Keuangan | 9 Mei 2024
Oleh : Aditya R
Pembayaran dengan QRIS kini telah merambah hampir semua area ekonomi, dari pertokoan besar hingga pedagang kecil. Aplikasi pembayaran QRIS pun menawarkan berbagai mode untuk memudahkan transaksi sesuai kebutuhan.
Jangan sampai kebingungan sebelum bertransaksi. Inilah tiga mode pembayaran yang mungkin akan Anda temukan saat bertransaksi.
Baca Juga: Jangan Panik, Kenali Sebab Pembayaran QRIS Tidak Masuk
Sumber: Unsplash
Merchant Presented Mode (MPM) berarti pihak penjual atau pelayan jasa yang menunjukkan kode QR. Dalam Mode MPM Statis, pihak penjual atau pelayan jasa memajang kode QR di satu lokasi tetap. Pelanggan cukup menggunakan alat scan di perangkat mereka untuk memindai kode tersebut.
Dalam Mode MPM Statis, pelanggan adalah pihak yang memasukkan nominal pembayaran. Pelanggan juga harus melakukan konfirmasi jumlah serta menggunakan nomor PIN untuk meloloskan pembayaran. Karena sifatnya statis dan membutuhkan kegiatan pindai manual si pembeli, metode ini hanya disarankan untuk transaksi di tempat yang volume penjualannya kecil atau lambat.
Mode MPM Statis biasanya digunakan untuk transaksi jual-beli sehari-hari, misalnya di toko, supermarket, restoran, dan sejenisnya. Mode ini juga populer di kalangan pedagang kecil dan usaha mikro, misalnya pedagang keliling atau pemilik kios makanan pinggir jalan.
Dalam MPM Dinamis, pihak penjual atau pelayan jasa memproduksi kode QR dari perangkat khusus seperti ponsel atau mesin EDC. Urutannya juga sedikit berubah karena penjual atau vendor yang memasukkan nominal sebelum memproduksi kode QR untuk dipindai pelanggan menggunakan aplikasi pembayaran QRIS.
Mode MPM Dinamis lazim ditemukan di bisnis dengan volume transaksi tingkat sedang. Pelanggan tidak perlu memasukkan nominal karena sudah terkandung di dalam kode QR. Setiap kode QR yang dikeluarkan berbeda sehingga kehadiran mesin sangat dibutuhkan untuk aspek otomatis dalam transaksi.
CPM adalah Customer Presenting Mode, artinya pelanggan menjadi pihak yang menunjukkan kode QR-nya. Pihak penjual atau vendor kemudian memindai kode tersebut dan menarik biaya sesuai dengan nominal yang sudah ditentukan. Hal ini membuat transaksi menjadi lebih cepat karena pelanggan tidak perlu melakukan berbagai langkah ekstra.
Mode CPM biasanya diterapkan di tempat dengan volume kebutuhan transaksi yang cukup tinggi atau membutuhkan kecepatan. Contohnya adalah mesin pemindai QRIS di jalan tol, pintu parkir, dan sebagainya. Semua tempat ini membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam transaksi agar tidak terjadi penumpukan pelanggan di satu tempat.
Pastikan kamu menyesuaikan penggunaan mode transaksi dengan kebutuhan dan jenis produk atau layanan. Sebelum menggunakan aplikasi pembayaran QRIS dan mode transaksi yang tepat, ada beberapa ketentuan yang harus kamu ketahui, yaitu sebagai berikut.
Sumber dana transaksi QRIS harus berasal dari Lembaga Standar yang sudah terdaftar atau disetujui Bank Indonesia secara resmi (terutama sebagai vendor). Contohnya adalah rekening bank standar, dompet digital resmi, dan instrumen pembayaran seperti kartu kredit dan debit.
Karena transaksi QRIS langsung memotong sumber dana, pastikan isi sumber dana tersebut mencukupi, apapun jenisnya. Misalnya, jika kamu menggunakan Flip sebagai solusi transfer QRIS, pastikan Saldo Flip terisi dulu agar transaksi bisa dilakukan.
Batas transaksi QRIS telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada bulan Oktober 2023, Bank Indonesia telah menetapkan batas transaksi baru untuk pengguna QRIS, yaitu 20 juta Rupiah per transaksi. Jika transaksi melebihi batasan jumlah, transaksi tersebut otomatis tidak bisa dilakukan.
Pihak penyelenggara layanan QRIS, mulai dari vendor hingga penyedia layanan pembayaran, harus mendapat izin dari Bank Indonesia. Mereka juga harus mematuhi semua ketentuan terkait penyediaan layanan serta memiliki sistem manajemen risiko yang solid. Penyedia layanan juga harus memiliki sistem pencatatan khusus untuk merekam semua transaksi QRIS.
Baca Juga: Sebelum Pakai, Ketahui Kelebihan dan Kekurangan QRIS
Penyelenggara transaksi dan pengguna QRIS bisa menggunakan Flip sebagai solusi aplikasi pembayaran QRIS yang aman, cepat, dan diawasi oleh lembaga resmi.
Dengan Flip, kamu bisa langsung memindai kode QR, baik langsung di meja kasir atau tempat pembayaran fisik, ataupun saat belanja daring. Isi Saldo Flip lewat berbagai sumber pendanaan dan gunakan QRIS kamu untuk bertransaksi di mana saja, kapan saja. Dengan Saldo Flip, kamu bisa langsung transaksi tanpa harus mengirim atau transfer dana lagi dari rekening bankmu.
Caranya, cukup aktifkan menu QRIS di pojok kanan atas aplikasi, lalu gunakan alat pemindai untuk memindai kode QRIS milik penjual. Kamu bisa memasukkan nominal pembayaran secara manual dan bahkan memberi tip. Cukup gunakan metode konfirmasi lewat PIN dan transaksi pun selesai.
Kelebihannya? Transaksi QRIS lewat Flip dijamin aman karena Flip berada di bawah pengawasan Bank Indonesia. Transaksi pun aman, mudah, dan dijamin cepat. Gunakan Flip sebagai aplikasi pembayaran QRIS tepercaya untuk kebutuhan transaksi harian kamu!
Bagikan