Banyak WNI Pindah ke Sana, Segini Biaya Hidup di Singapura

Belakangan ini, beredar kabar yang menyebutkan kalau ada banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang melepas kewarganegaraannya dan berpindah menjadi warga Negara Singapura. Apakah biaya hidup di Singapura menjadi salah satu faktor penyebabnya? Sebenarnya, berapa rata-rata biaya hidup di Negeri Singa itu? Mari kita ulas!

Sebelumnya, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa menurut data Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, sebagaimana dilaporkan Goodstats, ada 4.241 WNI yang menjadi warga Negara Singapura selama kurun 2019 hingga April 2023. Mayoritas mereka adalah orang-orang dalam usia produktif, mulai 25 hingga 35 tahun. 

BBC melaporkan bahwa infrastruktur, kesempatan kerja, serta pendidikan menjadi faktor pendorong pindahnya WNI menjadi warga Negara Singapura.

Baca Juga: 6 Perbedaan Kredit Dan Debit Untuk Pembayaran

Kebutuhan Hidup di Singapura

Sumber : Unsplash

Sebagai negara maju, kebutuhan hidup di Singapura tentu beragam, sehingga membutuhkan pengeluaran yang besar. Kendati demikian, upah minimum para pekerja di sana juga cukup besar, sehingga dapat mencukupi segala kebutuhan tersebut.

Menurut Detik, upah minimum pekerja di Singapura adalah US$4.350 atau setara Rp64 juta. Upah yang cukup besar inilah yang selanjutnya akan menjadi menyokong biaya hidup di Singapura, sekalipun banyak kebutuhannya. Jika dibandingkan upah minimum di Indonesia, tentu sangat jauh.

Nah, kalau kamu punya keinginan untuk tinggal di Singapura, sebelumnya kamu harus tahu apa saja kebutuhan yang harus dipenuhi selama menetap di sana. Hal ini penting agar kamu bisa mempersiapkan segalanya sejak awal. Berikut beberapa di antaranya!

• Tempat tinggal.
• Konsumsi.
• Transportasi.
• Komunikasi.
• Belanja dan bayar kebutuhan bulanan.
• Pendidikan.
• Asuransi
• Hiburan, dan lainnya.

Penghitungan Biaya Hidup di Singapura

Dari berbagai kebutuhan yang telah disebutkan, kita bisa menghitung perkiraan biaya hidup yang dibutuhkan untuk tinggal di Singapura selama kurun waktu tertentu. Nah, untuk warga negara asing, seperti WNI yang ingin menetap di sana, penghitungan biaya hidup bisa dibagi menjadi tiga kategori, mulai dari keluarga, pekerja, serta mahasiswa.

Keluarga

Keluarga adalah kelompok paling membutuhkan banyak biaya hidup, mengingat mereka tidak tinggal sendirian—minimal lebih dari satu orang. Nah, berdasar laporan Okezone, berikut ini adalah estimasi biaya hidup untuk keluarga di Singapura dengan asumsi terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak yang masih kecil.

Pertama, kamu membutuhkan tempat tinggal. Untuk keluarga, lebih direkomendasikan The Housing & Development Board (HDB) yang harga sewanya lebih terjangkau. Tiap bulan, kamu hanya perlu membayar sekitar S$3.000 atau setara Rp33,9 juta untuk sewa satu unit yang bisa dihuni bersama keluarga (bisa lebih murah, menyesuaikan tipenya).

Selanjutnya, keluarga juga butuh makan dan minum. Untuk itu, semestinya ada dana yang harus dikeluarkan. Secara umum, biaya sekali makan sederhana di Singapura adalah sekitar S$3 hingga S$10 atau sekitar Rp34 ribu hingga Rp113 ribu untuk untuk satu orang. Untuk kebutuhan keluarga, kalikan dengan jumlah anggota.

Selain tempat tinggal dan konsumsi, biaya hidup di Singapura lainnya yang diperlukan adalah biaya untuk transportasi. Ada banyak moda transportasi yang bisa dipilih, salah satunya MRT (Mass Rapid Transit). Untuk sekali naik, biayanya mulai S$0,83 sampai S$1,78 atau setara Rp8 ribu hingga Rp17 ribu per orang.

