Learning | 2 Agustus 2022
Oleh : Aditya R
Investasi saham sejak usia muda, kenapa tidak? Banyak yang menganggap bahwa investasi, terutama saham, butuh modal besar. Perlu memiliki bisnis atau gaji yang sangat profit untuk bisa berinvestasi melalui saham. Namun, sebenarnya anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat. Berinvestasi di saham pun nyatanya bisa dilakukan oleh generasi muda. Bahkan, keuntungan yang diperoleh akan makin besar jika investasi dimulai sejak usia muda. Apa saja keuntungan investasi saham sejak muda?
Baca juga: Reksadana Syariah, Investasi yang Halal dan Bikin Untung!
Sumber: Freepik
Saham sebenarnya merupakan bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Dengan membeli saham suatu perusahaan, artinya kamu memiliki sebagian dari perusahaan tersebut. Nah, dalam investasi saham, yang kemudian diperjualbelikan di bursa efek adalah bukti kepemilikan tersebut. Kamu bisa membeli saham yang dilepas untuk masyarakat luas. Kemudian, nanti saham bisa dijual dengan pertimbangan tertentu, misal saat harganya naik.
Investasi sendiri adalah proses memutarkan uang yang kamu miliki dengan harapan uang tersebut bisa memberikan keuntungan tambahan. Namun, proses hingga uang investasi bisa berbuah membutuhkan waktu, bahkan tak jarang perlu waktu yang lama. Dengan memulai lebih awal, otomatis kamu berpeluang mendapat keuntungan yang lebih besar pula. Kamu juga punya lebih banyak waktu untuk belajar dan beradaptasi dengan cara kerja saham. Terlebih, di usia muda, rasa penasaranmu pasti menggebu-gebu, bukan? Daripada dialihkan ke hal-hal negatif, kamu bisa manfaatkan untuk belajar lebih dalam soal saham.
Sumber: Pexels
Ada banyak sekali keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan investasi saham sejak muda. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Keuntungan saham yang pertama jelas berasal dari imbal hasil atau return yang kamu peroleh. Di saham, kamu berpeluang mendapat dua jenis pemasukan, dari dividen dan capital gain. Dividen sendiri adalah pembagian keuntungan oleh perusahaan. Saat perusahaan yang kamu beli sahamnya untung besar, dividen yang didapat pun makin besar. Sedangkan, capital gain adalah keuntungan yang kamu dapat saat menjual saham. Jika saham yang kamu beli kemudian terjual dengan harga yang lebih tinggi, selisih harga jual dan harga beli itulah yang disebut capital gain.
Saham tergolong jenis aset investasi yang tingkat likuiditasnya tinggi. Itu berarti, saham mudah dicairkan menjadi uang tunai. Kamu bisa segera menjual saham jika tiba-tiba ada kebutuhan mendadak, terutama jika saham yang kamu miliki tergolong populer dan banyak dicari orang sehingga transaksi jual-belinya selalu hidup. Bisa dipastikan, tingkat likuiditasnya tinggi.
Kini, cara kerja investasi saham sudah tidak seperti dulu lagi. Dahulu, untuk bisa berinvestasi, investor harus rutin menghubungi Bursa Efek. Jika koneksi telepon terganggu, maka investasi pun tidak bisa dilanjutkan. Namun, kini ada banyak sekali platform yang memungkinkan kamu untuk bisa berinvestasi dengan cepat, di mana saja dan kapan saja. Bahkan kini kamu dapat berinvestasi dengan modal minim!
Keuntungan yang terakhir adalah investasi saham sedari muda akan membantumu menjalani hari senja dengan tenang dan nyaman. Uang yang kamu peroleh dari investasi sejak muda, bisa digunakan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hari tua. Jadi, tidak perlu lagi merepotkan generasi muda alias no more sandwich generation!
Sumber: Freepik
Sekarang ini, memulai investasi saham tidaklah sulit. Kamu bahkan hanya perlu menyiapkan smartphone, koneksi internet, dan tentunya modal investasi. Setelah itu, ikuti langkah-langkah berikut ini:
Tentukan kapan kamu ingin βmemanenβ hasil investasi. Periksalah simpanan yang kamu miliki. Pastikan investasi tidak akan mengganggu kondisi keuanganmu. Jangan pernah memaksakan diri untuk berinvestasi jika tidak ada dana yang cukup atau kamu masih punya banyak tanggungan.
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, alokasikanlah bujet investasi dengan saksama. Hanya gunakan uang dingin (uang yang tidak digunakan untuk kebutuhan apa pun) untuk investasi. Besaran dana investasi menyesuaikan kebutuhanmu. Namun, disarankan tak kurang dari 20% total pendapatan yang kamu dapat per bulannya.
Ada banyak sekali emiten saham yang bisa dipilih. Untuk pemula, bisa memilih saham blue chip atau saham yang ada di daftar LQ45 (saham yang paling banyak diperdagangkan). Sebab, saham tersebut memiliki performa yang relatif stabil.
Sumber: Freepik
Untuk memudahkanmu dalam menghitung keuntungan saham, simak skenario berikut. Fuad membeli saham perusahan DEF sebanyak 10 lot (1.000 lembar). Kala itu, harga saham DEF adalah Rp2.000. Setelah tiga bulan berlalu, Fuad berencana untuk melepas saham. Ternyata, harganya naik menjadi Rp4.000 per lembar. Berapakah keuntungan yang akan diperoleh Fuad?
| | | | ------ | ------ | |
Harga beli | : Rp2.000 x 1.000 = Rp2.000.000 |
Harga jual | : Rp4.000 x 1.000 = Rp4.000.000 |
Maka, jika Fuad menjual seluruh saham DEF, ia akan mendapat keuntungan sebesar Rp2.000.000. Keuntungan ini disebut capital gain. Sedangkan jika Fuad tidak melepas saham hingga waktu pembagian dividen tiba, tahun ini, DEF membagikan dividen sebesar Rp500 juta untuk 1 juta saham yang beredar.
Maka, Fuad berhak atas keuntungan sebagai berikut:
| | | | ------ | ------ | |
Dividen per lembar
| Jumlah Dividen / Saham Beredar |
= Rp500.000.000 / 1.000.000 = Rp500
Dividen Fuad
= Rp500 x 1.000 = Rp500.000
Baca juga: Mulai dan Nikmati 3 Keuntungan Investasi Logam Mulia Ini!
Semoga ulasan tentang investasi saham ini bisa bantu kamu yang ingin mulai berinvestasi. Kini, sudah banyak platform investasi yang menerima setoran melalui e-wallet. Itu artinya, kamu bisa top-up dana investasi lewat Flip! Top-up e-wallet lewat Flip, bebas biaya administrasi!
Bagikan