Cara Kerja Mobil Listrik, Apa Benar Seperti Mobil Mainan?

Mobil listrik sering disebut-sebut sebagai kendaraan masa depan dengan teknologi super canggih. Tetapi, tahukah kamu kalau cara kerja mobil listrik sebenarnya cukup sederhana? Saking sederhananya, beberapa orang menilai mobil listrik memiliki cara kerja yang sama dengan mobil mainan 4WD. Benarkah begitu? Mari kita bahas!

Bagian Penggerak Mobil Listrik

Pada mobil konvensional, mesin yang dibenamkan adalah mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE). Sementara itu, mobil listrik menggunakan motor elektrik. Dua komponen penggerak yang menjadi ciri khas mobil listrik adalah motor listrik dan controller.

Motor Listrik

Motor listrik adalah komponen yang bertugas mengubah energi listrik dari baterai menjadi energi kinetik yang menghasilkan torsi untuk melajukan kendaraan. Pada saat pengereman, fungsi motor listrik berubah menjadi generator listrik. Energi kinetik dari putaran roda diubah menjadi energi listrik yang kemudian disalurkan dan disimpan di baterai.

Karena tidak membakar bahan bakar, motor listrik tidak menghasilkan gas buang yang dapat merusak lingkungan. Motor listrik juga tidak menghasilkan suara bising seperti mesin ICE, sehingga menurunkan tingkat polusi suara dan meningkatkan kenyamanan di area kabin.

Controller

Modul pengendali atau control module atau controller adalah komponen penggerak yang berinteraksi langsung dengan pengemudi. Fungsi dari modul ini adalah menerima input dari pengemudi menggunakan berbagai jenis sensor dan pedal untuk diteruskan ke komponen lain seperti mesin, baterai, dan power inverter.

Input yang dimasukkan oleh pengemudi umumnya berasal dari injakan pada pedal akselerator. Pedal ini menggantikan pedal gas pada mobil-mobil konvensional. Injakan pada pedal akselerator akan menentukan seberapa besar arus listrik yang akan disalurkan ke mesin.

Input lainnya berasal dari injakan pedal rem. Injakan pada pedal rem memerintahkan controller untuk mengubah fungsi motor dari penggerak menjadi generator listrik. Intensitas injakan pada pedal rem menentukan rasio konversi dari energi kinetik menjadi energi listrik—semakin dalam injakan rem, semakin tinggi rasio konversinya.

Baca Juga : Wajib Tahu! Ini Alasan Mati Listrik Mendadak dan Cara Mengatasinya

Sumber Daya

Untuk menggerakkan mobil listrik sudah tentu mesin membutuhkan asupan tenaga listrik. Kendaraan listrik dilengkapi komponen-komponen yang berkaitan dengan sumber daya listrik yang dibutuhkan. Komponen yang dimaksud adalah baterai lengkap dengan modul pengisiannya.

Baterai

Bisa dikatakan bahwa baterai adalah jantung dari mobil listrik. Komponen ini bertugas menyimpan daya listrik yang dibutuhkan oleh drivetrain. Kapasitas daya listrik yang bisa disimpan pada baterai dihitung menggunakan satuan kilowatt-hour (kWh).

Kapasitas baterai akan berpengaruh besar pada jarak tempuh maksimal mobil listrik. Semakin tinggi kapasitasnya, semakin jauh jarak tempuh maksimalnya. Tentu saja, penentuan jarak tempuh juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti bobot kendaraan, ukuran motor, dan lain-lain.

Material yang umum digunakan untuk membuat sel baterai pada kendaraan listrik adalah lithium-ion. Material ini dipilih karena memiliki usia pakai yang panjang dan rasio penurunan fungsi karena pemakaian yang sangat rendah.

Arus listrik yang disimpan pada baterai adalah arus searah (direct current/DC), sedangkan arus listrik yang digunakan oleh mesin adalah arus bolak-balik (alternating current/AC). Untuk mengubah arus DC menjadi arus AC, mobil listrik membutuhkan komponen power inverter. 

Modul Pengisian Daya

Tenaga listrik yang disimpan pada baterai kendaraan listrik bisa diisi ulang. Untuk itu, diperlukan modul pengisian daya. Modul ini memungkinkan pengguna mobil listrik mengisi ulang baterai baik menggunakan aliran listrik rumahan maupun pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Selain pengisian daya melalui aliran listrik, kendaraan listrik juga umumnya dilengkapi dengan sistem regenerative braking. Fungsi dari sistem ini adalah mengubah fungsi motor listrik menjadi generator listrik. Meskipun daya listrik yang dihasilkan tidak terlalu besar, sistem ini membantu meningkatkan jarak tempuh maksimal pada kendaraan listrik.

Baca Juga : Cara Menghemat Listrik di Rumah yang Praktis dan Sederhana

Cara Kerja Mobil Listrik

Prinsip kerja mobil listrik sebetulnya cukup mirip dengan mobil mainan 4WD yang populer di kalangan generasi 90-an. Perbedaannya terletak pada skala komponen yang lebih besar dan tegangan listrik yang lebih tinggi. Selain itu, mobil listrik juga dilengkapi dengan modul controller agar pengemudi bisa mengendalikan kecepatan mobil seperti mobil konvensional.

Ketika pedal akselerator diinjak, arus listrik DC dari baterai akan dialirkan menuju power inverter untuk diubah menjadi arus AC. Arus AC disalurkan ke motor elektrik untuk menghasilkan torsi. Selanjutnya, sama dengan mobil konvensional, torsi disalurkan ke roda melalui komponen transmisi untuk melajukan kendaraan.

Ketika pedal akselerator dilepas dan pedal rem diinjak, controller akan mengubah motor listrik menjadi generator listrik. Torsi yang diserap dari roda selama pengereman digunakan untuk memutar generator dan diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan disalurkan ke inverter untuk diubah dari arus AC ke DC sebelum disalurkan ke baterai untuk disimpan.

Demikian penjelasan singkat mengenai cara kerja mobil listrik lengkap dengan komponen yang menjadi perbedaan utama dengan mobil konvensional. Bagaimana, apakah kamu tertarik memiliki mobil listrik?