Mengintip Kinerja 4 Bank Jepang di Indonesia

Banyak bank asing yang beroperasi di Indonesia. Keberadaan bank-bank tersebut bukan berkonotasi buruk, justru membawa manfaat bagi industri keuangan Indonesia. Lembaga perbankan asing juga ikut berkontribusi dalam pertumbuhan perekonomian nasional, khususnya pada bidang UKM dan UMKM. Dari sekian banyak bank asing yang ada di Indonesia, beberapa di antaranya berasal dari Jepang. Setidaknya ada empat bank Jepang di Indonesia yang mana akan kita bahas dalam uraian berikut ini.

Begini Kinerja 4 Bank Jepang di Indonesia

bank asal jepang

Foto: Iconomics

Bank-bank Jepang di Indonesia hadir dengan cara mengakuisisi sejumlah bank dalam negeri. Terlepas dari baik buruknya fenomena tersebut, bank asing tetap membawa banyak manfaat bagi industri keuangan dalam negeri. Selain mendorong pertumbuhan UMKM, bank asing juga mendukung perusahaan nasional untuk menjadi pelaku bisnis ekspor ke negara bank-bank asing tersebut.

Dari sekian banyak bank asing yang ada di dalam negeri, empat di antaranya merupakan bank asal Negeri Sakura. Keempat bank ini hadir dengan cara mengakuisisi bank-bank lokal di Indonesia. Adapun bank Jepang yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Bank Resona Perdania

Bank Resona Perdania adalah lembaga perbankan dengan model joint venture yang pertama di Indonesia. Bank ini sudah beroperasi di Tanah Air sejak Februari 1958 sebagai bentuk kerja sama ekonomi perbankan antara Indonesia dengan Jepang. Lalu pada Februari 1958, bank ini resmi memulai operasinya sebagai bank devisa. Hingga saat ini, pemegang saham terbesar berasal dari dua bank asal Jepang, yakni The Bank of Yokohama, Ltd dan Resona Bank, Ltd.

Menurut data pada 2021, Bank Resona Perdania mengalami kerugian konsolidasi sekitar Rp37,92 miliar setelah pajak. Ini merupakan kebalikan dari pencapaian di tahun 2020 yang mencatatkan laba sekitar Rp66,88 miliar. Selain itu juga terjadi penurunan rugi dan kenaikan pendapatan bunga dari sebesar Rp481,48 miliar (2020) menjadi Rp501,7 miliar (2021).

2. Bank J Trust

Bank Jepang selanjutnya yang beroperasi di Indonesia adalah Bank J Trust (BCIC). Bank ini beroperasi di Indonesia dengan cara mengakuisisi Bank Mutiara pada November 2014 dengan harga sekitar Rp4,41 triliun. Setelah menjadi pemilik saham terbesar, J Trust Co. Ltd. di Jepang membenahi internal bank dan mengubah namanya menjadi Bank J Trust Indonesia pada 2015.

Menurut data terbaru, Bank J Trust mendapatkan laba bersih selama semester pertama 2023 sekitar Rp90,61 miliar. Sementara menurut laporan keuangan internal pada Juni 2023, lembaga perbankan ini mendapatkan pemasukan dari bunga sekitar Rp1,17 triliun. Jadi, mengalami kenaikan sebesar 62,32% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya, yakni sekitar Rp723,66 miliar.

3. BTPN

BTPN merupakan bank nasional yang melakukan merger dengan bank Jepang, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). SMBC sendiri sudah beroperasi di Jepang sejak 1989. Pada 2019, bank ini melakukan merger dengan BTPN pada tahun 2019.

Semenjak merger dan 98% saham dimiliki oleh SMBC, BTPN terus mengalami pertumbuhan pesat hingga memenangkan sejumlah penghargaan. Di antaranya adalah penghargaan Pioneer Award in Digital Banking oleh Majalah Investor pada 2021. Selain itu, BTPN juga memenangkan penghargaan TOP CSR Award pada tahun yang sama.

Tak hanya memenangkan penghargaan, BTPN juga mencatat pertumbuhan laba sekitar 55% secara tahunan (yoy). Persentase ini menunjukkan adanya lonjakan laba dari yang hanya Rp2 triliun pada akhir 2020 menjadi sekitar Rp3,10 pada akhir 2021. Hanya saja, pendapatan bunga BTPN mengalami penurunan sebesar 10% dalam skala tahunan atau sekitar Rp14,74 triliun.

4. Danamon-BPN

Jepang tampaknya telah menilai industri perbankan di Tanah Air sebagai salah satu pasar perbankan yang cukup menjanjikan. Pasalnya, raksasa industri perbankan nomor satu di Negeri Sakura, yakni Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) juga melakukan akuisisi lokal di dalam negeri. Bank tersebut tak lain adalah PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan juga PT Bank Nasional Parahyangan Tbk.

Menurut data pada 2021, Bank Danamon melaporkan laba bersih sekitar Rp1,6 triliun. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan yakni sebesar 56% dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni Rp1 triliun. Pendapatan bunga bersih Danamon juga meningkat sekitar 0,2% atau sekitar Rp13,70 triliun dari Rp13,64 triliun.

Bank Danamon mencatat pertumbuhan nilai kredit sebesar 6% pada segmen Enterprise Banking berkat dukungan dari MUFG. Adira Finance, yang merupakan anak perusahaan Bank Danamon, juga mencatatkan pertumbuhan yang cukup pesat yakni sebesar 47%. Namun, total aset bank ini justru mengalami penurunan sebesar 4% dibandingkan tahun sebelumnya.

Itulah empat bank Jepang di Indonesia yang beroperasi dengan cara mengakuisi bank lokal. Kendati bank-bank ini tidak terlalu mendominasi pasar seperti bank asing dari negara lainnya, mereka tetap memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan industri keuangan Indonesia.

Berbicara soal bank asing, kamu juga bisa loh melakukan transfer ke bank di negara lain secara mudah, cepat, dan terjangkau. Solusinya adalah dengan menggunakan layanan Flip Globe dari Flip. Dengan Flip Globe, kamu bisa mentransfer dana ke lebih dari 55 negara dengan biaya transfer mulai dari Rp45.000 saja. Menarik kan? Yuk, pakai Flip Globe sekarang juga.