Untuk kebutuhan lain-lain, Kumparan menyebutkan bahwa setiap orang perlu menyiapkan biaya sekitar S$50 hingga S$100 atau setara Rp565 ribu hingga Rp1,1 juta. Untuk itu, jumlah total biaya hidup di Singapura sangat bergantung pada banyak hal, seperti kebutuhan dan jumlah keluarga.

Mungkin kamu juga perlu mengetahui KOL Agency yang bisa menjadi salah satu solusi untukmu dalam mencari KOL dan Influencer yang berkualitas, lho!

Pekerja

Tidak jauh berbeda dengan keluarga, kebutuhan biaya hidup untuk pekerja juga dipengaruhi banyak hal. Namun secara umum, kebutuhan primer pekerja meliputi tempat tinggal, konsumsi, transportasi, dan lain-lain.

Untuk konsumsi, transportasi, dan lain-lain, biaya hidup di Singapura bisa disamakan dengan biaya kategori keluarga—dengan disesuaikan jumlah individunya. Sementara untuk tempat tinggal, pekerja yang hanya sendiri bisa menyewa tempat tinggal yang lebih kecil dibanding untuk keluarga, dengan harga yang tentunya juga lebih terjangkau.

Menurut gov.sg, seperti yang dikutip Kumparan, untuk menyewa satu kamar di daerah pinggiran, kamu cukup merogoh kocek S$600 sampai S$ 800 (sekitar Rp6,7 juta sampai Rp9 juta) per bulan.

Mahasiswa

Sementara itu, biaya hidup untuk mahasiswa di Singapura bisa mengikuti estimasi di atas dengan memangkas pada beberapa kebutuhan, dan menambahkan pada beberapa kebutuhan lainnya. Misal, untuk tempat tinggal, kamu bisa menempati asrama kampus, yang tentu lebih murah, sekitar S$200 atau Rp2,2 juta (tergantung kampus dan tipe kamar).

Untuk biaya transportasi juga bisa kamu kurangi, sebab dengan tinggal di asrama, artinya kamu sudah dekat dengan area kampus. Bahkan, bisa jadi kamu tak memerlukan alat transportasi apa pun untuk berangkat dan pulang kuliah, cukup berjalan kaki.

Namun demikian, tambahkan biaya hidup di Singapura untuk kebutuhan lain-lain, seperti beli buku, praktikum, dan keperluan studi lainnya.

Tips Menghemat Biaya Hidup di Singapura

Sumber : Unsplash

Jika mau, sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk hidup hemat selama di Singapura. Misalnya dengan memasak sendiri makanan yang akan dikonsumsi sehari-hari. Hal tersebut selain lebih sehat, juga dapat memangkas kebutuhan biaya konsumsi secara signifikan.

Selain itu, menghindari gaya hidup yang glamor juga bisa diterapkan sebagai tips menghemat biaya hidup selama di Singapura, mengingat di sana ada banyak godaan untuk ‘bersenang-senang.’

Biar lebih afdal, jangan hanya berhemat, tetapi juga menghasilkan uang tambahan. Salah satunya dengan bekerja freelance sesuai skill yang kamu miliki. Di Singapura ada banyak kesempatan magang ataupun kerja sampingan untuk menambah penghasilan.

Baca Juga: 4 Cara Tarik Tunai GoPay Yang Bebas Ribet

Nah, ngomong-ngomong tentang tips hemat, kamu juga bisa kirim uang ke luar negeri, khususnya ke Singapura, secara lebih hemat dari cara konvensional, lho. Melalui fitur Flip Globe di aplikasi Flip, transfer uang ke Singapura jadi semakin mudah dan murah.

Cukup input nominal dalam rupiah, sistem akan otomatis mengonversi menjadi dolar Singapura sesuai kurs yang berlaku. Biayanya pun hanya sekitar Rp55 ribu saja untuk sekali transaksi.

Yuk, buktikan kemudahan pakai Flip Globe dengan mengunduh aplikasi Flip di Play Store maupun App Store! Dengan Flip, transfer ke mana saja, jadi lebih leluasa.