Bisnis | 5 Oktober 2023
Oleh : Sarah Silvia
Secara umum, laba berarti keuntungan, tetapi tidak sesederhana itu! Pembukuan bisnis mengenal yang namanya perbedaan laba kotor dan bersih. Sebelum memulai bisnis, pastikan mengetahui perbedaan serta cara menghitungnya!
Mengetahui perbedaan perhitungan laba bersih dan kotor membantu mendapat analisis akurat terkait kondisi bisnis. Kedua laba tersebut juga membantu perhitungan biaya-biaya seperti pajak.
Sumber : Envato
Perbedaan laba kotor dan bersih terlihat dari elemen yang terlibat dalam rumus perhitungan mereka.
Laba kotor (gross profit) adalah keuntungan total yang diperoleh perusahaan sebelum dipotong pembiayaan wajib lainnya. Komponen biaya wajib tersebut misalnya pajak, biaya overhead (listrik, air, internet), gaji, dan pengeluaran rutin lain.
Karena belum dipotong pembiayan lain, laba kotor belum bisa digunakan sebagai patokan keuntungan perusahaan.
Laba bersih (net profit) juga disebut bottom line dalam bahasa Inggris karena posisinya ada di paling bawah. Angka laba bersih hadir setelah dikurangi pembiayaan wajib lainnya. Angka itulah yang menjadi acuan sesungguhnya dari keuntungan perusahaan.
Sumber : Envato
Mengetahui perbedaan serta perhitungan laba kotor dan bersih penting untuk semua pebisnis. Hal ini berlaku baik untuk perusahaan besar maupun bisnis kecil yang baru berdiri.
Inilah beberapa kegunaan perhitungan laba kotor dan bersih.
Laba kotor dan bersih digunakan sebagai patokan dalam menentukan harga. Dengan laporan tersebut, pebisnis bisa menentukan angka paling ideal untuk harga produk atau menyesuaikannya.
Mengembangkan usaha membutuhkan suntikan modal yang semakin besar. Laba kotor dan bersih menjadi salah satu pertimbangan bank untuk memberi modal. Informasi tersebut membantu bank untuk menganalisis potensi sebelum meminjamkan modal.
Investor membutuhkan laporan sebagai bukti daya tawar perusahaan sebelum memberi suntikan dana. Laporan laba kotor dan bersih merupakan salah satu petunjuk tentang kinerja perusahaan.
Laba kotor dan bersih merupakan indikator kinerja perusahaan. Laporan terkait perhitungan laba menjadi salah satu materi evaluasi rutin. Perusahaan kemudian dapat menentukan strategi jangka panjang berdasarkan analisis laporan.
Sumber : Envato
Berikut ilustrasi yang menggambarkan perbedaan sederhana dalam menghitung laba kotor dan bersih.
Perusahaan kecil ABC sukses menjual 50.000 produk makanan kemasan dalam sebulan. Harga per kemasan adalah Rp8.000. Total laba sebulan adalah Rp 50.0000 x 8.000 = Rp400.000.000
Angka Rp400.000.000 di atas masih merupakan laba kotor. Untuk menghitung laba bersih, perusahaan harus mengikutsertakan pembiayaan rutin, yaitu:
Total semua pembiayaan: Rp109.000.000
Jadi, laba bersih perusahaan adalah Rp400.000.000 – Rp109.000.000 = Rp291.000.000
Hasil perhitungan ini kemudian bisa dijadikan acuan untuk menentukan apakah kinerja perusahaan naik atau turun.
Sumber : Envato
Ada banyak faktor yang memengaruhi besar kecilnya laba. Ketika memulai atau menjalankan bisnis, pastikan selalu mempertimbangkan mereka dalam strategi untuk mendapat keuntungan.
Inilah beberapa elemen penting yang berpengaruh besar pada laba:
Strategi harga menentukan laba yang diperoleh perusahaan serta kinerja penjualannya. Penentuan harga bukan hanya soal murah atau mahal, tetapi juga analisis berbagai elemen. Contohnya adalah kompetisi, kondisi pasar, daya beli, tren, dan biaya produksi.
Pengeluaran tetap seperti pembayaran listrik dan air serta pajak sangat memengaruhi laba. Semua pembiayaan ini tak terhindarkan karena telah menjadi ketentuan luas. Perusahaan tidak boleh mengabaikan pengeluaran rutin tetap ketika menghitung laba bersih.
Biaya variabel bisa berubah-ubah sesuai situasi, misalnya biaya bahan baku, modal, dan pemasaran. Perusahaan harus selalu mempertimbangkan perubahan biaya variabel agar laba tetap stabil.
Ketika perusahaan berkembang atau menghadapi masa sulit, biaya variabel harus selalu disesuaikan. Tanpa perhitungan ini, perusahaan akan kesulitan dalam mengelola laba.
Jumlah produksi berperan besar dalam laba, terutama jika perusahaan bergantung dari banyaknya unit yang terjual. Semakin sukses dan besar perusahaan, semakin besar juga kemampuan untuk memproduksi lebih banyak barang.
Volume penjualan adalah faktor utama perhitungan laba. Tujuan akhir perusahaan adalah menjual produk atau jasa sebanyak-banyaknya. Strategi untuk meningkatkan penjualan berperan besar dalam perhitungan laba.
Marketing, distribusi, penentuan harga, dan inovasi merupakan contoh elemen yang memengaruhi volume penjualan. Semua perusahaan yang ingin berkembang wajib memperhitungkan semuanya dalam strategi untuk meningkatkan laba.
Tren pasar serta permintaan konsumen sering berubah-ubah. Bisnis yang tidak memperhitungkan hal ini biasanya akan ketinggalan dalam hal penjualan. Pemilik bisnis wajib memelajari tren pasar dan karakteristik serta keinginan konsumen agar sukses.
Meningkatkan laba bisnis membutuhkan dukungan berbagai faktor; salah satunya adalah platform transaksi digital yang memadai. Flip for Business merupakan pilihan tepat untuk meningkatkan efisiensi bisnis terutama terkait aspek keuangan.
Flip for Business menghadirkan dukungan transaksi untuk bisnis dengan konsumen di dalam dan luar negeri. Transfer atau kirim uang ke banyak destinasi menjadi lebih mudah, lengkap dengan berbagai fitur untuk mendukung manajemen keuangan.
Dengan Flip for Business, pemilik bisnis bisa melakukan berbagai hal seperti:
Evaluasi aktivitas keuangan jadi lebih mudah dengan Flip for Business. Cocok untuk menganalisis kinerja bisnis dan menentukan strategi yang tepat. Flip for Business juga aman dan telah mendapat lisensi dari Bank Indonesia.
Mengetahui perbedaan laba kotor dan bersih hanyalah langkah awal dalam strategi keuangan. Pastikan mengetahui cara meningkatkan laba dengan membidik berbagai faktor yang memengaruhinya. Gunakan Flip for Business untuk mendukung strategi bisnis.
Bagikan