Keuangan | 12 Juni 2023
Oleh : Ruth Tambunan
Saham dikenal sebagai investasi high risk high return. Per tahunnya, saham dapat menghasilkan keuntungan sebanyak 12-14 persen. Wajar jika jumlah peminatnya cukup banyak. Sepanjang Januari 2023 saja, tercatat ada 10,48 juta orang yang menjadi investor pasar modal. Angka ini meningkat 1,65% dari periode 2022.
Popularitas saham di Indonesia pun ikut menjalar ke pasar syariah mengingat mayoritas penduduknya beragama Islam. Dengan adanya daftar saham syariah, para investor Muslim dapat merasakan keuntungan investasi saham dengan tetap melakukan syariat Islam.
Baca juga: Mengenal Macam-Macam Indeks Saham Syariah Indonesia
Walaupun sama-sama merupakan investasi di pasar modal, perbedaan saham syariah dan konvensional cukup fundamental. Intinya, segala hal yang berkaitan dengan saham syariah dijalankan dengan prinsip halal. Detailnya bisa kamu lihat di bawah ini, ya!
Kalau kamu berinvestasi saham konvensional, ada broker yang menjalankan proses jual-beli saham secara langsung. Baik jenis produk yang diperjualbelikan maupun perusahaan yang mempunyai saham pun tidak dipermasalahkan status halal atau tidaknya.
Hal tersebut berbeda dari transaksi pada saham syariah, di mana proses jual-belinya tidak boleh dilakukan secara langsung demi menghindari peluang manipulasi harga. Tak hanya itu, investasi saham syariah juga tidak mengenal sistem bunga karena dinilai memiliki unsur riba, yang tentunya tidak sejalan dengan syariat Islam. Sebagai gantinya, investasi satu ini menerapkan prinsip bagi hasil, sewa, dan jual-beli.
Selain riba, investasi saham syariah juga tidak melakukan berbagai tindakan lain yang di dalamnya mengandung unsur kezaliman, maksiat, gharar, dharar, risywah, maisir, taghrir, tanajusy, ghisysy, ghabn, tadlin, ihtikar, talaqqi al-rukban, dan bai’ al-ma’dum. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.
Photo credit: rawpixel (Freepik)
Coba perhatikan daftar saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI). Seluruh perusahaan yang menawarkan saham syariah pasti menjual produk halal. Aktivitas bisnis yang mereka jalankan pun tidak bersifat judi, tidak tergolong riba, dan tidak memberikan penawaran palsu.
Ini karena pada saham syariah, investasi harus dilakukan pada perusahaan dengan aktivitas bisnis yang sesuai dengan syariat Islam. Tapi kalau investasi saham konvensional, investasi dilakukan pada perusahaan untuk seluruh aktivitas bisnis tanpa pengecualian.
Pihak dewan pengawas juga termasuk salah satu perbedaan saham syariah dan konvensional. Seluruh hal yang berkaitan dengan aktivitas investasi saham konvensional diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sedangkan untuk saham syariah, keseluruhan prosesnya diawasi oleh dewan pengawas syariah yang masih menjadi bagian dari OJK.
Baik pada investasi saham syariah maupun konvensional, pihak emiten yang menawarkan saham sama-sama harus mempunyai rasio keuangan. Hanya saja, kalau kamu berinvestasi saham syariah, jumlah utang berbasis bunga yang dimiliki emiten tidak boleh melebihi 45% dari total aset perusahaan.
Nah, aturan tersebut tidak berlaku pada investasi saham konvensional; total utang berbasis bunga yang dimiliki emiten boleh lebih besar daripada total asetnya.
Investasi di saham syariah artinya kamu berorientasi pada keuntungan di dunia dan akhirat. Harapannya, kamu tidak hanya akan mendapat keuntungan dalam bentuk uang, tapi juga pahala di akhirat. Itulah kenapa pada daftar saham syariah, pendapatan non-halal dari emiten (contohnya bunga) tidak boleh melebihi 10% dari total pendapatan secara keseluruhan.
Setelah mengetahui perbedaan saham syariah dan konvensional, apa kamu jadi tertarik untuk berinvestasi saham syariah? Well, kabar baik buat kamu karena ada banyak pilihan dalam daftar saham syariah. Berikut beberapa di antaranya berdasarkan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI):
Daftar selengkapnya bisa langsung kamu lihat di sini, ya!
Baca juga: Tips Berinvestasi yang Sesuai dengan Hukum Saham dalam Islam
Jadi, dari daftar saham syariah yang udah di-spill di atas, kira-kira kamu bakal investasi di saham yang mana? Selanjutnya, kamu bisa mulai berinvestasi melalui aplikasi Flip, lho!
Caranya pun gampang banget; pada menu utama aplikasi, kamu tinggal masuk ke menu ‘Investasi’, lalu klik opsi ‘Mulai Modalin’. Setelah itu, langsung aja ikutin alur investasi sesuai panduan yang diberikan. Tenang aja, panduannya juga gampang dipahami, kok. Kamu juga bisa mempelajari caranya di sini.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, buruan download aplikasi Flip di App Store atau Google Play Store biar bisa langsung investasi saham syariah dan mendapat keuntungan maksimal!
Bagikan