Tutorial | 23 Maret 2023
Oleh : Farrel Baihaqi
“Mobil listrik adalah kendaraan masa depan”. Kita sering mendengar slogan itu dari penggemar mobil. Ini karena mobil listrik memiliki berbagai komponen berteknologi tinggi yang seolah muncul dari film bertema masa depan. Padahal, sejarah mobil listrik hampir berusia dua abad.
Kendaraan berbasis motor listrik pertama kali dikembangkan pada awal abad ke-19. Pada tahun 1828, seorang pendeta dan ahli fisika Hungaria Ányos Jedlik mengembangkan model awal dari motor listrik.
Empat tahun kemudian pada 1832, William Morrison, seorang penemu berkebangsaan Skotlandia menciptakan model awal dari mobil listrik. Model ini memiliki ukuran yang cukup kecil dan hanya mampu menempuh jarak sekitar 19 km. Mobil listrik terus mengalami penyempurnaan dan popularitas skala kecil di Eropa.
Pada tahun 1889, untuk pertama kalinya mobil listrik diperkenalkan untuk pangsa pasar di luar Eropa, tepatnya di Amerika Serikat. Popularitas mobil listrik mengalami lonjakan pada awal abad ke-20. Pada rentang waktu 1900-1920, mobil listrik populer di masyarakat perkotaan, terutama di kalangan wanita dan lansia kelas atas.
Seiring dengan menurunnya harga BBM karena suplai yang melimpah pada masa itu, popularitas mobil listrik mengalami penurunan. Karena biaya produksi mobil berbahan bakar minyak semakin turun, banyak perusahaan mobil yang beralih membuat mobil berbahan bakar bensin.
Batu loncatan untuk mobil listrik modern adalah Lunar Rover milik NASA yang mendarat untuk menjalankan misi di bulan pada 1971. Pengembangan mobil listrik modern pada 1990-an dimulai oleh General Motors dengan model EV1, sayangnya EV1 tidak mendapatkan popularitas yang dibutuhkan untuk membangkitkan industri mobil listrik.
Pada tahun 2000, Presiden AS George W. Bush mengeluarkan program “FreedomCAR and Fuel Partnership”. Program ini menyediakan pendanaan untuk riset dan pengembangan mobil listrik kepada pabrikan mobil. Program ini juga memberikan potongan pajak bagi pembeli mobil listrik.
Pada tahun 2006, produsen mobil listrik Tesla mengumumkan komitmen untuk memproduksi mobil mewah berbasis listrik. Untuk membuktikan komitmen ini, Tesla mengembangkan Tesla Roadster, mobil sport bertenaga listrik. Jarak maksimal yang bisa ditempuh Tesla Roadster sejak baterai penuh hingga kosong mencapai 245 mil (sekitar 390 km).
Pengembangan mobil mewah elektrik Tesla memicu pabrikan-pabrikan lain untuk mengembangkan mobil listrik mereka sendiri. Saat ini, hampir semua pabrikan mobil memiliki produk mobil listrik yang ditargetkan untuk beragam pangsa pasar.
Baca Juga : 5 Kelebihan Mobil Listrik Dibandingkan Mobil Konvensional
Seperti yang sudah kita pahami, mobil listrik adalah mobil yang digerakkan menggunakan mesin atau motor elektrik. Perbedaan mesin ini membuat mobil listrik memiliki keunggulan dibandingkan mobil konvensional, antara lain:
Modernisasi mobil listrik tidak dapat dilepaskan dari pengembangan mobil hybrid dan program FreedomCAR and Fuel Partnership yang diprakarsai Presiden Bush. Kedua hal ini menggeser fokus mobil listrik dari mobil murah ke kendaraan ramah lingkungan.
Ke depannya, pengembangan mobil listrik semakin berfokus kepada efisiensi konsumsi listrik. Perbandingan kapasitas maksimal baterai dan jarak tempuh maksimal menjadi parameter penilaian utama.
Mobil listrik modern juga dibenamkan berbagai teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensinya. Teknologi canggih ini antara lain power inverter yang bertugas mengubah arus listrik dari AC ke DC atau sebaliknya. Contoh lainnya adalah sistem pengereman regeneratif (regenerative braking) yang mengonversi torsi dari roda menjadi energi listrik untuk mengisi baterai.
Hampir semua pabrikan mobil yang beroperasi di Indonesia saat ini memiliki lineup kendaraan listriknya masing-masing. Namun, industri mobil listrik masih menghadapi tantangan yang cukup serius, antara lain:
Baca Juga : Nggak Repot, Ini Cara Bayar Tagihan Listrik Pasca Bayar
Mobil listrik memiliki sejarah yang cukup panjang—hampir sepanjang sejarah otomotif itu sendiri. Mobil listrik juga mengalami berbagai macam pengembangan sejak pertama kali dirancang pada abad ke-19 sampai sekarang. Dengan pesatnya industri otomotif beralih ke elektrifikasi kendaraan, rasanya tidak berlebihan untuk mengakui bahwa mobil listrik adalah kendaraan masa depan.
Bagikan