Keuangan | 3 Mei 2021
Oleh : Anonim
Fenomena saham dan obligasi belakangan ini kembali muncul ke permukaan. Mungkin sudah banyak yang tahu mengenai saham sebagai bentuk investasi jangka panjang. Akan tetapi, bagaimana dengan obligasi? Bagi sebagian orang mungkin masih mempertanyakan apa itu obligasi.
Padahal obligasi juga tidak kalah menguntungkannya dari saham. Bahkan obligasi juga termasuk ke dalam salah satu wujud investasi yang bisa dijadikan pilihan seperti tabungan, reksadana, deposito, emas, properti dan saham.
Baca juga: Kenali Investasi Syariah, Investasi yang Halal dan Cuan!
Daftar Isi
Secara singkat obligasi seringkali disebut sebagai surat utang. Obligasi adalah surat pernyataan utang dari penerbit obligasi terhadap pemegang. Jadi, penerbit obligasi merupakan pihak yang berhutang sementara itu pemegang obligasi adalah pihak yang melakukan piutang.
Dalam surat pernyataan utang tersebut, akan dimuat jatuh tempo pembayaran utang lengkap dengan bunga yang menjadi kewajiban bagi penerbit obligasi kepada pemegang obligasi. Biasanya jangka waktu yang dibutuhkan berkisar satu sampai 10 tahun.
Istilah obligasi juga sudah dimuat di dalam Undang-Undang No. 24 yang terbit tahun 2002. Dengan demikian, obligasi bisa dijadikan sebagai salah satu wujud investasi yang amat menjanjikan. Daripada uang habis digunakan berfoya-foya, tentu lebih baik untuk membeli obligasi.
Jenis-jenis obligasi ada begitu banyak macamnya. Hal tersebut dikategorikan berdasarkan sisi penerbit, nominal, pembayaran bunga hingga imbal hasil. Tentunya sebelum membeli obligasi, perlu memahami bukan hanya apa itu obligasi saja melainkan juga jenis-jenisnya terlebih dahulu.
Tentu tidak sedikit yang bertanya-tanya mengapa obligasi diterbitkan. Diterbitkannya obligasi sebenarnya digunakan untuk menghimpun dana yang berasal dari masyarakat luas sebagai sumber pendanaan tertentu.
Obligasi dimanfaatkan guna memperoleh dana langsung sehingga bisnis bisa berjalan dengan baik. Tentunya bagi kalangan pebisnis, maka surat-surat utang ini bisa menjadi angin segar tersendiri. Jika dilihat dari sudut pandang negara, maka obligasi dapat dipakai untuk membiayai defisit anggaran APBN.
Dengan demikian, tentu obligasi mampu memberikan manfaat luar biasa. Selain itu, masih ada banyak manfaat lain yang bisa diperoleh dari investasi ini. Beberapa keuntungan dari obligasi diantaranya seperti berikut.
Sebetulnya tidak sulit untuk membeli obligasi. Ada beberapa langkah atau tahapan yang mesti dilakukan oleh seseorang ketika melakukan pembelian obligasi. Jika berminat membeli, maka cobalah simak beberapa tahapan berikut.
Untuk membeli obligasi, buka rekening terlebih dahulu. Pembukaan rekening sangat penting untuk memperoleh informasi terkait perkembangan maupun perdagangan obligasi setiap saat.
Sebagai calon investor, maka perlu mengenali dan memahami terlebih dahulu apa saja produk obligasi sebelum membelinya. Bila perlu bertanya lah kepada riset perusahaan sekuritas.
Setelah berkonsultasi maka segera lakukan analisis untuk cari tahu, jenis obligasi mana yang hendak dibeli. Jangan lupa pertimbangkan hal-hal lain sebelum memilih obligasi.
Usai melakukan analisis, berikutnya bisa langsung memberikan amanat kepada trader atau broker yang dipilih. Pilih trader mana yang diinginkan sesuai jenis dan harganya.
Berikutnya siapkan dana yang dibutuhkan untuk membeli obligasi. Biasanya dibutuhkan dana yang besar. Akan tetapi, saat ini juga sudah banyak yang menjual obligasi dengan harga mulai dari Rp.50.000.000,00.
Pembayaran obligasi dapat dilakukan via transfer ke rekening perusahaan sekuritas yang menaungi. Jika sudah, maka tinggal menunggu saja proses settlement terkait transaksi tersebut.
Obligasi juga bisa diperjualbelikan layaknya saham. Akan tetapi, obligasi tidak dapat dibeli melalui Bursa Efek Indonesia atau BEI layaknya saham. Pembelian obligasi bisa dilakukan lewat agen penjual. Tentunya di bawah pengawasan pemerintah.
Biasanya agen penjual yang ditunjuk diantaranya bank, lembaga sekuritas terkait maupun platform investasi tertentu. Jadi, ketika orang-orang ingin membeli obligasi maka bisa langsung ke agen penjual tersebut.
Setelah mengetahui apa itu obligasi, maka bisa segera cari tahu bagaimana menjualnya. Untuk mendapatkan cuan dari obligasi, maka perlu cermat dalam mengetahui kapan waktu terbaik untuk menjual obligasi. Berikut merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjual obligasi secara mudah.
Investasi obligasi memang sangat potensial untuk mendapatkan laba. Hal ini disebut dengan istilah capital gain di pasar sekunder. Misal, membeli obligasi dengan harga 100%. Ketika harga obligasi di pasar sekunder masuk 150%, maka tinggal menjualnya saja.
Untuk memperoleh banyak cuan dari obligasi, maka ikuti rate suku bunga dengan baik. Perlu diingat bahwa harga obligasi selalu berbanding terbalik dengan nilai suku bunga serta imbal hasil obligasi (yield). Harga obligasi nantinya sangat dipengaruhi suku bunga.
Sebelum memutuskan menjual obligasi, maka perlu memilih penerbit yang sesuai. Sebagai saran, obligasi yang diterbitkan oleh negara jauh lebih aman karena dijamin oleh Undang-Undang. Contoh obligasi tersebut diantaranya obligasi negara ritel dan sukuk.
Baca juga: Keuntungan Investasi Tanah, Besar Mana dengan Investasi Rumah?
Setelah mengetahui apa itu obligasi, tentu akan membuat banyak orang merasa tertarik untuk melakukan investasi jangka panjang ini. Terlebih obligasi yang diterbitkan oleh negara. Jadikan obligasi sebagai pilihan investasi terbaik saat ini.
Bagikan