mural
homeforward
Perbedaan Saham Syariah dan Konvensional, Kamu Pilih yang Mana?

Perbedaan Saham Syariah dan Konvensional, Kamu Pilih yang Mana?

Sekarang berinvestasi saham makin terjangkau berkat kehadiran investasi saham secara online. Terdapat saham syariah dan konvensional yang bisa jadi instrumen pilihan. Agar tak salah pilih, memahami perbedaan saham syariah dan konvensional tentu jadi pengetahuan penting.

Apa saja yang membedakan kedua jenis saham tersebut? Simak penjelasan berikut. 

Baca Juga: Transfer Uang Ke Luar Negeri Kian Mudah Dengan Flip Globe

Perbedaan Saham Syariah dan Konvensional

perbedaaan saham syariah dan konvesional

Sumber : Envato

Saham syariah dan konvensional sama-sama jenis surat berharga yang menandai kepemilikan atas sebuah perusahaan. Namun, terdapat beberapa hal yang menjadi perbedaan saham syariah dan konvensional, yaitu:

Jenis bisnis perusahaan

Hal pertama yang tampak jelas adalah jenis bisnis emiten harus sejalan dengan prinsip syariah. Perusahaan yang mengelola bisnis berseberangan dengan syariat tentu tidak bisa menerbitkan saham syariah. 

Contoh bisnis yang tidak sejalan dengan prinsip syariah antara lain:

  • Jual beli produk yang dilarang secara syariat
  • Jual beli yang mempunyai risiko ketidakpastian
  • Jual beli barang atau jasa yang haram secara syariat
  • Bisnis yang bersinggungan dengan perjudian.

Untuk perusahaan yang tidak berdasarkan prinsip syariah, saham yang diterbitkan dikelompokkan dalam saham konvensional. Semua perusahaan dalam berbagai sektor industri bisa menjual saham konvensional tanpa dibatasi halal maupun haram. 

Aset milik perusahaan

Telusuri juga bagaimana keadaan aset perusahaan yang menerbitkan saham. Perusahaan dengan saham syariah harus mempunyai aset lebih besar dibandingkan utang berbasis bunga. Rasio utang berbasis bunga maksimal 45% dari total aset perusahaan. 

Selain itu, terdapat aturan batas maksimal pendapatan non halal bagi perusahaan yang menawarkan saham syariah, yaitu di bawah 10% pendapatan total perusahaan. Tentu saja ketentuan demikian tidak berlaku pada perusahaan dengan saham konvensional. 

Proses transaksi

Perbedaan saham syariah dan konvensional paling mencolok ada pada proses transaksinya. Transaksi jual beli saham konvensional bisa dilakukan langsung melalui broker. Namun, pada saham syariah, praktik ini tidak diperbolehkan guna menghindari terjadinya manipulasi harga. 

Saham syariah pun tidak menerapkan sistem bunga karena dianggap mengandung riba. Itu sebabnya, saat bertransaksi saham syariah kamu tidak akan melakukan transaksi semacam margin trading atau short selling. 

Orientasi keuntungan

Kegiatan usaha yang dilakukan melalui saham syariah berorientasi pada keuntungan dunia sekaligus akhirat. Ini menjelaskan mengapa pendapatan non halal dari bunga atau sumber lainnya pada emiten saham syariah tidak boleh melebihi 10% dari total pendapatan perusahaan. 

Saham konvensional tentu saja tidak mempermasalahkan hal tersebut. Pendapatan non halal boleh lebih besar dibandingkan pendapatan hasil usaha tanpa pembatasan atau rasio tertentu.

Relasi dengan nasabah

Relasi nasabah dan emiten saham syariah adalah kemitraan yang berada di bawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah. Sementara itu, pemegang saham konvensional dan emiten saham membangun hubungan kreditur-debitur tanpa dibarengi pengawasan pihak lain.

Tips Investasi Syariah

beda saham syariah dan konvesional

Sumber : Envato

Disesuaikan di sini berarti jumlah pembayaran dividen kepada pemegang saham dapat bervariasi dan tidak selalu sama dari waktu ke waktu. Pasalnya, suku bunga acuan dan kurs berpengaruh besar pada jumlah dividen saham preferen. 

