Learning | 10 Juni 2022
Oleh : Aditya R
Istilah inklusi keuangan makin banyak dibicarakan pasca krisis tahun 2008 terutama karena dampaknya terhadap mereka yang hidup di bagian terbawah dari piramida ekonomi. Mereka adalah pekerja dengan penghasilan rendah, pekerja tidak berdokumen, orang-orang dengan disabilitas, dan lain sebagainya yang biasanya tidak punya rekening bank dan banyak terdapat di negara berkembang. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan inklusi keuangan? Mengapa inklusi keuangan dianggap penting dalam perekonomian? Untuk memahami lebih jauh, simak penjelasannya berikut ini!
Baca juga: 7 Tips Mengatur Keuangan bagi Pekerja Usia 23-30 Tahun
Secara umum, inklusi keuangan adalah kemampuan individu atau bisnis untuk mengakses kebutuhan produk dan layanan keuangan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kebutuhan tersebut mencakup transaksi, tabungan, pembayaran, kredit, hingga asuransi yang diperoleh dengan cara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Selain definisi umum di atas, berbagai lembaga keuangan internasional juga memiliki pengertian inklusi keuangan masing-masing, yakni:
- Menurut CGAP-GPFI. inklusi keuangan adalah kondisi saat semua orang dewasa yang berada di usia produktif punya akses yang efektif pada produk keuangan, seperti tabungan, kredit, pembayaran, atau asuransi dari penyedia layanan formal. Akses efektif yang dimaksud harus nyaman, bertanggung jawab, dengan biaya terjangkau dan berkelanjutan bagi penyedia.
- Menurut FATF. Inklusi keuangan melibatkan proses penyediaan akses bagi kelompok masyarakat yang kurang beruntung dan kelompok rentan lainnya termasuk masyarakat pedesaan dan orang-orang berpenghasilan rendah terhadap layanan keuangan yang aman, nyaman, terjangkau, dan memadai.
Sumber : Radio Idola
Dan Schulman, CEO Paypal mengungkapkan ada tiga aspek esensial dari inklusi keuangan modern, yakni:
- Akses universal ke semua sistem keuangan digital
- Transaksi aman dan terjamin yang memungkinkan konsumen individu maupun bisnis melakukan kegiatan operasional dengan aman dan nyaman
- Partisipasi yang terjangkau dalam ekonomi untuk semua (melakukan dan menerima pembayaran, mendapatkan pinjaman, menabung untuk tujuan masa depan dan masih banyak lagi).
Selain beberapa hal di atas, inklusi keuangan juga bisa mencakup beberapa area seperti:
- Literasi keuangan.
Sampai ke taraf tertentu, memberikan pengetahuan kepada orang lain terkait keuangan dan membantu mereka menggunakan produk keuangan serta membuat keputusan keuangan yang lebih baik termasuk jenis inklusi keuangan.
- Ketersediaan layanan keuangan.
Teknologi yang ada bisa membantu masyarakat di kawasan pedesaan dengan infrastruktur terbatas untuk bisa memperoleh layanan keuangan yang layak.
- E-wallet.
E-wallet adalah teknologi alternatif dari uang tunai yang mudah dibawa dan bisa menyimpan dan melakukan transaksi peer-to-peer dalam nilai kecil.
- Distrust.
Agar inklusi keuangan berhasil, individu dan bisnis harus percaya kepada penyedia jasa keuangan.
- Keterjangkauan.
Bank dikenal dengan biayanya yang tinggi. Teknologi hadir untuk meminimalisasi biaya tambahan sehingga akses keuangan bisa dinikmati oleh makin banyak orang.
- Kelayakan.
Beberapa orang tidak bisa membuka rekening di bank tradisional karena aturan KYC (Know Your Customer) yang mengharuskan bank untuk mengumpulkan informasi yang mungkin tidak dimiliki oleh individu tersebut. Beberapa pihak menyarankan untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan cara menggunakan aturan KYC yang berjenjang.
- Akses ke kredit.
Saat ini, ada banyak orang yang tidak bisa mengakses pinjaman karena skor kredit buruk atau pendapatakn yang tidak terdokumentasi. Inisiatif inklusi keuangan memungkinkan lebih banyak orang bisa mengakses pinjaman dengan lebih mudah.
Sumber : Indozone
Inklusi keuangan adalah metode menawarkan perbankan dan layanan keuangan kepada individu. Tujuan utamanya adalah untuk melibatkan semua orang dalam masyarakat dengan memberi mereka layanan keuangan dasar terlepas dari pendapatan atau tabungan mereka. Fokusnya adalah untuk menyediakan solusi keuangan bagi mereka yang kurang mampu secara ekonomi. Inklusi keuangan dapat membantu mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial dengan membantu orang berinvestasi di masa depan, memperlancar konsumsi, serta mengelola risiko finansial mereka. Dengan begitu, semua orang dewasa di dunia di semua kelompok pendapatan bisa memanfaatkan layanan keuangan yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan mereka.
Penerapan inklusi keuangan dalam kehidupan bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
- Memperluas layanan keuangan di kawasan pedesaan dan semi perkotaan
- Mempromosikan penggunaan pembayaran digital
- Mengajak masyarakat untuk aktif menabung dan berinvestasi
- Meningkatkan literasi keuangan
- Integrasi jasa keuangan.
Sumber : Digital Bank
Menciptakan kondisi keuangan yang inklusif secara umum harus dilakukan dengan peran aktif berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah dan lembaga jasa keuangan saja, masyarakat juga harus secara aktif ikut serta dalam mendukungnya.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kondisi keuangan yang inklusif, yakni:
Salah satu produk keuangan yang bisa ditawarkan untuk memperkenalkan masyarakat terhadap ekonomi inklusif adalah tabungan pelajar. Selain proses pembukaan rekening yang mudah dan terjangkau, tabungan pelajar umumnya punya fitur simpel yang bisa memenuhi kebutuhan pelajar. Memperkenalkan tabungan pelajar juga akan membuat anak-anak usia sekolah lebih melek finansial.
BEI atau Bursa Efek Indonesia sejak lama secara aktif mengajak masyarakat untuk membeli saham. Ini terbukti dengan keberhasilan berupa peningkatan jumlah investor aktif yang naik sebanyak 30% sejak tahun 2015.
Bagi para pemula yang ingin berinvestasi untuk membantu meningkatkan inklusi keuangan tetapi tidak memiliki pengalaman yang cukup, emas bisa jadi pilihan investasi yang menarik.
OJK sebagai lembaga pengawas dan regulator keuangan mengajak masyarakat untuk membuka tabungan pensiun. Tak hanya itu, pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan juga memudahkan masyarakat yang ingin memiliki dana pensiun sebagai jaminan hari tua.
Di Indonesia, beragam upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kondisi keuangan yang lebih inklusif. Berdasarkan data dari Kominfo, inklusi keuangan di Indonesia mengalami kenaikan pada tahun 2021 dengan nilai 83,6%. Sementara itu, penggunaan rekening meningkat pada tahun 2021 menjadi 64,4%.
Baca juga: Contoh Form Laporan Keuangan Rumah Tangga Excel
Flip sebagai penyedia jasa keuangan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan. Tidak hanya dengan menyediakan layanan keuangan terbaik, tetapi Flip juga mengadakan kelas literasi keuangan secara berkala. Yuk, tingkatkan inklusi keuangan dengan pakai Flip!
Bagikan