Flip Globe | 13 September 2023
Oleh : Rizqi Akbar
Menjadi negara paling diminati mahasiswa Indonesia untuk kuliah, kira-kira berapa ya biaya hidup di Melbourne, Australia? Mari kita bahas!
Menurut data UNESCO Institute of Statistics, seperti yang dikutip Detik, Australia memang menjadi negara paling diminati mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah di luar negeri. Ada sekitar 13.880 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menempuh studi di Negeri Kanguru itu.
Melbourne, sebagai kota metropolitan yang punya banyak universitas ternama, tentu menjadi salah satu penyumbang jumlah WNI tersebut. Di sana ada University of Melbourne, RMIT University, Monash University, hingga Victoria University, dan lainnya.
Nah, jika kamu juga tertarik buat kuliah di sana, ada beberapa tips menghemat biaya hidup yang bisa dilakukan. Berikut uraian lengkapnya!
Baca Juga: 6 Perbedaan Kredit Dan Debit Untuk Pembayaran
Sumber : Unsplash
Melbourne adalah kota terpadat kedua di Australia. Wilayah seluas 9.992 kilometer persegi tersebut dihuni oleh sekitar 5 juta jiwa, baik penduduk asli maupun warga negara asing, termasuk WNI.
Secara umum, berdasar data yang dilaporkan Detik, penghasilan rata-rata warga Australia adalah sekitar $48 ribu per tahun, atau setara Rp482 juta. Artinya, penghasilan dalam sebulan bisa mencapai Rp40 juta.
Sementara itu, dirangkum dari berbagai sumber, biaya hidup di Melbourne dalam sebulan hanya sekitar $1.500 atau setara Rp15 juta. Maka, para pekerja dengan gaji standar di kota tersebut dapat hidup dengan layak. Bahkan, masih ada banyak sisa biaya hidup untuk pekerja yang dapat disimpan sebagai tabungan.
Namun demikian, untuk mahasiswa yang belum tentu punya penghasilan seperti para pekerja, masih perlu berhemat agar bisa bertahan di sana. Apalagi jika kondisi keuangan pas-pasan.
Nah, setelah tahu informasi seputar besaran biaya hidup yang dibutuhkan, kamu bisa lanjut menerapkan tips-tips hemat lainnya. Mulai dari menyusun anggaran, meninggalkan gaya hidup hedon, berburu promo, hingga kerja paruh waktu, dan sebagainya.
Tips hemat berikutnya adalah menyusun anggaran belanja secara rinci. Hal ini penting dilakukan agar segala kebutuhan dapat terpenuhi menyesuaikan kondisi keuangan. Artinya, jika memang kondisi keuanganmu terbatas, kamu tidak perlu melakukan hal-hal di luar kemampuan.
Langkah ini sangat cocok buat menetapkan kebutuhan biaya hidup untuk mahasiswa yang mayoritas dana bulanannya terbatas. Namun demikian, untuk para pekerja maupun keluarga, tidak ada salahnya jika ingin menerapkan tips ini untuk memastikan kebutuhan biaya hidup di Melbourne senantiasa tercukupi dengan baik.
Hidup di kota besar seperti Melbourne tentunya memiliki banyak godaan untuk melakukan aktivitas yang sifatnya hedon. Di sana terdapat banyak tempat hiburan yang membuat kota tersebut seolah tidak pernah tidur.
Nah, sebagai upaya menghemat biaya hidup untuk keluarga maupun untuk diri sendiri, kamu harus bisa meninggalkan gaya hidup seperti itu. Jika tidak, uang kamu akan cepat terkuras, karena gaya hidup hedon tak ubahnya aktivitas 'membakar uang'.
Menyusun rencana menu makan atau meal plan merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk menghemat biaya hidup, baik bagi kalangan mahasiswa, pekerja, maupun keluarga. Dengan menyusun meal plan, artinya kamu juga harus memasak sendiri, jelas hal ini akan semakin menekan biaya makan yang harus dikeluarkan.
Menurut beberapa sumber, harga makanan cepat saji di Melbourne bisa mencapai $15 atau sekitar Rp150 ribu untuk sekali makan. Nah, jika kamu bersedia membeli bahan makanan dan memasaknya sendiri, setidaknya kamu bisa menghemat biaya hingga 50 persen.
Sumber : Unsplash
Cara berikutnya untuk menghemat biaya hidup di Melbourne adalah dengan rajin berburu promo atau diskon setiap kali berbelanja. Upaya ini cukup mudah dilakukan, terutama jika kamu aktif di media sosial.
Saat ini, hampir setiap diskon yang diberikan pusat perbelanjaan, atau toko-toko lainnya, pasti dibagikan di media sosial. Nah, dari sana kamu bisa mendapat informasi seputar promo yang berlangsung, dan memanfaatkannya.
Di Melbourne ada kartu transportasi yang bisa digunakan untuk segala moda transportasi umum. Berdasar data Detik, rata-rata biaya yang dibutuhkan untuk kartu tersebut selama setahun adalah sekitar $1.722 atau setara Rp17 juta.
Coba bayangkan, jika kamu bersedia gowes alias naik sepeda kalau mau ke mana-mana, berapa biaya hidup di Melbourne yang bisa dihemat? Bisa jadi kamu sama sekali tak perlu mengeluarkan biaya untuk transportasi.
Last but not least, kamu bisa melakukan langkah ini sebagai upaya menghemat biaya hidup di Melbourne sekaligus mendapatkan penghasilan tambahan. Di kota tersebut terdapat banyak kesempatan untuk bekerja secara part time atau paruh waktu. Gaji yang ditawarkan pun beragam, tergantung jenis pekerjaan yang dilakukan.
Misalnya, jika kamu bekerja part time sebagai perawat lansia, kamu akan dibayar $35 per jam atau Rp354 ribu. Sementara itu, jika kamu menjadi pengantar atau kurir, gaji yang akan kamu dapat adalah sekitar $20 per jam atau Rp202 ribu.
Nah, dengan rata-rata gaji per jam pada kisaran angka tersebut, kamu bisa hitung sendiri berapa total penghasilan yang bisa diperoleh, menyesuaikan waktu luang yang dihabiskan untuk bekerja secara part time.
Baca Juga: Banyak WNI Pindah Ke Sana, Segini Biaya Hidup Di Singapura
Biar semakin hemat, kamu bisa menggunakan aplikasi Flip jika ingin melakukan transfer antarbank ke berbagai negara, termasuk Australia. Ada fitur bernama Flip Globe yang bisa dimanfaatkan. Melalui fitur tersebut, transfer dana ke luar negeri jadi semakin cepat, mudah, dan murah.
Cukup pasang aplikasinya di smartphone dengan mengunduh terlebih dahulu melalui Play Store maupun App Store. Kemudian, buka fitur Flip Globe, pilih negara tujuan, masukkan nominal, dan isi data penerima—termasuk nama bank dan nomor rekening. Jika sudah, pilih metode pembayaran, dan segera lakukan pembayaran yang dibutuhkan. Pakai Flip, urusan transfer antarnegara dijamin beres.
Bagikan