Keuangan | 26 Juni 2023
Oleh : Anonim
Dalam dunia ekonomi, utang merupakan hal yang wajar dan sah-sah saja dilakukan oleh siapa pun, asalkan individu/lembaga tersebut mampu membayarnya kembali. Untuk meminjam uang, individu/lembaga tersebut bisa meminjamnya di institusi keuangan seperti bank.
Ada dua macam pinjaman di bank, yaitu kredit bank produktif dan kredit bank konsumtif. Apa perbedaan kredit bank produktif dan kredit bank konsumtif? Jenis kredit yang mana yang lebih menguntungkan untuk dilakukan? Apa saja contoh dari dua jenis kredit ini?
Yuk, ketahui jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut di artikel berikut!
Sumber : Envato
Pertama, mari kita bahas apa yang dimaksud dengan kredit produktif.
Jenis kredit ini disusun atas dua kata, yaitu ‘kredit’ dan ‘produktif’. Dilansir dari KBBI, kredit didefinisikan sebagai pinjaman uang dengan pembayaran kembali yang dilakukan dengan sistem angsuran. Di sisi lain, produktif didefinisikan sebagai ‘bersifat atau mampu menghasilkan’, ‘mendatangkan hasil/manfaat’, atau ‘menguntungkan’.
Untuk mengetahui arti kredit produktif, coba gabungkan kedua pengertian tersebut. Kredit produktif dapat didefinisikan sebagai jenis pinjaman uang yang dananya akan diputar untuk menghasilkan keuntungan.
Keuntungan yang dimaksud biasanya diperoleh dengan cara melakukan usaha/bisnis. Jenis kredit bank yang satu ini umum digunakan oleh pemilik usaha individu maupun perusahaan dengan tujuan untuk memulai atau mengembangkan usahanya.
Misalnya, kamu ingin membuka usaha laundry. Tetapi, kamu menemui halangan berupa kurangnya modal. Nah, kamu bisa mengajukan pinjaman kredit ke bank. Jenis pinjaman seperti inilah yang dimaksud sebagai kredit produktif.
Nantinya, kamu akan menggunakan uang tersebut untuk membeli peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk membuka usaha laundry. Dari pendapatan yang kamu peroleh, nanti kamu bisa kembalikan dana pinjaman pokok beserta bunga pinjaman.
Kewajiban kamu sebagai kreditur adalah mengembalikan pinjaman pokok beserta bunganya. Tetapi, jangan lupa—kamu meminjam uang tersebut untuk menghasilkan keuntungan. Jangan sampai usaha yang sudah dijalankan justru tidak membawa profit apa pun untukmu, ya!
Dari namanya saja, kamu pasti sudah menduga bahwa kredit konsumtif merupakan jenis kredit yang berlawanan dari kredit produktif.
Kredit konsumtif didefinisikan sebagai jenis pinjaman yang diambil seorang individu untuk kebutuhan konsumtif. Beberapa contoh ‘kebutuhan konsumtif’ yang dimaksud misalnya seperti kebutuhan pembelian gadget, pembelian alat rumah tangga, pembelian mobil, biaya pernikahan, maupun biaya pengobatan medis.
Dari kegunaan kredit yang disebutkan, dapat diambil kesimpulan bahwa kredit konsumtif merupakan jenis kredit yang tidak mendatangkan keuntungan.
Kredit jenis ini sering kali digunakan untuk melakukan pembelian barang yang nilai ekonominya mudah terdepresiasi. Depresiasi nilai ekonomi produk inilah yang menyebabkan jenis kredit yang satu ini jadi tidak dianjurkan. Apalagi jika pihak debitur memaksakan diri untuk mengambil kredit hanya agar keinginannya bisa terpenuhi sesegera mungkin.
Walaupun begitu, tidak selamanya kredit konsumtif membawa dampak buruk bagi debitur. Jika kebutuhan tersebut bisa meningkatkan kualitas hidup, maka hal tersebut tentunya bukan merupakan hal yang buruk, bukan?
