Flip Globe | 6 November 2023
Oleh : Rizqi Akbar
Setiap negara memiliki peraturan mengenai pajak barang dari luar negeri, termasuk Indonesia. Pengenaan pajak ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk menambah pendapatan negara. Pajak sendiri merupakan salah satu instrumen kebijakan ekonomi yang kompleks dan bervariasi.
Kendati sedikit rumit, memahami pajak barang dari luar negeri akan memudahkan kamu menghitung anggaran yang diperlukan ketika melakukan pembelian produk untuk kepentingan pribadi maupun perusahaan.
Berbekal pengetahuan mengenai pajak barang, kamu bisa mengidentifikasi peluang untuk mengurangi biaya impor sekaligus mengelola risiko dan mengoptimalkan peluang perdagangan internasional.
Baca Juga: Cara Bayar Indihome Tepat Waktu Agar Tidak Kena Blokir
Photo by iStock
Pajak barang dari luar negeri merujuk pada beragam jenis pajak yang diatur oleh pemerintah pada produk yang diimpor dari luar negeri ke Indonesia. Seluruh barang yang berasal dari luar negeri, baik dibeli sendiri ketika liburan di negara tertentu, membeli secara online, maupun dikirim sebagai hadiah oleh orang lain. Pajak tersebut, mencakup:
Perlu diingat bahwa pengenaan pajak hanya berlaku pada barang atau kiriman yang memiliki nilai lebih dari $3 atau sekitar Rp45.000. Supaya lebih jelas, berikut ketentuan pajak impor yang berlaku:
Sebagaimana diketahui, penerapan pajak ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan negara. Umumnya, pendapatan dari pajak barang ini digunakan untuk membiayai program layanan sosial, infrastruktur, pendidikan, serta pertahanan.
Pajak barang yang berasal dari luar negeri ini diterapkan oleh pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri, mengendalikan impor, mengatur persaingan antara produsen dalam dan luar negeri, dan meminimalisasi dampak buruk bagi lingkungan akibat produk tersebut.
Lantas, apa yang akan terjadi apabila seseorang menolak untuk membayar pajak barang luar negeri? Ketidakpatuhan dalam membayar pajak barang dari luar negeri dapat menyebabkan kamu mendapatkan sanksi hukum berupa denda maupun penyitaan barang.
Setelah mengetahui pengertian pajak barang yang berasal dari luar negeri, kini saatnya kamu untuk mempelajari lebih lanjut mengenai perhitungan barang. Untuk memudahkan kamu, simak contoh kasus perhitungan pajak barang luar negeri berikut ini.
Kasus A: Kamu membeli barang elektronik sebesar $40 dengan asuransi $2 dan biaya kirim sebesar $25. Kurs yang berlaku Rp15.703. Berapa pajak bea cukai barang dari luar negeri?
Nilai Pabean = (Harga Barang + Asuransi + Biaya Kirim) x Kurs
= ($40 + $2 + $25) x Rp15.703
= $67 x Rp15.703
= Rp1.052.101
Bea Masuk = 7.5% x Nilai Pabean
= 7.5% x Rp1.052.101
= Rp78.907,57 dibulatkan menjadi Rp79.000
Nilai Impor = Nilai Pabean + Bea Masuk
= Rp1.052.101 + Rp79.000
= Rp1.131.101
PPN = 11% x Nilai Impor
= 11% x Rp1.131.101
= Rp124.421,11 dibulatkan menjadi Rp125.000
Total pajak dari barang elektronik yang harus kamu bayar adalah:
Bea Masuk + PPN = Rp79.000 + Rp125.000
= Rp204.000
Kasus B: Kamu membeli pernak-pernik seharga $25 tanpa asuransi dengan biaya kirim sebesar $8. Kurs yang berlaku Rp15.703. Berapa pajak barang dari luar negeri tersebut?
Lantaran kurang dari $30, barang tersebut hanya dikenakan PPN. Adapun perhitungannya:
Nilai Pabean = (Harga Barang + Asuransi + Biaya Kirim) x Kurs
= ($25 + 0 + $8) x Rp15.703
= $33 x Rp15.703
= Rp518.199
Nilai Impor = Nilai Pabean + Bea Masuk
= Rp518.199 + 0
= Rp518.199
PPN = 11% x Nilai Impor
= 11% x Rp518.199
= Rp57.001,89 dibulatkan menjadi Rp58.000
Total pajak dari pernak-pernik yang harus kamu bayar adalah Rp58.000.
Baca Juga: Berapa Biaya Transfer Ke Luar Negeri? Cek Di Sini!
Nah, ternyata mudah kan menghitung pajak barang dari luar negeri? Berbekal informasi di atas, kamu bisa mempelajari dan memahami pajak dengan lebih mudah. Kalau kamu membutuhkan aplikasi untuk pengiriman uang internasional yang cepat dan aman, pilih Flip Globe! Berkat Flip Globe, beli barang di luar negeri atau transfer ke luar negeri jadi praktis!
Bagikan