Keuangan | 1 Oktober 2021
Oleh : Anonim
Bagi sebagian karyawan, penghujung tahun adalah waktu yang dinantikan. Selain jatah libur Natal dan tahun baru serta euforia menyambut awal yang baru, bonus akhir tahun menjadi alasannya. Salah satu bentuk apresiasi yang diberikan oleh perusahaan ini menjadi semacam oase setelah kerja keras yang dilakukan.
Baca juga: Tips Mengelola Gaji PNS Agar Cukup untuk Kebutuhan Bulanan
Daftar Isi
Apa itu bonus akhir tahun? Sebagian orang mungkin masih cukup awam dengan istilah ini, terutama bagi individu yang baru memasuki dunia kerja.
Seperti namanya, bonus akhir tahun merupakan bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya atas kinerjanya di penghujung tahun. Pembayaran ini berbeda dan tidak memiliki korelasi dengan gaji. Adapun bonus ini umumnya diberikan dalam bentuk uang dengan jumlah yang bervariasi sesuai perhitungan tertentu.
Walau begitu, pemberian jenis bonus ini bukanlah kewajiban perusahaan. Pada dasarnya, Undang-Undang Ketenagakerjaan tidak mengatur secara spesifik tentang pembayaran ini. Kendati begitu, apabila perjanjian yang disepakati perusahaan dan karyawan memuat substansi ini, maka wajib bagi perusahaan untuk memenuhinya sesuai kesepakatan.
Biasanya, ketentuan mengenai bonus telah dijelaskan dan disepakati di awal masa kerja. Hal ini pun dapat menjadi motivasi tersendiri bagi karyawan untuk memenuhi kewajibannya sebaik mungkin.
Bagaimana cara menghitung bonus akhir tahun? Pertanyaan tersebut hingga kini pun masih banyak terbesit di benak karyawan—bahkan meski telah bekerja selama beberapa waktu sekalipun.
Setiap perusahaan memiliki perhitungan dan metodenya masing-masing. Sebagian perusahaan mencantumkan besaran bonus akhir tahun dalam AD/ART-nya, yakni x% dari laba perusahaan setelah dikurangi laba ditahan. Sebagian lainnya membagikan bonus ini secara proporsional, yakni dibagi dengan seimbang berdasarkan kinerja karyawan.
Selain itu, masih ada sebagian lainnya yang menggunakan rumusan tertentu berdasarkan masa kerja, jabatan, departemen, gaji, dan surat peringatan. Untuk metode ini, berikut rumusan umum yang digunakan:
Bonus Tahunan = Poin Masa Kerja x Departemen x Level Jabatan x Gaji x Sanksi Surat Peringatan
Lebih lanjut, di bawah ini adalah penjelasan masing-masing variabel rumusan di atas.
Variabel ini memuat lamanya masa kerja yang telah ditempuh oleh karyawan.
Masa Kerja | Poin | Keterangan |
< 1 tahun | Prorata | Rumus prorata = lama kerja (dalam bulan) x gaji : 12 |
1 – 2 tahun | 90% | Tanggal masuk – akhir tahun |
2 – 4 tahun | 100% | Tanggal masuk – akhir tahun |
4 – 6 tahun | 110% | Tanggal masuk – akhir tahun |
6 – 8 tahun | 120% | Tanggal masuk – akhir tahun |
8 – 10 | 130% | Tanggal masuk – akhir tahun |
>10 tahun | 140% | Tanggal masuk – akhir tahun |
Variabel ini membagi departemen berdasarkan tinggi-rendahnya risiko.
Departemen | Poin | Keterangan |
Produksi | 120% | Berat |
Non-Produksi | 110% | Sedang |
Supporting | 10% | Ringan |
Variabel ini membagi level jabatan berdasarkan ranah tanggung jawab yan diemban.
Level | Poin |
Manajerial | 120% |
Supervisor | 100% |
Staf | 80% |
Variabel ini berisi poin yang disesuaikan dengan Surat Peringatan (SP) yang pernah atau sedang diterima oleh karyawan.
Sanksi | Poin |
Tanpa Sanksi | 100% |
SP 1 | 90% |
SP 2 | 80% |
SP 3 | 70% |
Skorsing 3 bulan | 60% |
Skorsing 6 bulan | 50% |
Agar lebih memahami perhitungan bonus akhir tahun, perhatikan ilustrasi berikut.
Fulan merupakan karyawan dengan masa kerja selama 3,5 tahun sebagai supervisor di divisi produksi dengan gaji per bulan sebesar Rp12.000.000,00. Selama ini, dia belum pernah menerima sanksi apa pun.
Berdasarkan keterangan tersebut, dapat diketahui bahwa:
Dengan demikian, besarnya bonus akhir tahun yang diterima oleh Fulan adalah Rp14.400.000,00.
Demikianlah informasi mengenai pengertian bonus akhir tahun berikut cara untuk menghitungnya. Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, kebijakan masing-masing perusahaan boleh jadi berbeda—termasuk nilai untuk masing-masing variabel yang ditentukan. Oleh sebab itu, untuk mengetahui informasi yang lebih pasti, karyawan dapat menanyakannya pada pihak Human Resource (HR).
Nah, apakah kamu sendiri termasuk karyawan yang berkesempatan untuk memperoleh bonus akhir tahun di kantong? Kalau ya, hmm… bisa jadi kamu pun kini sudah tak sabar untuk sampai ke penghujung tahun.
Kendati begitu, usahakan untuk tetap bijak saat menggunakan bonus yang dinanti-nanti ini, ya. Godaan self reward apalagi ditambah diskon akhir tahun yang bombastis bisa jadi godaan tersendiri. Namun, alih-alih menghabiskannya dalam sekejap untuk hal-hal yang kurang perlu, ada baiknya kamu mengalokasikannya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.
Baca juga: Penghasilan Setara Gaji UMR Jakarta, Bagaimana Mengatur Pengeluaran?
Pun jika harus menyisihkan bonus akhir tahun untuk berbagai kepentingan ke rekening lain—seperti saat membayar belanjaan di e-commerce, transfer uang ke keluarga, mengisi saldo tabungan di rekening bank lain, dan sebagainya—pastikan kamu menggunakan Flip, ya.
Aplikasi transfer uang antrabank ini memungkinkanmu mengirim uang ke lebih dari 100 bank tujuan berbeda dengan biaya lebih hemat*. Dengan begitu, kamu jadi bisa lebih menghemat jerih payah yang sudah kamu lakukan.
*) terdapat limit gratis transfer antarbank.
Bagikan