Bisnis | 10 Oktober 2023
Oleh : Sarah Silvia
Cost of goods sold (COGS) adalah istilah yang umum dalam suatu perusahaan. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan harga pokok penjualan atau HPP. Komponen ini wajib dihitung karena dapat memengaruhi biaya dan penjualan. Namun sebelum itu, mari simak dulu pengertian dari COGS.
Sumber : Stock Analysis
Cost of goods sold (COGS) adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam setiap kegiatan produksi. COGS atau HPP juga dapat dijelaskan sebagai seluruh biaya yang diperlukan oleh perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa, mulai dari proses pembuatan hingga pendistribusian.
COGS perlu dihitung untuk mengetahui perkiraan biaya produksi perusahaan. Umumnya, perhitungan ini mencakup sejumlah komponen biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi. Di antaranya biaya overhead, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya bahan baku.
Sementara itu, biaya yang tidak dibutuhkan dalam kegiatan produksi bukan termasuk komponen COGS. Biaya yang dimaksud antara lain iklan, riset dan pengembangan, penjualan, dan lain sebagainya.
Sumber : Investment U
Ada sejumlah alasan mengapa perusahaan wajib menghitung COGS. Adapun alasannya adalah sebagai berikut.
1. Membantu menentukan harga jual produk atau jasa
Dengan mengetahui besaran COGS, perusahaan bisa mendapatkan tolok ukur yang akurat untuk menentukan harga jual. Harga yang dipatok pastinya juga sesuai dengan biaya produksi, tinggi rendahnya permintaan, dan spesifikasi produk.
2. Membantu mengontrol realisasi biaya produksi
Perhitungan COGS juga dapat digunakan untuk memantau realisasi seluruh biaya produksi. Apakah aktivitas produksi barang atau jasa tertentu sudah sesuai dengan anggaran biaya produksi atau belum.
3. Membantu mengetahui jumlah laba dan rugi
COGS juga bisa dipakai perusahaan untuk mengetahui besar kecilnya laba dan rugi yang didapatkan. Jika harga jual produk lebih besar dari perhitungan COGS, berarti perusahaan mendapatkan laba. Sebaliknya, bila lebih rendah, berarti perusahaan akan mengalami kerugian.
Sumber : Hashmicro
Ada tiga komponen utama COGS, berikut di antaranya:
1. Persediaan
Persediaan di sini adalah semua barang yang menjadi stok pada periode sebelumnya. Biaya persediaan dapat dihitung dengan menjumlahkan persediaan awal dan pembelian barang dagang pada periode berjalan. Selanjutnya dikurangi sisa stok akhir barang.
Para perusahaan manufaktur, persediaan barang yang mampu terjual terdiri dari tiga jenis persediaan. Di antaranya persediaan barang jadi, persediaan barang dalam proses produksi, dan persediaan bahan baku. Sementara itu, perusahaan dagang hanya memiliki satu jenis persediaan, yakni persediaan barang jadi.
2. Tenaga kerja langsung
Komponen yang selanjutnya adalah biaya tenaga kerja langsung atau upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Lebih tepatnya karyawan yang terlibat langsung dalam aktivitas produksi barang dagang.
Upah yang dibayarkan sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya jumlah barang yang dapat diproduksi. Bisa juga dibayarkan dengan hitungan per jam. Umumnya, tenaga kerja langsung terdapat dalam industri manufaktur.
3. Biaya overhead
Komponen COGS selanjutnya adalah biaya overhead atau biaya lain-lain selain kedua jenis biaya di atas. Jenis biaya yang termasuk overhead cukup beragam tergantung jenis usaha, sumber daya, dan skala bisnis. Berikut adalah sejumlah biaya overhead yang paling sering ditemui dalam industri dagang dan manufaktur:
Sumber : Envato
Sebelum mengetahui bagaimana caranya menghitung COGS, mari simak terlebih dahulu sejumlah rumus yang akan digunakan nanti. Adapun rumus-rumusnya adalah sebagai berikut:
Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah contoh studi kasus penggunaan rumus-rumus untuk mengetahui COGS.
Diketahui PT Adi Karya adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi mi kuning. Pada awal September, PT Adi Karya memiliki stok bahan baku sebesar Rp600.000. Selain itu juga membeli stok bahan baku sebesar Rp10.000.000.
Produksi mi kuning di PT Adi Karya dikerjakan oleh 15 tenaga kerja dengan upah total Rp12.000.000. Selama produksi, perusahaan mengeluarkan biaya overhead sebesar Rp8.000.000. Sementara, pada akhir September, masih ada sisa stok bahan baku sebesar Rp7.000.000.
Lantas, berapa nilai COGS-nya?
1. Pertama, hitung penggunaan bahan baku
Rumusnya adalah jumlah awal stok bahan baku di awal bulan + pembelian bahan baku – sisa stok pada akhir bulan.
Berarti, Rp600.000 + Rp10.000.000 – Rp7.000.000 = Rp3.600.000
2. Kedua, hitung biaya produksi
Rumusnya adalah besaran bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung – overhead.
Berarti, Rp3.600.000 + Rp12.000.000 – Rp8.000.000 = Rp7.600.000
3. Ketiga, hitung harga pokok produksi
Dalam contoh kali ini, total harga pokok produksi sama dengan biaya produksi sebab tidak ada stok pada awal dan akhir produksi. Jadi, harga pokok penjualan PT Adi Karya adalah Rp7.600.000 dengan 100.000 keping mi kuning.
Berarti biaya produksi mi kuning per kepingnya adalah Rp7.600.000 : 5.000 = Rp1.520.
Sementara itu, perusahaan menetapkan harga jual per kepingnya adalah Rp2.500. Dengan biaya produksi Rp1.520 per keping, maka laba yang harus didapatkan adalah Rp980 per keping mi kuning.
4. Keempat, hitung total laba
Untuk mengetahui total laba PT Adi Karya, maka jumlah penjualan mi kuning harus dikurangi jumlah harga pokok penjualan.
Berarti, 5.000 keping mi x Rp2.500 = Rp12.500.000 – Rp7.600.000 = Rp4.900.000 (laba kotor per bulan).
Untuk mengetahui laba bersih, maka bisa diasumsukan jumlah beban lainnya sebesar Rp1.000.000. Berarti laba bersih yang diperoleh PT Adi Karya adalah Rp3.900.000 per bulan.
Nah, itulah ulasan lengkap mengenai COGS dan cara menghitungnya. Perhitungan COGS memang membutuhkan waktu yang cukup banyak. Bahkan tak jarang divisi keuangan memerlukan beberapa hari untuk menghitung COGS. Padahal, bukan hanya biaya ini saja yang harus dihitung oleh pihak keuangan. Masih ada jenis transaksi lain yang harus diselesaikan.
Untuk meringankan beban mereka, ada Flip for Business dari Flip. Layanan ini membantu meningkatkan transaksi bisnis Anda agar lebih efisien dan efektif. Cukup dengan satu platform, Anda bisa mentransfer dan menerima dana dari berbagai jenis rekening domestik maupun internasional. Penasaran dengan cara kerjanya? Klik banner di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Bagikan