mural
homeforward
Pahami 7 Perbedaan Saham dan Reksadana, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Pahami 7 Perbedaan Saham dan Reksadana, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Perbedaan saham dan reksadana sangat penting untuk kamu ketahui agar tidak salah dalam berinvestasi. Apalagi kedua jenis investasi ini sama-sama diperdagangkan di pasar modal. Dengan memahami perbedaan keduanya, maka kamu bisa tahu investasi mana yang lebih cocok dengan tujuan dan profil risikomu.

Yuk, intip apa saja perbedaan reksadana dan saham yang perlu diperhatikan oleh calon investor berikut ini.

Baca juga: Apa Itu Investasi Saham, Cara Kerja, Risiko, dan Keuntungannya

Pengelola Dana

perbedaan saham dan reksadana.jpeg

Sumber : Aceh

Investasi saham mengharuskan kamu sebagai investor untuk mengelola dana sendiri. Jadi, setiap keputusan kamu ambil tanpa bantuan pihak lain. Kondisi ini membuat kamu perlu membekali diri dengan skill dan wawasan terkait investasi saham yang mumpuni agar bisa meminimalisir risiko loss.

Berbeda dengan saham, reksadana menggunakan jasa pihak ketiga, yakni Manajer Investasi, untuk mengelola dana yang kamu setor. Ini memudahkan investor pemula karena tidak perlu memantau pergerakan saham dari waktu ke waktu.

Tingkat Risiko

perbedaan saham dan reksadana 1.jpeg

Sumber : ANTARA

Meski sama-sama diperjualbelikan di pasar modal, tetapi reksadana dan saham punya tingkat risiko yang berbeda, lho. Reksadana masuk dalam kategori investasi berisiko rendah, sementara saham punya risiko yang lebih tinggi.

Apa sih sebabnya?

Pertama, reksadana adalah investasi yang pengelolaannya dilakukan oleh Manajer Investasi. Investasinya juga dilakukan dalam berbagai instrumen sehingga profit bisa lebih stabil dan berasal lebih dari satu instrumen.

Kedua, saham punya risiko lebih tinggi karena harganya berfluktuasi tergantung kondisi pasar dan juga kinerja perusahaan itu sendiri. Kamu juga perlu mengelola investasi saham sendiri sehingga risiko lebih besar jika tidak punya skill yang mumpuni.

Return 

perbedaan saham dan reksadana 2.jpeg

Sumber : Smart Asset

Perbedaan saham dan reksadana ada pada tingkat profit atau return. Saham punya potensi keuntungan lebih besar daripada reksadana. 

Alasannya, saham punya dua sumber keuntungan yang bisa kamu andalkan, yakni capital gain dan dividen. Pada dasarnya, tidak ada batasan berapa banyak keuntungan yang bisa kamu peroleh dari saham, jika memang kondisinya sangat baik.

Sementara itu, reksadana punya potensi lebih rendah karena hasilnya tergantung kinerja dari instrumen keuangan yang dipilih oleh Manajer Investasi. Ketika kinerja instrumen keuangan pilihan turun, maka imbal hasilnya juga menurun.

Batas Minimal Investasi

perbedaan saham dan reksadana 3.jpeg

Sumber : Avrist

Kedua jenis investasi ini punya batas minimal yang berbeda. Untuk saham, kamu butuh dana lebih besar agar bisa mendapat profit yang ideal. Perhitungannya mulai dari ratusan ribu rupiah hingga jutaan untuk membeli 1 lot saham saja, tergantung harga per lembar saham perusahaan yang diincar.

Ini berbeda dengan reksadana yang saat ini ditawarkan dengan harga lebih terjangkau. Kamu sudah bisa berinvestasi mulai dari puluhan ribu rupiah untuk membeli reksadana. 

Proses Pencairan Dana 

perbedaan saham dan reksadana 4.jpeg

Sumber : MASERP

Dana yang diperoleh dari investasi saham biasanya lebih cepat cair, khususnya untuk kategori capital gain. Sedangkan keuntungan berupa dividen biasanya tergantung jadwal dari perusahaan masing-masing. Selain itu proses pencairan dana investasi saham juga terbilang lebih cepat secara umum karena tidak perlu pihak ketiga.

Bagaimana dengan pencairan untuk reksadana? Biasanya kamu butuh waktu sekitar 5 hari kerja karena prosesnya melalui perusahaan atau agen pengelola. Namun, tiap platform punya kebijakan yang berbeda dan ada beberapa yang menawarkan pencairan kurang dari 5 hari.

