Flip Globe | 4 Desember 2023
Oleh : Rizqi Akbar
Jepang terus menjadi magnet bagi para pencari kerja dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hal ini karena Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan bayaran terbaik. Selain itu, sistem pemberian gaji di Jepang juga adil, sesuai dengan jumlah jam kerja, lembur, dan hari libur. Bahkan, orang yang magang di Jepang juga mendapatkan penghasilan atau gaji pokok dan tunjangan yang terbilang besar.
Dikutip dari Tipkerja, gaji magang di Jepang per 2023 ini sebesar 80.000-120.000 yen perbulan. Selain itu, pemagang bisa mendapatkan tunjangan kehadiran sebesar 3.000 yen apabila hadir penuh selama 20 hari. Angka ini masih bisa bertambah kalau perusahaan juga menetapkan lembur bagi pemagang.
Dari gambaran di atas, bisa dilihat bahwa Jepang memberikan kompensasi yang besar untuk setiap pekerjanya. Namun, sebelum memutuskan bekerja di Jepang, kamu juga perlu tahu bahwa standar gaji di setiap prefektur di Jepang ini bisa berbeda-beda.
Sebagai contoh, dilansir dari Job-medley, UMR kota Tokyo bisa mencapai 1.113 Yen per jam. Nominal tersebut membuat Tokyo ditetapkan sebagai kota dengan upah regional tertinggi di Jepang. Sementara itu, Iwate disebut sebagai prefektur dengan upah terendah, yaitu 893 Yen per jam.
Dengan mengetahui standar gaji masing-masing prefektur di Jepang, kamu bisa memutuskan ke mana akan berkarir saat berada di Negeri Sakura ini. Lantas, berapakah kisaran gaji kerja di Jepang selain di prefektur Tokyo dan Iwate? Simak informasinya berikut ini!
Baca Juga: Mau Ke Negeri Sakura, Ketahui Dulu Budaya Kerja Jepang Ini
Foto: Jokka Jo
Melansir dari Job-medley, Jepang baru saja memberlakukan kenaikan upah minimum per 01 Oktober 2023. Adapun daftar peringkat upah minimum nasional Jepang selain prefektur Tokyo dan Iwate, antara lain:
Sistem pemberian upah di Jepang berbeda dengan Indonesia. Jika di Indonesia upah dihitung perbulan, maka di Jepang dihitung perjam. Begitu juga dengan upah lembur, dihitung berdasarkan total jam lembur para pekerja. Sebelum menghitung upah lembur di Jepang, kamu perlu tahu jumlah jam kerja yang telah diatur oleh undang-undang negara tersebut.
Jam kerja yang berlaku di Jepang adalah 8 jam per hari atau 40 jam per minggu. Jika total jam kerja kamu melebihi standar yang ditetapkan perusahaan, maka akan dihitung sebagai lembur. Lalu, bagaimana cara menghitung upah lembur di Jepang? Berikut ilustrasinya:
Foto: Cermati
Berikut beberapa faktor utama yang berperan dalam menentukan besar kecilnya gaji kerja di Jepang:
Tokyo, Yokohama, Osaka, dan beberapa kota besar lainnya menawarkan gaji rata-rata tertinggi karena memiliki banyak perusahaan besar dan pasar bisnis yang lebih luas. Di kota-kota inilah pusat pemerintahan berjalan.
Besar kecilnya gaji di Negeri Sakura juga dipengaruhi oleh kualifikasi pendidikan seseorang. Semakin tinggi kualifikasi seorang karyawan, semakin besar gaji yang didapatkan. Misalnya: Karyawan lulusan diploma memperoleh penghasilan sekitar 17% lebih banyak dibandingkan lulusan sekolah menengah atas.
Faktor ini kurang lebih sama seperti negara lainnya. Karyawan yang memiliki banyak pengalaman akan memperoleh gaji lebih tinggi. Contoh: karyawan yang memiliki pengalaman 2-5 tahun akan mendapatkan upah 32% lebih banyak dibandingkan karyawan dengan pengalaman di bawah 2 tahun.
Gaji rata-rata di Jepang juga dipengaruhi oleh sektor pekerjaan. Misal, Perawat Medis dan Kesehatan memiliki standar gaji 9.220.000 yen pertahun. Sementara itu, di sektor Keuangan dan Akuntansi, standar gaji yang ditawarkan sekitar 6.360.000 yen per tahun.
Baca Juga: Punya Ijazah Keperawatan? Yuk Daftar Program G To G Jepang!
Nah, dengan gambaran kisaran gaji di Jepang di atas, kamu tertarik bekerja di Negeri Sakura ini? Sebelum memutuskan berangkat ke Jepang, jangan lupa lakukan persiapan yang matang. Salah satunya, dengan mengunduh aplikasi Flip. Aplikasi keuangan ini memudahkan kamu melakukan transaksi apapun selama di luar negeri dengan menggunakan Flip Globe. Yuk, unduh aplikasinya di App store atau Play store!
Bagikan