Learning | 5 Maret 2023
Oleh : Farrel Baihaqi
Biaya hidup di Australia memang terbilang lebih mahal dibandingkan Indonesia. Namun, bukan berarti hal ini menjadi penyebab kamu mengurungkan niat untuk menetap di negara dengan julukan “The Lucky Country”.
Julukan tersebut bukan tanpa alasan. Australia memiliki sumber daya alam melimpah yang ditunjang kondisi ekonomi cenderung stabil. Tak heran apabila Australia menjadi salah satu negara incaran mahasiswa maupun pekerja yang menginginkan masa depan lebih cerah.
Baca Juga : Jurusan di Seoul National University untuk S-2, Ada Fakultas Seni!
Sebelum bertolak menuju Australia, ada baiknya kamu mencari informasi mengenai kisaran biaya hidup selama sebulan. Biaya ini mencakup makanan, transportasi, dan akomodasi.
Supaya lebih jelas, simak kisaran biaya hidup di Australia berdasarkan statusnya.
Biaya hidup di Australia untuk mahasiswa berkisar antara $1.100 hingga $2.500 atau setara dengan Rp11.8 juta hingga Rp25.7 juta per bulan. Biaya terendah bisa kamu dapatkan apabila menyewa kamar di asrama kampus.
Apabila memilih tinggal di asrama, kamu bisa menghemat pengeluaran transportasi. Kamu bisa berjalan kaki. Selain hemat, kamu akan lebih sehat. Uang tersebut bisa kamu tabung atau digunakan untuk keperluan lain, seperti jalan-jalan atau membeli buku materi kuliah.
Jika memilih tinggal di apartemen, pengeluaran kamu akan lebih banyak. Selain biaya sewa yang tinggi, kamu juga harus mengeluarkan dana untuk transportasi. Transportasi umum di Australia sangat memadai dan lebih murah dibanding menggunakan kendaraan pribadi.
Pengeluaran bulanan bisa membengkak apabila kamu sering makan di luar, seperti kafe atau restoran. Sangat disarankan untuk mengatur jadwal makan supaya kamu tidak kehabisan uang di pertengahan bulan.
Biaya hidup di Australia untuk pekerja berkisar antara $2.150 hingga $4.000 atau setara dengan Rp22.1juta hingga Rp41.2 juta per bulan. Biaya terendah bisa kamu dapatkan apabila kamu memiliki rumah sendiri. Namun, harga rumah di Australia tergolong mahal.
Alternatifnya, kamu bisa menyewa rumah atau apartemen tipe studio. Usahakan tempat tersebut berada di tempat strategis sehingga mudah dijangkau, termasuk dari tempat kerja. Meskipun sewanya terbilang lebih mahal, kamu bisa menghemat biaya transportasi.
Agar pengeluaran tidak membengkak, kamu bisa makan siang di kantin tempat bekerja atau membawa bekal yang dimasak sendiri. Kurangi membeli barang yang kurang diperlukan untuk memastikan keuangan kamu tetap stabil hingga akhir bulan.
Baca Juga : 7 Universitas di Australia Terbaik, Ada Impianmu?
Biaya hidup di Australia untuk keluarga berkisar antara $3.540 hingga $6.000 atau setara dengan Rp36.5 juta hingga Rp61.9 juta per bulan. Biaya terendah bisa didapatkan apabila kamu hanya tinggal berdua dengan pasangan.
Selama belum memiliki anak, kamu dan pasangan bisa bekerja dan menghasilkan pendapatan masing-masing. Kelola uang tersebut agar ketika memiliki anak, kamu tidak mengalami kesulitan finansial.
Lantaran tinggal berdua bersama pasangan, kamu bisa menghemat biaya makan dengan memasak menu berbeda setiap hari. Kurangi penggunaan listrik dengan rajin mengatur pemakaian barang elektronik. Gunakan kartu transportasi umum bulanan supaya lebih hemat.
Lantas, bagaimana cara untuk mendapatkan biaya hidup di Australia paling murah? Berikut tips sederhana yang bisa kamu terapkan.
Demikianlah informasi mengenai biaya hidup di Australia yang bisa kamu jadikan bahan pertimbangan sebelum menetap di Negeri Kangguru. Untuk memudahkan kamu transfer ke luar negeri dengan aman dan praktis, gunakan layanan Flip Globe. Yuk, pakai Flip sekarang juga!
Bagikan