Keuangan Bisnis | 25 Oktober 2022
Oleh : Sarah Silvia
Biaya produksi merupakan salah satu faktor penentu harga jual sebuah produk. Perhitungan biaya produksi sendiri dipengaruhi oleh sejumlah komponen. Lalu, apa saja yang termasuk komponen biaya produksi? Artikel kali ini tak hanya akan menjawab pertanyaan tersebut, namun juga mengulas lebih lanjut tentang pengertian dan jenis-jenisnya.
Dalam kegiatan operasional perusahaan, biaya produksi adalah dana yang dialokasikan oleh perusahaan untuk melakukan proses pengolahan bahan mentah menjadi barang siap jual. Perhitungan biaya ini dilakukan mulai dari awal proses pengolahan hingga selesai. Fungsinya tak lain adalah untuk menentukan harga jual sebuah produk. Setelah seluruh biaya produksi selesai dihitung, perusahaan akan menggabungkannya dengan biaya lain. Total akumulasi kemudian dibagi dengan jumlah output atau barang yang dihasilkan. Dari hasil inilah, perusahaan bisa menentukan harga sekaligus profit margin.
3 Komponen Biaya Produksi Biaya produksi dipengaruhi oleh banyaknya komponen dalam proses manufakturing sebuah barang. Meski komponen biaya setiap perusahaan berbeda-beda, ada tiga yang termasuk komponen biaya produksi utama. Apa saja komponen tersebut? Berikut penjelasannya.
Biaya bahan baku atau direct material merupakan biaya yang digunakan untuk membeli material untuk memproduksi suatu barang. Perolehan biaya ini bisa didapatkan dari pengolahan maupun pembelian bahan utama. Ada beberapa komponen yang memengaruhi biaya bahan baku. Salah satunya adalah biaya pembelian bahan baku. Perusahaan dapat mendapatkannya secara debit, kredit, atau dengan mengimpornya dari pemasok luar negeri. Proses pembelian bahan baku ini juga termasuk dengan beberapa biaya lain. Di antaranya adalah biaya untuk keperluan pengiriman dan pergudangan. Selanjutnya, biaya bahan baku dicatat berdasarkan faktur pembelian yang memuat informasi seperti harga pokok, pengiriman, dan pajak.
Biaya sumber daya manusia atau tenaga kerja langsung adalah komponen biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menggaji para karyawan. Karyawan dalam hal ini adalah mereka yang secara langsung berperan dalam proses produksi. Perhitungan gaji karyawan ini ditentukan mulai dari awal pengolahan bahan utama hingga barang jadi. Perusahaan juga bisa melakukan penganggaran biaya karyawan terlebih dahulu. Baru kemudian perusahaan bisa menentukan jumlah upah pokok untuk tenaga kerja sesuai dengan beban kerjanya masing-masing. Komponen biaya karyawan produksi tak hanya mencakup gaji pokok saja. Unsur lain seperti asuransi dan tunjangan karyawan juga harus dimasukkan dalam perhitungan biaya tenaga kerja langsung.
Selanjutnya adalah biaya overhead pabrik yang merupakan biaya diluar biaya sumber daya manusia dan bahan baku. Biaya ini muncul akibat adanya tambahan biaya lain seperti pajak dan pengawasan proses produksi. Biaya-biaya tersebut bersifat tidak tetap dan berpotensi mengalami pembengkakan. Upah karyawan yang tidak memungkinkan untuk dibebankan pada hasil produksi bisa menambah biaya overhead. Biaya lain seperti sewa pabrik dan pemeliharaan mesin juga bisa berpotensi demikian. Sebab itu, komponen biaya produksi ini baru akan dihitung dalam laporan laba rugi pada akhir periode akuntansi. Fungsi dari unsur biaya ini tak lain adalah untuk meningkatkan keseluruhan proses produksi.
Biaya produksi terdiri dari beberapa jenis. Setiap jenis biaya produksi tersebut ikut andil dalam penentuan harga jual sebuah produk. Di bawah ini adalah jenis-jenisnya.