Kredit konsumtif ini ada berbagai macam bentuknya. Akan tetapi, bentuk kredit konsumtif yang berhubungan dengan bank adalah kredit konsumtif dengan menggunakan kartu kredit.
Dengan menggunakan kartu kredit, kamu bisa membeli kebutuhan secara cashless dengan limit tertentu. Nantinya, kamu perlu membayar tagihan di tanggal penagihan sesuai dengan limit yang telah kamu gunakan. Tidak jarang bank akan memberikan reward karena kamu sudah berbelanja menggunakan kartu kredit tersebut.
Selain berbelanja menggunakan kartu kredit, kamu juga bisa meminjam uang langsung di bank untuk kebutuhan lain yang membutuhkan dana lebih besar. Kebutuhan yang dimaksud misalnya seperti biaya tindakan medis, biaya pernikahan, maupun biaya pendidikan.
Jika penjelasan di atas disimpulkan, apa saja hal yang menjadi perbedaan kredit bank konsumtif dan kredit bank produktif?
Secara garis besar, ada dua perbedaan kredit konsumtif dan produktif, yaitu tujuan pinjaman serta jangka waktu pinjamannya. Mari kita bahas masing-masing perbedaan kredit bank ini satu per satu.
Perbedaan paling kentara antara pinjaman kredit produktif dan pinjaman kredit konsumtif adalah tujuan pinjamannya.
Pada kredit produktif, debitur (baik debitur orang perseorangan atau lembaga) bertujuan untuk meminjam uang dan menggunakannya agar bisa mendatangkan profit. Cara yang dilakukan pada umumnya adalah dengan mendirikan dan menjalankan usaha.
Jika dikelola dengan benar, maka dana yang dipinjam beserta bunganya bisa dikembalikan. Plus, kamu bisa mendapatkan profit yang diperoleh dari usaha yang dijalankan. Maka dari itulah, kamu perlu pintar-pintar mengatur strategi agar dana pinjaman bisa mendatangkan keuntungan.
Di sisi lain, pinjaman kredit konsumtif merupakan kredit yang digunakan untuk belanja kebutuhan maupun keinginan. Biasanya, jenis kredit ini diajukan oleh orang perseorangan, baik dalam bentuk limit di kartu kredit maupun dalam bentuk cash.
Beberapa contoh penggunaan kredit konsumtif adalah sebagai berikut:
Perbedaan kredit bank produktif dan kredit bank konsumtif juga terletak di jangka waktunya. Biasanya, jenis kredit bank produktif memiliki tenor cicilan yang lebih panjang dibandingkan dengan tenor cicilan pada kredit konsumtif.
Meski begitu, bukan berarti tidak ada kredit konsumtif yang bisa memiliki tenor yang panjang. Biasanya, kredit kendaraan bermotor merupakan salah satu jenis kredit konsumtif yang menyebabkan jangka waktu tenor jadi lebih lama bahkan hingga bertahun-tahun.
Nah, itulah penjelasan mengenai perbedaan kredit bank produktif dan kredit bank konsumtif.
Kembali lagi ke pertanyaan kita sebelumnya, jenis kredit mana yang lebih menguntungkan? Keduanya sama-sama bisa dikatakan sebagai kredit yang menguntungkan. Hanya saja, jenis ‘keuntungan’ yang diperoleh berbeda.
Pada kredit produktif, kamu bisa memperoleh keuntungan berupa profit yang diperoleh dari usaha yang dijalankan. Kredit konsumtif juga memberikan keuntungan untukmu karena kebutuhan/keinginan bisa terpenuhi melalui pinjaman tersebut.
Untuk transaksi bisnis yang lebih mudah, cepat, dan efisien, pakai Flip for Business sebagai solusi satu pintu berbagai transaksi bisnis Anda. Mulai dari menerima pembayaran, mengirimkan uang, hingga transfer ke luar negeri dengan biaya 50% lebih terjangkau daripada layanan sejenis. Bahkan, Anda juga bisa transfer ke 20 ribu rekening sekaligus dalam hitungan menit saja. Ayo, nikmati kemudahan bertransaksi bisnis dengan Flip for Business!
Bagikan