Keuangan | 18 Juni 2023
Oleh : Ruth Tambunan
Banyak dari kamu yang sudah tidak asing dengan reksadana, yakni salah satu jenis investasi dengan keuntungan menjanjikan dan risiko yang relatif minim. Pada reksadana, dana investasi kamu dan para investor lain akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI) yang akan mengalokasikannya pada berbagai portofolio efek. Namun, di Indonesia ada juga yang disebut reksadana syariah. Apa bedanya?
Baca juga: Apa Itu P2P Lending Syariah dan Gimana Cara Daftarnya?
Pada dasarnya, reksadana syariah adalah investasi dalam bentuk reksadana yang pengelolaannya sejalan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal. Jadi, reksadana syariah sebetulnya sama saja dengan reksadana konvensional, hanya saja menganut pada nilai-nilai syariat dalam Islam.
Maka dari itu, investasi satu ini pun hanya mengalokasikan uang pada perusahaan berkategori halal dan memenuhi rasio keuangan tertentu. Mengacu pada Majelis Ulama Indonesia (MUI), contoh perusahaan berkategori halal adalah yang tidak memproduksi atau menjual produk-produk haram seperti minuman keras, daging babi, atau pornografi; tidak melakukan transaksi suap; hingga tidak bersifat judi maupun riba (bunga).
Karena pengelolaannya mengikuti syariat Islam, hukum reksadana syariah pun dinyatakan halal. Hal ini bahkan telah resmi tertuang dalam fatwa MUI No. 20/DSN/MUI/IV/2001 yang menjelaskan bahwa umat Muslim boleh berinvestasi.
Terlebih, investasi reksadana syariah di Indonesia tidak hanya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tapi juga Dewan Pengawas Syariah (DPS). Selain mengawasi, DPS juga bertugas untuk mengedukasi, memberi nasihat, memberi masukan, mengembangkan produk reksa dana, hingga memanfaatkan dana sosial sesuai prinsip syariah.
Photo credit: Freepik
Buat kamu yang beragama Muslim dan sedang mencari investasi sesuai syariat Islam, reksadana syariah adalah solusi yang tepat. Salah satu keuntungan reksadana syariah adalah investasi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam, sehingga mengutamakan prinsip amanah serta kepercayaan. Baik investor, MI, hingga pihak yang menggunakan dana investasi pun harus saling terbuka.
Lalu, karena sudah sejalan dengan syariat Islam pula, reksadana syariah pun dipastikan bebas riba. Dengan begini, kamu pun bisa melakukan investasi dengan nyaman, aman, dan tenang. Namun, perlu diingat, yang namanya investasi tetap memiliki risiko, termasuk pada reksadana syariah.
Penurunan nilai menjadi salah satu risiko reksadana syariah yang mungkin terjadi jika harga unit reksadana sedang turun. Apabila ini terjadi, jumlah modal yang kamu investasikan bisa saja berkurang nilainya. Namun, harga tersebut bisa kembali naik dalam periode tertentu.
Hal ini bergantung pada tingkat fluktuasi unit reksadana yang kamu pilih. Semakin tinggi nilainya, biasanya fluktuasinya semakin besar pula. Karena itu, pilihlah reksadana syariah yang sesuai dengan profil risiko kamu.
Selain penurunan nilai, risiko reksadana syariah juga bisa muncul dalam bentuk wanprestasi, yakni ketika terjadi gagal bayar oleh MI. Untuk menghindari risiko ini, kamu perlu mempelajari track record MI dengan membaca review di internet atau bertanya kepada orang yang pernah menggunakan jasa MI tersebut.
Selanjutnya, masih ada lagi risiko likuiditas dalam reksadana syariah. Risiko ini terjadi jika kamu tak kunjung mendapatkan dana dari hasil pencairan investasi reksadana. Penyebabnya bisa karena pihak MI telat mengirim dana reksadana yang kamu jual ke rekening pribadi milikmu. Namun, tenang saja karena untuk menekan risiko seperti ini, pemerintah telah menetapkan maksimal tujuh hari kerja untuk proses pencairan reksadana.
Kamu sudah tahu apa itu reksadana syariah serta berbagai keuntungan dan risikonya. Namun, bagaimana dengan contoh reksadana syariah sendiri? Ini dia beberapa di antaranya yang bisa kamu temukan di pasar modal Indonesia:
Baca juga: P2P Lending vs Reksadana, Pilih yang Mana?
Gimana, jadi tertarik buat investasi reksadana syariah? Agar lebih cepat mencapai financial goals, tidak ada salahnya juga buat menambah investasi dengan jenis lain, lho. Mulai dari modal Rp100.000 saja, kamu sudah bisa investasi di Flip dan berpeluang mendapat keuntungan sampai 11,5% per tahun!
Terlebih, cara investasinya juga mudah dan aman karena Flip sudah bekerja sama dengan mitra tepercaya yang memiliki skor kredit A. Menariknya lagi, uang yang kamu investasikan bakal dipakai untuk membantu jutaan perempuan Indonesia mengembangkan bisnisnya. Sambil investasi, kamu pun bisa sekalian memberikan dampak sosial yang positif!
Dengan investasi di Flip, yuk, kita sama-sama wujudkan financial goals sambil mendukung pertumbuhan UMKM tanah air! Mulai investasi kamu dengan download aplikasi Flip di App Store atau Play Store sekarang juga!
Bagikan