Keuangan Bisnis | 16 April 2023
Oleh : Sarah Silvia
Ada banyak hal yang memiliki peran penting dalam perkembangan bisnis suatu perusahaan, salah satunya adalah ekuitas. Istilah ekuitas sendiri ada kaitannya dengan investasi pada suatu perusahaan. Lantas, apa itu ekuitas? Temukan jawaban lengkapnya pada artikel berikut ini.
Sumber : Envato
Melansir dari laman KBBI Daring, ekuitas dapat didefinisikan sebagai kepemilikan dalam bentuk nilai uang. Sementara, pengertian ekuitas menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 21 adalah hak pemilik dalam perusahaan yang merupakan selisih antara kewajiban dan aktiva.
Dengan kata lain, ekuitas tidak bisa dibilang sebagai nilai jual dari perusahaan tersebut. Ekuitas kerap disebut juga sebagai modal. Ini lantaran ekuitas berasal dari aset perusahaan yang dikeluarkan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Selanjutnya aset tersebut akan mengalami pengurangan karena ada kewajiban (utang dan beban) yang harus dibayarkan.
Ekuitas terdiri atas sejumlah setoran dari pemilik usaha. Namun juga bisa berasal dari simpanan pokok anggota jika usaha tersebut termasuk badan hukum koperasi. Ekuitas juga tak selalu memiliki nilai positif tapi juga bisa negatif. Terutama bila nilai beban cenderung lebih besar daripada nilai aset.
Baca juga: Syarat IPO Perusahaan!
Terdapat lima elemen penting yang digunakan dalam perhitungan ekuitas. Apa saja? Berikut penjelasannya.
1. Modal disetor
Modal disetor merupakan modal yang berasal dari pemilik usaha atau para pemegang saham. Tujuannya untuk mendukung kegiatan operasional bisnis. Modal ini terbagi menjadi dua jenis, yakni:
2. Laba ditahan/tidak dibagi
Laba ditahan atau tidak dibagi adalah keuntungan perusahaan yang belum dibagikan ke para pemegang saham. Laba tersebut umumnya merupakan laba yang menumpuk selama bertahun-tahun dan tidak diambil karena berbagai alasan. Daripada mengendap, laba tersebut bisa digunakan menjadi ekuitas cadangan.
3. Modal penilaian ulang
Elemen ekuitas berikutnya adalah modal penilaian ulang, yakni perusahaan memasukkan modal yang tersisa pada periode sebelumnya ke dalam laporan periode berikutnya. Ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan modal agar kebutuhan bisnis di masa depan bisa selalu terpenuhi.
4. Modal hibah atau sumbangan
Modal hibah atau sumbangan adalah ekuitas yang berasal dari sumbangan pihak lain. Sebab, semua sumbangan dari berbagai sumber dikategorikan sebagai aktiva dalam pembukuan perusahaan. Dengan adanya sumbangan, perusahaan tak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli aset.
5. Jenis modal lainnya
Modal lainnya merupakan elemen ekuitas yang berasal dari sumber lain selain yang disebutkan di atas. Modal lain-lain ini bisa berasal dari modal cadangan untuk ekspansi perusahaan, modal cadangan untuk pelunasan obligasi, dan lain sebagainya.
Sumber : Envato
Berikut ini adalah beberapa jenis ekuitas yang paling umum digunakan dalam dunia finansial.
1. Ekuitas rumah
Ekuitas rumah merupakan nilai sebuah hunian yang dikurangi dengan total utang hipotek dari hunian tersebut. Ekuitas ini memiliki peran penting bagi pihak yang ingin menjual atau membeli hunian.
2. Ekuitas pemegang saham
Ekuitas pemegang saham merupakan total dana yang perlu dikembalikan oleh perusahaan pada para pemegang saham. Pengembalian dana dilakukan setelah perusahaan sudah membayar kewajiban dan saat melakukan likuidasi. Ekuitas ini juga kerap menjadi indikator untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan.
3. Pembiayaan ekuitas
Pembiayaan ekuitas adalah cara perusahaan untuk meningkatkan modal. Umumnya, pembiayaan ini diambil jika perusahaan tidak menghasilkan banyak keuntungan namun sudah bisa dibilang sukses. Contoh dari jenis ekuitas ini adalah penjualan saham perusahaan ke para pemegang saham. Kemudian, keuntungan dari penjualan digunakan sebagai modal mengembangkan usaha.
4. Ekuitas pemilik perusahaan
Pada dasarnya jenis ekuitas ini nyaris sama dengan ekuitas pemegang saham. Hanya saja, ekuitas pemilik perusahaan digunakan dalam perusahaan tertutup atau perusahaan yang tidak menjual sahamnya ke publik.
Nilai ekuitas perlu dihitung karena digunakan sebagai bentuk pelaporan ekuitas pada para pemegang saham di suatu perusahaan. Menganalisis total ekuitas pemilik juga bisa menjadi cara yang tepat untuk mengetahui kondisi finansial bisnis.
Penghitungan ekuitas wajib dilakukan oleh pemilik usaha. Sebab, jika hasilnya kurang baik, bisa digunakan sebagai indikator untuk mencari bantuan modal dari investor atau sumber lainnya.
Sebelum melakukan penghitungan ekuitas, terdapat beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh para pemilik usaha, di antaranya:
Besaran ekuitas perlu dihitung menggunakan rumus yang sudah ditentukan. Rumus ekuitas adalah:
Untuk mengetahui bagaimana caranya menghitung ekuitas, berikut adalah contoh dari penggunaan rumus ekuitas pada PT Maju Jaya.
Berdasarkan laporan keuangan PT Maju Jaya, terdapat total aset sebanyak Rp5 miliar dengan jumlah liabilitas senilai Rp3 miliar. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa total ekuitas PT Maju Jaya adalah Rp2 miliar. Angka ini menunjukkan bahwa PT Maju Jaya tidak mengalami defisit karena total aset lebih besar daripada liabilitas.
Dengan kata lain, perhitungan nilai ekuitas bisa saja negatif bila total liabilitas lebih besar daripada total aset perusahaan. Oleh sebab itu, ekuitas selalu berkaitan dengan liabilitas.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ekuitas memiliki peran penting dalam perusahaan. Sebab itu pula, setiap perusahaan wajib melakukan penghitungan ekuitas. Hasil dari perhitungan tersebut akan dicantumkan dalam laporan keuangan dan bisa menjadi bukti pengelolaan perusahaan di mata para pemangku kepentingan.
Jangan lupa, pastikan bisnis Anda juga memiliki sistem transaksi ya mudah. Anda bisa memanfaatkan layanan dari Flip for Business. Cek situs Flip for Business atau hubungi sales untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Semoga bermanfaat!
Bagikan