Learning | 16 Agustus 2023
Oleh : Rizqi Akbar
Obligasi tidak hanya terdiri dari satu hal saja, ada banyak jenis obligasi yang perlu kamu tahu. Mengetahui jenis-jenis obligasi dapat membantu investor dalam menentukan investasi yang tepat. Karena kalau salah pilih, investor bisa saja mendapatkan kerugian yang besar. Di sini ada beberapa jenis obligasi yang bisa dipilih.
Baca Juga: Cara Menghemat Listrik Di Rumah Yang Praktis Dan Sederhana
Sumber : Envato
Bila berdasarkan kupon, obligasi ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu:
Untuk skema pembagian keuntungannya ini masih sama dengan kupon lainnya. Hal yang membedakan adalah persentase atau nilai bunga yang akan dibayarkan secara berkala pada obligasi ini angkanya tetap dan telah disepakati sebelum masa penawaran perdana saat obligasi diterbitkan.
Sesuai dengan nama, jenis obligasi ini tidak memberikan kupon secara rutin sebagai bukti keuntungan pemilik investasi. Bunga dan pokok keuntungan akan dibayarkan sekaligus oleh pihak penerbit obligasi saat jatuh tempo yang sesuai dengan timeline yang tersedia pada surat pernyataan utang.
Skema obligasi ini hampir sama dengan obligasi kupon tetap. Perbedaannya adalah bunga yang ditetapkan dapat berubah dan akan disetujui di waktu tertentu. Acuan dari suku bunga perbankan mempengaruhi perubahan persentase atau nilai bunga tersebut.
Sumber : Envato
Ada aturan yang mengikat pada penerbitan obligasi agar investor dan penerbit obligasi tidak mengalami kerugian. Di bawah ini adalah jenis-jenis obligasi dari sisi penerbit:
Obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah dan dikeluarkan setiap satu tahun sekali di Indonesia. Surat utang yang diterbitkan sah secara hukum dan dilindungi undang-undang serta berbagai peraturan. Risiko gagal bayar yang rendah membuat obligasi pemerintah menjadi idaman masyarakat.
Selanjutnya ada obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah. Tujuannya untuk membantu pemerintah daerah melakukan pembangunan.
Perusahaan swasta atau BUMN adalah penerbit obligasi korporasi. Umumnya jatuh tempo obligasi ini pendek, minimal satu tahun. Risikonya lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah.
Jika ingin melihat jenis-jenis obligasi berdasarkan imbal hasil, berikut daftarnya:
Kegiatan jual beli surat berharga dilakukan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, seluruh komponen dan perhitungan pada obligasi syariah terhindar dari riba.
Jenis obligasi konvensional menerapkan jenis surat utang pada umumnya. Surat utang diterbitkan dengan tujuan mendapatkan pinjaman sebagai modal. Bunga kemudian diberikan kepada investor yang membeli surat utang tersebut sesuai jangka waktu yang disepakati.
Investor yang menginginkan jenis-jenis obligasi jaminan bisa lihat di sini:
Obligasi ini dijaminkan pihak ketiga atau dijaminkan kekayaan milik penerbit. Lalu obligasi ini terbagi menjadi tiga, collateral trust bonds, mortgage bonds, dan equipment trust certificate.
Sementara itu, unsecured bonds adalah obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan milik penerbit. Ketiga jenis unsecured bonds adalah income bonds, debentures, dan subordinated debentures.
Apabila lebih tertarik dengan jumlah nominal, bisa memilih di antara keduanya:
Pertama ada obligasi konvensional. Pada obligasi konvensional, surat utang memiliki nominal yang cukup besar, yakni sekitar Rp 1 miliar per lot.
Berbanding terbalik dengan konvensional, obligasi ritel memiliki nilai nominal yang kecil, contohnya Rp 1 juta. Umumnya obligasi ritel diterbitkan oleh pemerintah, namun korporasi juga tetap bisa menerbitkannya.
Bila didasarkan hak penukaran, beberapa obligasi yang termasuk adalah:
Obligasi konversi adalah surat utang yang memungkinkan pemilik untuk mengonversinya menjadi saham perusahaan penerbit. Rasio penukarannya disepakati di awal. Tingkat kupon obligasi ini rendah karena investor diberi kemudahan mengubah surat utang menjadi saham.
Bisa dibilang obligasi tukar hampir mirip dengan konversi. Namun, yang membedakan ialah pada obligasi tukar investor dapat mengubah surat utang menjadi sahan afiliasi penerbit, contohnya saham milik anak atau induk perusahaan.
Pada obligasi opsi beli, penerbit obligasi memiliki hak untuk membeli kembali obligasi dari investor sesuai harga yang disetujui. Ini tandanya investor dapat menawarkan harga yang lebih tinggi dari kupon yang dijanjikan saat membeli obligasi.
Pembelian kembali obligasi lebih tegas diterapkan di putable bonds. Investor berhak untuk mengharuskan penerbit membeli kembali surat utangnya.
Berikut ini adalah jenis-jenis obligasi yang bisa dipertimbangkan dari jatuh temponya:
Biasanya maksimal waktu jatuh tempo pada obligasi jangka pendek adalah satu tahun. Obligasi jangka pendek menjadi salah satu investasi low risk (risiko rendah) dan low return (keuntungan rendah).
Jatuh tempo yang ditetapkan oleh obligasi jangka panjang cukup lama, yaitu antara satu hingga sepuluh tahun. Beberapa risiko yang mungkin dijumpai pada obligasi ini adalah risiko likuiditas, risiko inflasi, sampai risiko suku bunga naik turun.
Dari beragam jenis-jenis obligasi yang sudah dijelaskan, investor tinggal melakukan pertimbangan mana obligasi yang pas untuk mereka. Investor pemula harus lebih teliti dalam memilih agar nantinya jenis investasi yang dipilih dapat memberikan keuntungan.
Baca Juga: Cara Kerja Motor Listrik, Yuk Pahami Prinsipnya!
Informasi yang sangat bermanfaat, bukan? Nah, biar makin hemat, jangan lupa pakai Flip untuk transaksi antarbank yang cepat dan mudah. Yuk, unduh Flip dan rasakan kemudahannya!
Bagikan