Keuangan | 13 Juni 2023
Oleh : Ruth Tambunan
Investasi memiliki manfaat yang bisa meningkatkan kualitas kehidupan, di antaranya membantu seseorang meraih kebebasan finansial dan mempersiapkan diri untuk kebutuhan masa depan. Namun, siapa saja bisa merasakan manfaat tersebut sejak dini dengan biaya terjangkau, kok.
Untuk pemula di dunia investasi, dua instrumen investasi yang cocok untuk dicoba adalah reksa dana dan deposito karena relatif lebih stabil. Akan tetapi, manakah di antara keduanya yang lebih menguntungkan? Yuk, temukan jawabannya dari penjelasan reksadana vs deposito di sini!
Baca juga: Reksadana Syariah: Halal atau Haram?
Sederhananya, instrumen investasi adalah media untuk melindungi nilai aset yang dimiliki seseorang agar tidak berkurang akibat inflasi. Beberapa contoh instrumen yang populer di kalangan masyarakat adalah reksa dana dan deposito.
Bahkan, menurut data dari survei Populix pada tahun 2022, reksa dana diminati oleh paling banyak investor dari berbagai rentang usia, yaitu 47%. Sementara itu, deposito berada di posisi kelima dengan angka 29%.
Investasi reksa dana adalah investasi pada wadah yang bertujuan untuk mengumpulkan dana masyarakat. Nah, wadah ini dikelola oleh seorang manajer investasi, atau sering disingkat sebagai IM dari nama asingnya, yaitu investment manager. Untuk mengelola dana yang terkumpul, manajer investasi akan mendistribusikan uang dalam sebuah wadah ke berbagai aset berharga, di antaranya saham, obligasi, dan pasar uang.
Walaupun deposito maupun reksa dana dapat dikategorikan sebagai instrumen investasi, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Pada dasarnya, deposito adalah rekening penyimpanan uang yang dapat dibuka dengan mengajukan permohonan kepada bank. Saldo dari uang yang kamu simpan di rekening akan bertumbuh mengikuti suku bunga yang ditetapkan oleh bank.
Image by wayhomestudio on Freepik
Namun, apakah perbedaan reksadana vs deposito hanya terbatas pada definisinya? Jawabannya adalah tidak. Supaya kamu bisa mengambil keputusan investasi dengan lebih matang, yuk, ikuti tips ini:
Hal pertama yang harus kamu pertimbangkan saat memilih ingin berinvestasi dengan reksa dana atau deposito adalah keuntungan yang akan diperoleh. Sebab, reksadana vs deposito memiliki mekanisme perolehan bagi hasil yang berbeda.
Keuntungan deposito hanya berasal dari suku bunga yang ditetapkan oleh bank. Akan tetapi, keuntungan reksa dana berpotensi lebih besar karena mengikuti performa instrumen investasi tujuan alokasi danamu, misalnya surat obligasi atau pasar uang.
Perlu diingat bahwa investasi dengan deposito membutuhkan modal yang lebih besar daripada reksa dana. Mengapa? Walaupun beberapa bank hanya mensyaratkan saldo minimum kurang dari Rp1 juta untuk deposito, sebaiknya kamu berjaga-jaga dengan menyiapkan modal awal sebesar jutaan rupiah.
Di sisi lain, minimnya modal awal untuk reksa dana lebih menguntungkan calon investor dengan keterbatasan dana karena kamu bisa membelinya dengan harga Rp100 ribu atau bahkan kurang dari itu.
Tak hanya modal awal dan besaran bagi hasil, kamu juga perlu memahami kebijakan pencairan dana dari reksadana vs deposito. Dengan reksa dana, kamu bisa menjual aset yang dimiliki kapan saja. Akan tetapi, dana dari hasil penjualan baru masuk ke rekening dalam waktu 1 hingga 7 hari kerja.
Bagaimana dengan deposito? Dana dari rekening deposito baru akan cair dalam waktu beberapa bulan atau bahkan satu dua tahun sesuai dengan ketentuan. Kalau kamu ingin menarik dana deposito lebih awal, kamu akan dikenakan denda sesuai kebijakan bank.
Perbedaan terakhir dari reksa dana dan deposito adalah tempat penyimpanan dana yang kamu setorkan. Pada rekening deposito, pihak bank penerbit rekening akan menyimpan dana secara langsung, sehingga imbal hasilnya bergantung pada kesehatan finansial bank.
Lalu, untuk reksa dana, manajer investasi akan menyebar uangmu ke berbagai tempat atau instrumen investasi. Jadi, semisal performa salah satu instrumen sedang memburuk, kerugiannya tidak akan terlalu besar karena kinerja instrumen lain yang dialokasikan bisa menutupinya.
Baca juga: Panduan Lengkap tentang Cara Menabung Deposito
Jika ternyata kamu memutuskan untuk berinvestasi dengan reksa dana setelah menyimak penjelasan reksadana vs deposito di atas, pastinya kamu akan perlu mentransfer uang beberapa kali. Sayangnya, transaksimu bisa saja dikenakan biaya tambahan, apalagi kalau kamu menjadwalkan top up bulanan..
Nah, supaya biaya investasi semakin banyak tanpa terpotong biaya admin, kamu bisa transfer dana dengan aplikasi Flip! Sebab, keunggulan utama dari aplikasi dengan fitur money transfer ini adalah bebas biaya admin untuk transfer ke bank yang berbeda. Selain praktis, investasi juga jadi lebih irit, deh! Mau tahu seberapa mudahnya pakai aplikasi ini? Yuk, download di smartphone-mu melalui link ini!
Bagikan