Keuangan | 14 Juni 2023
Oleh : Ruth Tambunan
Salah satu instrumen investasi yang telah mendapatkan kepercayaan dan popularitas yang luar biasa adalah deposito. Meskipun mungkin terdengar konvensional dan kurang menggiurkan dibandingkan dengan pasar saham yang berisiko tinggi, namun besaran bunga deposito bank dan risiko yang rendah menjadi alasan mengapa instrumen satu ini menjadi favorit banyak orang.
Baca juga: 5 Aplikasi P2P Lending Terbaik yang Bisa Kamu Coba
Sumber: Unsplash
Sejak tahun lalu, bunga deposito bank sudah dinaikkan mengikuti kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang sudah naik sebanyak 5 kali sejak pertengahan 2022 lalu.
Namun, setiap bank juga memiliki besaran bunga deposito yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, ketahui besaran bunga deposito bank di bawah ini.
Untuk nominal kurang dari Rp2 miliar sampai kurang dari Rp100 miliar, BCA memberikan bunga sebesar 2% untuk tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan. Sedangkan untuk nominal sama dengan atau lebih dari Rp100 miliar diberikan bunga sebesar 2,10% untuk tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan.
Sementara bunga deposito Mandiri untuk nominal kurang dari Rp100 juta sampai lebih dari Rp5 miliar adalah 2,25% untuk tenor 1 dan 3 bulan, dan 2,50% untuk tenor 6, 12, dan 24 bulan.
Bunga deposito rupiah BRI pada tenor 1 bulan untuk nominal di bawah Rp 100 juta, Rp 100 juta sampai kurang dari Rp 2 miliar, dan lebih dari Rp 2 miliar adalah 2,25%.
Bunga deposito rupiah BNI untuk nominal kurang dari Rp 100 juta sampai lebih dari Rp 100 miliar:
Bunga deposito BTN untuk berbagai nominal dan tenor:
CIMB Niaga menawarkan besaran bunga deposito yang cukup tinggi, yakni sebesar 2,75% sampai 5% tergantung dari besaran nominal penyimpanan uang dan tenor.
Danamon menawarkan bunga deposito mulai dari 1 hingga 5%. Untuk penyimpanan dana minimal 1 bulan, kamu bisa mendapatkan bunga 1%. Sedangkan untuk tenor hingga 12 bulan, bunga yang didapatkan adalah 5%.
Sumber: Freepik
Deposito syariah dan konvensional memiliki perbedaan mendasar. Deposito syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam, menggunakan skema bagi hasil, sementara deposito konvensional mengoperasikan prinsip bunga tetap.
Pengelolaan dana dan risiko juga berbeda, di mana dana deposito syariah digunakan untuk aktivitas bisnis syariah, sementara risiko dibagi antara bank dan nasabah. Deposito konvensional menggunakan dana untuk memberikan kredit kepada pihak ketiga dan risiko lebih ditanggung oleh bank. Pilihan antara keduanya tergantung pada nilai-nilai dan preferensi individu.
Menghitung bunga deposito bank adalah langkah penting dalam mengevaluasi potensi pengembalian investasi. Berikut adalah panduan singkat tentang cara menghitung deposito bank:
Langkah pertama adalah menentukan suku bunga deposito yang ditawarkan oleh bank. Lalu, lalikan jumlah dana yang akan didepositokan dengan suku bunga tersebut. Perhatikan juga tenor deposito, karena suku bunga bisa berbeda untuk tenor yang berbeda.
Setelah menghitung bunga deposito, tambahkan jumlah bunga tersebut ke pokok awal deposito kamu. Hasilnya adalah jumlah total yang akan Anda terima pada saat jatuh tempo deposito.
Ingatlah bahwa bunga deposito mungkin dikenakan pajak sesuai peraturan pajak yang berlaku. Periksa juga adanya biaya administrasi atau biaya lain yang mungkin dikenakan oleh bank.
Baca juga: Apa Itu P2P Lending Syariah dan Gimana Cara Daftarnya?
Itu dia penjelasan lengkap mengenai bunga deposito bank. Nah, kalau kamu tertarik untuk berinvestasi pada deposito, jangan ragu untuk menggunakan Flip. Flip menyediakan layanan investasi yang mudah, aman, dan menguntungkan.
Dengan berbagai pilihan instrumen investasi, termasuk deposito, reksa dana, dan obligasi, Flip memungkinkan kamu untuk diversifikasi portofolio investasi sesuai dengan tujuan keuangan kamu. Yuk, daftar sekarang!
Bagikan