Pajak dan Biaya Lain

perbedaan saham dan reksadana 5.jpeg

Sumber : Kuningan

Dalam trading saham, kamu akan dikenakan pajak 0,1% setiap kali melakukan transaksi penjualan. Kemudian, penerimaan dividen juga mengharuskan kamu membayar pajak sekitar 10% dari total dividen yang diperoleh. 

Ada lagi biaya online trading yang harus kamu tanggung sebagai investor sekitar 0,1 hingga 0,3%. Ini berbeda dengan reksadana yang masuk dalam kategori investasi tidak kena pajak. Namun, sebagai investor kamu perlu memasukkan keuntungan dari reksadana dalam laporan SPT tahunan. 

Biaya lain dari investasi reksadana adalah fee yang harus dibayar ke perusahaan pengelola yang kamu gunakan jasanya. Besar fee ini berbeda tergantung kebijakan perusahaan masing-masing.

Pemilihan Saham

perbedaan saham dan reksadana 6.jpeg

Sumber : KoinWorks

Kamu bisa leluasa memilih saham dari perusahaan manapun untuk trading online. Sementara itu, pemilihan saham dalam reksadana lebih kaku karena yang memilih adalah Manajer Investasi. Kamu sebagai investor tidak akan memiliki andil untuk memilih saham.

Perbedaan ini bisa menjadi kekurangan dan kelebihan untuk masing-masing investor. Melalui reksadana, kamu tidak perlu repot menganalisa laporan keuangan dan kinerja perusahaan yang mengeluarkan saham. Namun imbal hasilnya bergantung pada skill Manajer Investasi yang mengelola danamu.

Sebaliknya, kemudahan memilih perusahaan dalam investasi saham membuat kamu perlu kerja ekstra untuk menganalisa dan membuat keputusan sendiri. Tentunya hasil akhir bergantung pada skill yang kamu miliki.

Lalu,mana yang lebih menguntungkan?

Kedua jenis investasi ini sama-sama menguntungkan, namun potensi keuntungan dari saham lebih besar. Seiring dengan hal tersebut, investasi saham juga punya risiko lebih tinggi. Kesimpulannya, investasi reksadana lebih cocok untuk investor pemula. Sementara itu, investasi saham lebih sesuai untuk kamu yang lebih berpengalaman.

Baca juga: 10 Jenis Reksadana Syariah, Jaga Uangmu dengan Amanah

Kini, berbagai platform investasi sudah menyediakan opsi untuk setoran dana melalui transfer rekening ataupun e-wallet. Dengan Flip kamu bisa lebih mudah untuk top up e-wallet maupun transfer beda bank bebas biaya administrasi*. Semoga informasi mengenai perbedaan saham dan reksadana di atas bermanfaat ya!

*) terdapat limit gratis transfer antarbank.

Transfer sana transfer sini pasti lebih hemat

Bagikan

Lainnya

6 Tips Memilih Investasi buat Anak Muda
6 Tips Memilih Investasi buat Anak Muda
6 Cara Investasi Reksadana untuk Pemula
6 Cara Investasi Reksadana untuk Pemula
Catat, 8 Universitas di New Zealand Ini Tawarkan Beasiswa!
Catat, 8 Universitas di New Zealand Ini Tawarkan Beasiswa!
Mau Jadi Supplier Baju Import? Cek Dulu Serba-serbinya di Sini
Mau Jadi Supplier Baju Import? Cek Dulu Serba-serbinya di Sini
Cara Melihat Tagihan BPJS Kesehatan, Bisa Pakai Aplikasi Flip!
Cara Melihat Tagihan BPJS Kesehatan, Bisa Pakai Aplikasi Flip!

Kategori

Mulai transaksi bareng Flip

#LebihDariItu

4.8

App Store

starstarstarstarstar
App Store
rating
flip logo

Tentang Flip

BlogPromoBerita & MediaCek Kode SwiftKonversi Mata UangKomunitasBantuanKebijakan PrivasiSyarat & KetentuanLaporkan Kerentanan

Hubungi Flip

Layanan Pengaduan Konsumen Flip

+62 21 - 30002424

Email

[email protected]

Alamat Kantor Terdaftar

Komplek Timah Blok BB No. 71, Tugu, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, 16451

Alamat Surat-Menyurat

Arkadia Green Office Park, Tower F Lantai 3, Jl. T.B. Simatupang Kav. 88, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12520.

Bisnis & Kerja Sama

[email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

Whatsapp 0853 1111 1010

iso-27001
Flip adalah perusahaan transfer dana yang telah terlisensi oleh Bank Indonesia.
© 2024 PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi