Keuangan | 6 Juli 2023
Oleh : Ruth Tambunan
Selain reksadana syariah dan saham syariah, jenis investasi syariah lainnya yang bisa kamu pertimbangkan adalah sukuk. Dengan berinvestasi pada sukuk, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang stabil, terjamin, dan tetap terhindar dari riba. Untuk mengetahui apakah sukuk adalah investasi yang tepat untukmu, simak selengkapnya di sini, yuk!
Baca juga: Mengenal Apa Itu Sukuk Tabungan dan 7 Keuntungannya
Photo by Tirachardz via Freepik
Sukuk adalah surat berharga atau sertifikat yang menunjukkan kepemilikan terhadap suatu aset dan diterbitkan berdasar prinsip syariah. Dalam produk keuangan ini, investor akan mendapatkan keuntungan melalui sistem bagi hasil dengan pemilik sukuk. Karena sudah diakui oleh MUI dan Dewan Syariah Nasional, maka hukum syariah dari sukuk tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Lalu, apakah jenis-jenis sukuk yang bisa kamu jadikan investasi?
Jenis-jenis sukuk bisa dibagi menjadi berbagai macam bentuk, tergantung dari beberapa hal di bawah ini. Agar tidak salah, yuk, baca baik-baik dan pahami!
Secara umum, sukuk dibagi menjadi sukuk ritel dan sukuk tabungan, apa perbedaannya? Sukuk ritel merupakan surat yang diterbitkan untuk ritel atau investor perorangan. Nantinya, surat ini dapat diperjualbelikan kembali di pasar sekunder. Sedangkan, sukuk tabungan adalah surat yang diterbitkan untuk masyarakat umum dan tidak dapat diperjualbelikan.
Penerbitan sukuk sendiri tidak harus dilakukan oleh pemerintah. Perusahaan tertentu juga bisa menerbitkan suatu obligasi syariah untuk investor. Sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah sendiri disebut Surat Berharga Syariah Negara, sedangkan sukuk yang diterbitkan perusahaan disebut sukuk korporasi.
Sama seperti jenis investasi lainnya, sukuk juga bisa dibedakan berdasarkan akadnya. Sukuk yang paling umum ditawarkan sendiri adalah sukuk dengan akad mudharabah. Artinya, keuntungan investor didapatkan sesuai dengan perbandingan yang telah disepakati, dan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh pemilik modal.
Selain itu, ada juga sukuk ijarah atau sewa, sukuk murabaha atau jual-beli, sukuk istishna’ atau pendanaan proyek, sukuk muzara’ah untuk sektor pertanian, dan masih banyak jenis sukuk lainnya.
Meskipun sekilas terlihat sama, sukuk dan obligasi merupakan dua jenis investasi yang sangat berbeda dalam beberapa aspeknya. Lalu, apa saja perbedaan sukuk dan obligasi?
Perbedaan utama dari sukuk dan obligasi bisa dilihat dari sifat instrumen tersebut. Pada obligasi konvensional, bentuk investasinya bersifat pernyataan utang dalam bentuk surat utang. Sedangkan pada sukuk, sertifikat yang didapatkan adalah sertifikat atas kepemilikan atau pembelian suatu aset.
Bentuk bagi hasil dari kedua instrumen investasi tersebut juga berbeda. Bisa dibilang, inilah mengapa obligasi disebut instrumen investasi konvensional, sedangkan sukuk disebut instrumen investasi syariah. Pada obligasi, keuntungan investor didapat dalam bentuk kupon atau bunga. Ini sangat berbeda dengan investor sukuk yang mendapatkan keuntungannya dalam bentuk uang sewa, margin keuntungan, akad bagi hasil, atau sumber lainnya yang telah disepakati dan bersifat syariah.
Singkatnya, underlying asset adalah objek atau benda yang menjadi basis dari penerbitan suatu surat berharga. Berdasarkan prinsip syariah, sebuah surat berharga harus memiliki underlying asset untuk menghindari transaksi yang riba. Sebagai investasi syariah, artinya sukuk juga harus memenuhi syarat underlying asset tersebut.
Salah contoh sukuk yang ada di masyarakat saat ini adalah Sukuk Tabungan seri 010. Sukuk yang ditawarkan pada Mei 2023 kemarin ini memberikan dua opsi tenor bagi investornya, yaitu tenor dua tahun dan tenor empat tahun. Masyarakat pun menyambut positif sukuk tersebut karena tidak hanya memberikan tingkat imbalan yang cukup tinggi, tapi juga jaminan keamanan 100% karena pemerintah menggaransi pokok dan imbalan dari investasi tersebut.
Baca juga: 5 Jenis Investasi Syariah yang Cocok untuk Pemula
Bagaimana, sudah paham apa yang dimaksud dengan instrumen investasi sukuk? Jika sudah, apakah sukuk adalah instrumen investasi syariah yang tepat untukmu? Kalau kamu masih mau mencoba riset instrumen investasi syariah lainnya, ada beberapa instrumen yang bisa kamu cari tahu. Misalnya saja, kamu bisa mencoba deposito syariah seperti yang ditawarkan oleh Flip dan BPRS Hasanah. Apa itu?
Singkatnya, deposito syariah adalah sebuah investasi yang mirip dengan menabung, hanya saja keuntungan yang didapat lebih besar. Untuk produk deposito dari Flip dan BPRS Hasanah sendiri, estimasi keuntungan yang didapat adalah 7% per tahunnya. Karena berdasarkan pada prinsip syariah, kamu yang mencari instrumen investasi syariah tidak perlu ragu untuk melakukan deposito ini. Jadi, cari tahu selengkapnya di sini, yuk! Jangan lupa juga untuk download Flip sekarang!
Bagikan