Biaya tetap atau fixed cost merupakan pengeluaran perusahaan yang jumlahnya bersifat tetap. Biaya ini sama sekali tidak terpengaruh oleh besar kecilnya aktivitas bisnis dan produksi barang yang dilakukan perusahaan. Berkat sifatnya yang tetap dan pasti, proses penganggaran biaya ini bisa dilakukan secara tepat. Komponen biaya tetap adalah memiliki nominal sama dan harus dibayarkan setiap proses produksi dijalankan. Biaya ini tak akan membengkak bahkan saat volume produksi perusahaan sedang padat. Contoh dari jenis biaya ini adalah sewa gedung dan upah bulanan tenaga kerja. Keduanya harus dibayarkan secara rutin dengan jumlah yang sama meski volume produksi perusahaan mengalami perubahan.
Biaya variabel atau variabel cost ialah pengeluaran perusahaan yang nominalnya bergantung pada jumlah produksi barang. Bila produksi menurun, maka jumlah biaya variabel juga akan menurun dan begitu pun sebaliknya. Biaya variabel diperlukan saat produksi berlangsung saja. Sebab itu, biaya ini menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam menentukan harga produk per unit. Salah satu jenis biaya variabel adalah biaya untuk membeli bahan baku. Jumlah biaya ini tentunya juga disesuaikan dengan jumlah barang yang ingin diproduksi. Biaya variabel bersifat tidak tetap karena bergantung pada naik turunnya harga bahan utama. Biaya ini juga tidak akan diperlukan atau nol bila perusahaan menghentikan proses produksi barang.
Biaya marginal atau margin cost merupakan biaya tambahan yang dianggarkan oleh perusahaan untuk meningkatkan keseluruhan proses produksi. Biaya ini didapatkan dengan cara menggabungkan jenis-jenis biaya produksi lain, yakni biaya tetap dan variabel. Biaya marginal hanya bisa ditentukan bila perusahaan sudah mengetahui jumlah biaya variabel dan biaya tetap. Cara menghitungnya adalah dengan membagi jumlah peningkatan biaya dengan jumlah target produksi yang sudah berubah. Pada dasarnya, fungsi biaya marginal adalah untuk meningkatkan operasional perusahaan. Dengan biaya ini, perusahaan diharapkan bisa lebih efisien dan efektif dalam melakukan manufakturing. Selain itu juga agar perusahaan bisa memperoleh profit semaksimal mungkin.
Biaya rata-rata atau average cost merupakan biaya barang per unit. Biaya ini berasal dari total seluruh biaya produksi yang dibagi dengan jumlah hasil produksi. Perusahaan bisa menggunakannya untuk menentukan keputusan pada masa-masa mendatang. Dengan biaya ini pula, perusahaan bisa mengetahui biaya produksi setiap unit. Selain itu, biaya rata-rata juga membantu perusahaan untuk menentukan jumlah profit yang ingin didapatkan. Saat digunakan dalam pengambilan keputusan produksi, biaya rata-rata akan dibandingkan dengan fixed cost terlebih dahulu. Dari hasil perbandingan tersebut, perusahaan akan mengetahui biaya mana yang lebih tinggi, biaya rata-rata atau biaya tetap. Dengan begitu, perusahaan bisa menentukan jumlah keuntungan ideal yang harus dicapai.
Biaya total atau total cost merupakan biaya yang berasal dari penjumlahan biaya variabel dan biaya tetap. Dengan biaya ini, perusahaan bisa mengetahui total pengeluaran selama proses produksi. Perusahaan baru akan mengetahui jumlah biaya total saat proses manufakturing sudah menghasilkan produk siap jual. Perusahaan juga harus melakukan perhitungan biaya ini pada setiap akhir periode produksi agar bisa dilaporkan secepatnya. Biaya total bersifat menyeluruh, sebab mencakup semua pengeluaran selama produksi. Beberapa yang harus diperhitungkan dalam biaya ini adalah biaya material utama, pemasaran, dan administrasi.
Itulah ulasan lengkap mengenai komponen biaya produksi, pengertian, dan jenis-jenisnya. Semoga informasi tersebut bisa menambah wawasan Anda seputar biaya produksi yang berperan penting dalam operasional bisnis.
Bagikan