Tutorial | 1 Mei 2023
Oleh : Ruth Tambunan
Berbicara tentang listrik, pilihan mendapatkannya kini bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, kamu bisa mendapatkannya dengan cara pascabayar. Dengan metode pembayaran tersebut, kamu bisa menggunakan listrik sepuasnya dan membayarnya pada tanggal yang ditentukan.
Di samping itu, PLN juga telah memfasilitasi pelanggan dengan mengeluarkan metode pembayaran listrik yang baru, yakni prabayar. Caranya, pengguna listrik harus mengisi ulang token listrik sebelum mereka bisa menggunakannya selama periode waktu tertentu.
Meski nominal top up-nya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan, tapi token listrik mempunyai kendalanya sendiri. Meteran listrik kamu akan berbunyi ketika saldo habis dan ini bisa cukup mengganggu. Lalu, bagaimana cara mematikan alarm token listrik tersebut?
Baca juga: 5 Cara Menghemat Listrik Prabayar: Biar Gak Sering Beli Token!
Memang, penyebab alarm token berisik yang utama adalah saldonya telah habis digunakan. Jika kamu mengalami hal ini, tentu solusi yang mesti kamu lakukan adalah dengan cara isi ulang saldo token listrik kamu. Setelah itu, nantinya alarm token listrik akan berhenti dengan sendirinya.
Selain itu, penyebab alarm token berisik juga bisa dipicu oleh kendala teknis yang terdapat di alat Meter Prabayar (MPB). Jika hal ini yang kamu alami, segeralah melapor ke kantor PLN terdekat. Kamu juga bisa menghubungi nomor pengaduan PLN di 123, jangan lupa untuk menginput nomor kode daerah terlebih dahulu.
Saat melakukan pengaduan di nomor layanan PLN tersebut, jelaskan kronologi yang menimpa token listrik kamu. Nantinya, pihak PLN akan memberikan solusi berupa instruksi lewat panggilan telepon atau dengan mendatangkan teknisi setempat ke alamat rumah kamu.
Photo credit: Freepik
Bunyi alarm token listrik yang terus menggema memang bisa mengganggu kenyamanan kamu hingga tetangga sekitar. Namun, tenang saja sebab sudah ada beberapa cara mematikan alarm token secara sementara sampai menemukan solusi mutakhirnya. Yuk, simak bersama-sama!
Cara mematikan alarm token listrik yang pertama adalah dengan menginput angka 812 pada meteran listrik kamu. Tekan angka 812, kemudian klik enter. Cara ini bisa membuat alarm token listrik kamu berhenti selama beberapa waktu, bergantung merek meteran yang kamu pakai.
Misalnya, untuk merek meteran Itron, cara semacam ini bisa mematikan bunyi alarm hingga 10 menit lamanya. Akan tetapi, berbeda dengan merek Hexing, kamu bisa melakukan cara ini untuk mematikan bunyi alarm token listrik selama 20 menit hingga 1 jam. Cukup lama, bukan?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kemungkinan penyebab alarm token berisik adalah karena isiannya hampir habis. Misalnya, saat token listrik mendekati jumlah minimal 20 kWh (sesuai dengan jumlah minimal yang ditetapkan PLN untuk listrik rumah tangga), alarm pastinya akan berbunyi sebagai tanda peringatan.
Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa mengatur volume alarm supaya tidak terlalu mengganggu kenyamanan kamu hingga penghuni lainnya. Selanjutnya, kamu bisa mengubah standar minimal daya listrik yang awalnya 20 kWh menjadi 10 kWh. Sehingga, token listrik akan berbunyi sedikit lebih lama dibandingkan pengaturan sebelumnya.
Bagaimana caranya? kamu tinggal menekan nomor 456 diikuti standar minimal kuota listrik yang diinginkan. Semisal, untuk 10 kWh, kamu bisa memasukkan angka 456 diikuti angka 10. Berarti, masukkan kode 45610, kemudian tekan tombol enter untuk menghentikan bunyi alarm token listrik kamu.
Cara mematikan alarm token listrik yang terakhir adalah dengan mengisi ulang token listrik kamu. Perlu diingat bahwa pengisian token ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kamu, misalnya untuk periode satu bulan atau lebih. Namun, jumlah minimal top up token listrik adalah sebesar Rp20 ribu.
PLN juga memiliki kebijakan tersendiri mengenai batas pengisian token listrik, yaitu 720 jam, yang disesuaikan dengan jatah daya listrik kamu. Misalnya, kamu mempunyai kapasitas daya listrik sebesar 900 kWh, bagilah angka ini dengan angka 1.000. Maka, nantinya akan diperoleh hasil 0,9.
Setelah itu, kalikan angka 0,9 tadi dengan 720 supaya kamu bisa memprediksi berapa kWh yang dibutuhkan dalam satu bulan. Nantinya, kamu akan memperoleh hasil 648 kWh. Kalikan angka tersebut dengan nominal Rp586 untuk mengetahui besaran biaya listrik yang dibutuhkan selama satu bulan. Jadi, kamu kira-kira harus isi ulang token listrik sekitar Rp380 ribuan.
Nah, setelah mengetahui perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk mengisi token listrik selama satu bulan, saatnya melakukan isi ulang dengan aplikasi Flip! Kenapa harus menggunakan aplikasi Flip?
Soalnya, selain bisa digunakan untuk berbagai transaksi keuangan, Flip juga bisa kamu pakai untuk isi ulang token listrik. Caranya, tinggal klik menu Token Listrik, masukkan nomor ID kamu, dan tuliskan besaran nominal pengisiannya. Setelah proses verifikasi selesai, token listrik kamu sudah bisa digunakan.
Baca juga: Meteran Token Listrik Error, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Itulah berbagai penyebab alarm token listrik berbunyi dan cara mematikan alarm token listrik di rumah kamu. Kini, kamu tak perlu bingung lagi jika bunyi alarm token listrik terdengar. Cukup lakukan tiga cara di atas dan jangan lupa untuk isi ulang token listrik kamu pakai Flip! Yuk, download Flip sekarang juga!
Bagikan