Kewirausahaan | 10 Februari 2023
Oleh : Farrel Baihaqi
Kegiatan ekspor barang ke luar negeri merupakan salah satu peluang usaha yang menjanjikan. Tak hanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar saja, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) pun bisa melakukannya. Terlebih saat ini, pemerintah mendorong kegiatan ekspor karena dapat mendongkrak pemasukan negara lewat devisa.
Selain mendapatkan keuntungan besar, bisnis ekspor juga merupakan caramu untuk mengenalkan produk-produk lokal ke luar negeri. Bila berkualitas bagus, maka produk lokal akan semakin digemari banyak orang.
Namun demikian, kegiatan ekspor juga dibarengi oleh risiko yang besar. Salah satunya adalah penipuan yang mendatangkan kerugian hingga puluhan bahkan ratusan juta. Bagi Anda yang ingin merintis usaha di bidang ini, berikut cara ekspor barang yang aman.
Kunci keberhasilan dari cara ekspor barang ke luar negeri pertama kali adalah membuat perencanaan yang matang serta teliti. Banyak hal yang harus ditentukan seperti jenis produk ekspor, negara tujuan, kemasan produk yang diinginkan, waktu ekspor serta jalur pengiriman barang apakah udara atau laut. Misalnya cara ekspor barang ke Jepang akan sangat berbeda dengan ekspor barang ke negara-negara Eropa.
Untuk menentukan hal-hal tersebut, Kamu wajib melakukan riset pasar terlebih dulu. Jangan sampai barang yang diekspor justru tidak menjadi favorit di negara tujuan. Bila melakukan ekspor buah atau sayur, jangan lupa untuk memiliki tindakan fumigasi yang tepat agar produk bisa bebas hama. Setelah perencanaan selesai dilakukan, siapkan Surat Keterangan Asal (SKA) serta surat pemberitahuan ekspor (PEB) untuk mempermudah transaksi.
Baca Juga : Apa Itu Eksportir, Jenis-Jenisnya, dan Peluang Bisnisnya
Setelah merencanakan persiapan untuk ekspor, hal berikutnya yang harus dimiliki adalah legalitas usaha. Legalitas tak hanya penting untuk memperlancar jalannya usaha namun bisa meningkatkan kepercayaan calon pembeli. Tentu pembeli tak ingin memilih penjual yang tidak kredibel.
Terdapat beberapa dokumen yang wajib dimiliki oleh seorang eksportir. Mulai dari Surat Izin Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) serta Nomor Identitas Kepabeanan (NIK). Bila belum memiliki NIK, Kamu dapat menggunakan jasa undername yanki mengekspor barang dibawah nama perusahaan lain yang telah memiliki NIK. Namun biayanya tentu lebih mahal daripada sudah memiliki NIK sendiri.
Cara ekspor barang aman selanjutnya adalah memiliki dokumen-dokumen yang lengkap. Karena akan melakukan perdagangan internasional, maka ada beberapa dokumen yang wajib dimiliki. Dua dokumen utama yang harus dibuat oleh eksportir adalah invoice, packing list dan pemberitahuan ekspor barang (PEB). Dokumen lainnya adalah bill lading yang dibuat oleh shipping company (pengiriman via jalur laut) atau airway bill (pengiriman via jalur udara).
Ekspor juga harus dilengkapi dengan certificate of origin dari Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten/Kota), hasil laboratorium (certificate of analysis), serta sertifikat dari badan karantina bila ekspor adalah produk tanaman (certificate of phytosanitary). Daftar dokumen ini bisa bertambah sesuai dengan keinginan calon pembeli.
Produk yang akan diekspor harus sesuai dengan standar wajib yang telah ditentukan. Misalnya untuk produk tekstil, pakaian jadi yang dikirim ke luar negeri harus memiliki label tentang kandungan bahan di dalam produk pakaian serta label perawatan produk.
Bila ada produk pakaian yang tidak lolos seleksi maka tidak dapat dikemas dan akan dikategorikan sebagai barang sisa ekspor. Konsumen domestik biasanya tertarik untuk mengetahui cara mendapatkan barang sisa ekspor karena harga yang lebih terjangkau.
Baca Juga : Ekspor Adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
Bila seluruh dokumen yang diperlukan sudah lengkap, maka kamu dapat mulai mengirim barang ke gudang eksportir. Pengiriman harus disertai dengan dokumen ekspor yang diperlukan.
Agar tak masalah lakukan pengemasan barang sesuai dengan standar ekspor yang telah ditetapkan. Barang dari gudang selanjutnya akan dimasukan ke dalam kontainer kemudian dibawa ke pelabuhan atau ke bandara untuk dikirim. Untuk menghindari kerugian seperti barang hilang atau rusak saat pengiriman, pastikan seluruh barang yang dikirim telah dijamin oleh asuransi.
Pembayaran barang ekspor bisa dilakukan dalam dua cara. Cara yang pertama, eksportir akan langsung menerima dana setelah barang dikirimkan. Sedangkan cara yang kedua, eksportir akan menerima pembayaran di awal sebelum barang dikirim lalu sisanya akan dibayar kemudian setelah produk sampai ke tangan pembeli. Keduanya sistem pembayaran ini bisa dipilih sesuai kesepakatan bersama pembeli.
Demikianlah cara ekspor barang yang aman dan wajib diketahui eksportir pemula. Sebagai eksportir tentu ada beberapa bahan baku yang kamu beli dari luar negeri untuk meningkatkan kualitas produk. Untuk memudahkan transaksi keuangan antar negara, kamu bisa menggunakan layanan transfer uang yang disediakan Flip Globe.
Transfer uang ke luar negeri dengan fasilitas Flip Globe terjamin keamanannya, karena sudah terdaftar di Bank Indonesia. Tak ada biaya administrasi tambahan saat transaksi dilakukan sehingga lebih terjangkau. Tunggu apa lagi, segera beralih ke Flip Globe untuk keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
Bagikan