Keuangan Bisnis | 2 Juli 2023
Oleh : Ruth Tambunan
Deposito adalah salah satu cara menabung yang populer di kalangan masyarakat Indonesia karena dinilai lebih mudah dan stabil, sehingga cocok untuk pemula yang ingin mewujudkan tujuan keuangan mereka. Bahkan, riset yang diterbitkan Katadata pada bulan Maret 2022 menunjukkan bahwa simpanan deposito di bank umum mencapai Rp2,8 triliun. Namun, sebelum mulai menabung dengan deposito, mungkin kamu bingung harus memilih antara sertifikat dan tabungan deposito. Memang, apa saja perbedaan deposito berjangka dan sertifikat deposito?
Baca juga: Sertifikat Deposito: Ciri, Keuntungan, dan Jangka Waktunya
Agar kamu lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah beberapa perbedaan sertifikat deposito dan deposito berjangka yang paling utama dan wajib kamu ketahui.
Photo: Unsplash
Perbedaan yang pertama dan utama terdapat pada definisi antara keduanya. Secara definisi, sertifikat deposito adalah sebuah deposito yang berbentuk sertifikat dan transaksinya dilakukan di pasar uang, sehingga dapat dipindahtangankan. Sedangkan, deposito berjangka merupakan salah satu bentuk tabungan dengan bunga tinggi, yang ditawarkan oleh bank kepada nasabahnya. Jadi, deposito berjangka ini adalah jenis deposito yang umum kamu temukan saat akan membuka rekening bank.
Berikutnya, deposito berjangka memiliki bukti kepemilikan berupa bilyet deposito yang berisi besaran tabungan dan kapan waktu jatuh tempo dari tabungan tersebut. Selain itu, bilyet deposito juga menunjukkan pemilik tetap dari tabungan deposito tersebut. Sehingga, bilyet deposito tidak dapat dipindahtangankan kecuali melalui proses yang disetujui oleh pemilik deposito tersebut. Sedangkan, sertifikat deposito bisa diperjualbelikan, dijadikan jaminan pinjaman, atau sekedar dipindahtangankan.
Perbedaan berikutnya terletak pada suku bunga dan tenor dari tiap instrumen. Pada Deposito, bunga dibayar di akhir dan nasabah bisa memilih berapa besar bunga dan tenor yang diinginkan, sesuai dengan penawaran dari bank. Tenornya sendiri biasanya hanya 1 hingga 24 bulan saja. Sedangkan untuk sertifikat deposito, bunga dibayar di muka, tapi dihitung secara diskonto. Artinya, perhitungan bunga tersebut didasarkan selisih nominal akhir dengan biaya yang harus dibayar seorang nasabah. Tenornya pun lebih lama, mencapai 36 bulan.
Deposito berjangka dapat diterbitkan oleh semua bank, seperti bank umum, bank pembangunan, maupun bank perkreditan rakyat. Sedangkan, sertifikat deposito hanya bisa diterbitkan oleh bank umum dan bank pembangunan saja.
Karena risikonya yang rendah, deposito berjangka bisa dijadikan instrumen investasi bagi kamu yang masih awam dalam dunia ini. Bahkan, beberapa bank besar telah bekerja sama dengan Lembaga Penjamin Simpanan. Artinya jika terjadi sesuatu pada bank tersebut, maka LPS akan mengganti sepenuhnya tabunganmu yang terkena dampaknya.
Sedangkan, sertifikat deposito lebih cocok untuk kamu yang berencana untuk menjual, atau memberikan deposito tersebut kepada orang lain. Jadi, sertifikat deposito merupakan instrumen investasi yang lebih likuid dibandingkan deposito berjangka.
Kedua jenis deposito ini memang baru dapat dicairkan setelah waktu jatuh tempo tiba. Namun, pemilik deposito berjangka dapat mengatur agar deposito mereka dapat diperpanjang secara otomatis setelah waktu jatuh tempo. Layanan ini dinamakan Automatic Roll-Over, dan nasabah bisa memilih apakah bunga yang didapatkan dimasukkan ke dalam rekening tabungan, atau didepositokan kembali untuk periode deposit berikutnya. Sedangkan, sertifikat deposito tidak dapat diperpanjang setelah waktu jatuh tempo tiba.
Sudah paham perbedaan deposito berjangka dan sertifikat deposito, kan? Mana pun yang kamu pilih, pastikan kalau kamu sudah memahami syarat, ketentuan, serta suku bunganya, ya! Hal ini penting sekali agar kamu bisa memperoleh keuntungan yang sesuai dengan financial goals dan menghindari penalti dari pihak penerbit.
Baca juga: Reksadana vs Deposito, Mana yang Keuntungannya Lebih Besar?
Selain menabung dengan deposito, hidup hemat juga menjadi salah satu cara terbaik untuk mencapai financial goals. Misalnya saja, kamu bisa mulai menggunakan Flip untuk melakukan transaksi sehari-hari. Memang, apa itu Flip?
Flip adalah penyedia layanan transfer dana yang bisa membuatmu transfer antarbank tanpa biaya admin sama sekali! Tidak berhenti di situ, kamu juga bisa melakukan pengisian saldo dompet digital bebas biaya admin, lho! Dijamin, hidup jadi lebih hemat, deh! Jadi, tunggu apa lagi? Download Flip sekarang juga!
Bagikan