untukmu yang ingin membeli rumah tanpa riba.
Kamu bisa saja memulai sebuah usaha tanpa utang walaupun tidak memiliki modal sendiri. Dengan mudharabah, kamu bisa bekerja sama dengan pemilik modal dan kamu berperan sebagai pengelola. Pengelola dalam akad mudharabah bertanggung jawab untuk mengelola modal dengan sebaik-baiknya. Kamu akan memperoleh bagi hasil sesuai kesepakatan ketika usaha sudah mulai memberikan laba. Adapun, selama usaha belum menghasilkan laba, kerugian ditanggung oleh pemodal. Sementara itu, dalam sistem musyarakah, kamu juga bisa menjadi pemodal sekaligus pengelola bersama pemodal/pengelola lainnya. Sebagai pemilik modal, kamu juga turut memperoleh bagi hasil dan menanggung risiko kerugian secara proporsional.
Utang-piutang merupakan suatu transaksi yang murni dilakukan atas dasar tolong-menolong. Dalam transaksi utang-piutang, tidak diperkenankan sama sekali bagi pemberi utang untuk mensyaratkan manfaat berupa tambahan pengembalian pokok utang. Tambahan tersebut bisa saja berupa harta, barang, maupun jasa. Akad utang-piutang sama sekali tidak boleh ditumpangi kepentingan untuk mengambil untung atau laba. Ketika menyepakati akad utang-piutang tanpa bunga, denda, atau tambahan lainnya, kamu pun telah turut menjalankan salah satu bentuk ekonomi syariah.
Kemakmuran masyarakat dapat terwujud ketika setiap orang memiliki semangat untuk berinfaq dan memberikan sedekah bagi sesama, terlebih untuk kaum yang membutuhkan. Lebih jauh lagi, kaum berharta yang memiliki kesadaran untuk membersihkan hartanya dengan menunaikan zakat merupakan wujud konkret kontribusi membangun perekonomian umat.
Jika butuh transfer uang sedekah atau zakat tanpa biaya admin, pakai Flip saja! Tidak cuma antarbank dalam negeri saja, transfer dana ke luar negeri juga bisa, kok. Apalagi kini ada banyak pilihan produk digital dari Flip, seperti misalnya layanan beli pulsa, isi paket data, hingga beli token listrik.
Baca Juga : Berikut Produk Bank Syariah yang Dapat Digunakan Nasabah
Setelah memahami prinsip ekonomi syariah, sudah selayaknya bagi setiap orang untuk kembali kepada ajaran agama dan berusaha menjalankan tuntunannya sebaik mungkin. Sebagai pedoman hidup, segala hal terkait kehidupan telah diterangkan dengan gamblang di dalamnya. Tinggal tugas manusialah untuk menjalankan pedoman tersebut sebaik-baiknya.
Bagikan