Cek daftar perusahaan di DES

Sekalipun perusahaan mengklaim saham yang ditawarkan adalah saham syariah, kamu tetap bisa melakukan pengecekan ulang melalui Sistem Online Trading Syariah atau SOTS. Secara otomatis sistem akan menyeleksi mana saja saham-saham syariah yang diperjualbelikan.

Lebih lanjut, kamu juga bisa mengecek saham syariah yang sudah masuk DES atau Daftar Efek Saham. DES dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Secara berkala DES dipublikasikan dua kali per tahun melalui laman resmi OJK.

Periksa reputasi dan bisnis perusahaan

Jangan lupa periksa reputasi dan apa bisnis yang dijalankan perusahaan. Ini penting untuk memastikan saham tersebut benar terdaftar dan bebas dari praktik yang berseberangan dengan prinsip syariah. 

Beberapa poin yang harus kamu perhatikan antara lain:

  • Jenis usaha, produk barang/jasa yang diperdagangkan, serta akad dan pengelolaan perusahaan
  • Mempunyai Syariah Compliance Officer (SCO) untuk memastikan praktik prinsip syariah diterapkan perusahaan, termasuk saat transaksi di pasar modal
  • Menandatangani serta memenuhi ketentuan akad berdasarkan prinsip syariah. 

Pilih saham yang likuid

Pada dasarnya, keuntungan saham syariah hampir sama dengan saham konvensional. Investor dapat mengantongi keuntungan halal dalam bentuk capital gain yang bersumber dari selisih harga jual dan beli, serta dividen alias bagi hasil keuntungan perusahaan. 

Nah, kamu bisa memilih saham-saham likuid yang masuk kelompok indeks LQ45. Boleh juga melirik saham syariah blue chip yang dikenal berisiko minim terhadap penurunan harga. Jadi, kamu tetap bisa berinvestasi saham dengan aman tanpa harus khawatir bertentangan dengan prinsip syariah Islam. 

Baca Juga: Aplikasi Investasi Saham, Trik Jitu Optimalkan Portofolio 

Demikian perbedaan saham syariah dan konvensional yang dapat kamu jadikan bahan pertimbangan sebelum berinvestasi. Setelah menentukan mana jenis investasi yang cocok dengan kondisi keuangan maupun profil risiko, langsung saja download Flip di sini

Dengan Flip, transfer uang antarbank, transfer luar negeri, top up e-wallet, bayar tagihan, dan investasi makin mudah dan lebih hemat biaya. Coba sendiri dan nikmati kemudahan Flip sekarang, yuk!

Bagikan

Lainnya

6 Tips Memilih Investasi buat Anak Muda
6 Tips Memilih Investasi buat Anak Muda
6 Cara Investasi Reksadana untuk Pemula
6 Cara Investasi Reksadana untuk Pemula
Catat, 8 Universitas di New Zealand Ini Tawarkan Beasiswa!
Catat, 8 Universitas di New Zealand Ini Tawarkan Beasiswa!
Mau Jadi Supplier Baju Import? Cek Dulu Serba-serbinya di Sini
Mau Jadi Supplier Baju Import? Cek Dulu Serba-serbinya di Sini
Cara Melihat Tagihan BPJS Kesehatan, Bisa Pakai Aplikasi Flip!
Cara Melihat Tagihan BPJS Kesehatan, Bisa Pakai Aplikasi Flip!

Kategori

Mulai transaksi bareng Flip

#LebihDariItu

4.8

App Store

starstarstarstarstar
App Store
rating
flip logo

Tentang Flip

BlogPromoBerita & MediaCek Kode SwiftKonversi Mata UangKomunitasBantuanKebijakan PrivasiSyarat & KetentuanLaporkan Kerentanan

Hubungi Flip

Layanan Pengaduan Konsumen Flip

+62 21 - 30002424

Alamat Kantor Terdaftar

Komplek Timah Blok BB No. 71, Tugu, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, 16451

Alamat Surat-Menyurat

Arkadia Green Office Park, Tower F Lantai 3, Jl. T.B. Simatupang Kav. 88, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12520.

Bisnis & Kerja Sama

[email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

Whatsapp 0853 1111 1010

iso-27001
Flip adalah perusahaan transfer dana yang telah terlisensi oleh Bank Indonesia.
© 2025 PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi