flip for business logoburger menu
mural
homeforward
Pengertian Biaya Variabel dan Cara Menghitungnya dengan Benar

Pengertian Biaya Variabel dan Cara Menghitungnya dengan Benar

Dalam menjalankan bisnis, Anda perlu memperhitungkan berbagai beban pengeluaran. Kalau bisnis yang Anda punya adalah perusahaan manufaktur, biaya variabel adalah salah satu komponen beban pengeluaran tersebut. Cara perhitungannya mempunyai kaitan secara langsung dengan aktivitas produksi yang Anda jalankan.  

Lantas, apakah Anda memahami pengertian biaya variabel atau variable cost? Untuk mendapatkan penjabaran yang jelas tentang apa itu biaya variabel dan hal yang terkait di dalamnya, simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, yuk!

119-1 Envato.jpgSumber : Envato

Apa Itu Biaya Variabel

Berkaitan dengan aktivitas produksi perusahaan, ada 2 jenis pengeluaran yang perlu Anda perhatikan, yakni biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap mempunyai nominal yang tetap terlepas dari jumlah output produksi. Sementara itu, biaya variabel adalah jenis pengeluaran produksi yang nilainya bergantung pada output produksi atau penjualan. 

Kalau tingkat produksi rendah, maka biayanya akan naik. Jika produksi menurun, maka biaya variabel jadi lebih terjangkau. Dengan memenuhi kebutuhan biaya variabel, perusahaan bisa mengoptimalkan kemampuan produksi dalam memenuhi permintaan pasar. 

Perbedaan Biaya Variabel dan Biaya Tetap

Kalau membandingkan antara biaya variabel dengan biaya tetap, ada beberapa faktor yang menjadi pembeda keduanya, yaitu: 

1. Sifat Pengeluaran

Biaya tetap mempunyai nominal yang sifatnya stabil, tidak terpengaruh oleh aktivitas produksi. Sementara itu, biaya tidak tetap bisa mengalami perubahan seiring dengan kegiatan produksi perusahaan. 

2. Waktu Terjadi

Biaya tetap merupakan pengeluaran rutin perusahaan yang pembayarannya bisa dilakukan setiap bulan, setiap tahun, atau beberapa tahun sekali. Sementara itu, biaya tidak tetap merupakan pengeluaran yang tidak menentu. Tak menutup kemungkinan, perusahaan perlu membayarnya setiap hari. 

3. Nominal Biaya

Pada umumnya, biaya tetap mempunyai nominal yang relatif jauh lebih besar dibanding biaya tidak tetap. 

Jenis Biaya Variabel

Terdapat 3 jenis biaya variabel yang perlu Anda ketahui dalam menjalankan bisnis, yaitu: 

1. Biaya Langsung

Jenis biaya variabel yang pertama adalah biaya langsung atau direct cost. Beban biaya ini berlaku untuk setiap unit barang atau jasa yang dihasilkan. Tanpa adanya biaya langsung, kegiatan produksi tidak akan berjalan dengan lancar. 

2. Biaya Semivariabel

Selanjutnya, Anda juga perlu mengetahui biaya tidak tetap yang disebut sebagai biaya semivariabel. Dalam perhitungannya, biaya semivariabel memiliki unsur yang termasuk dalam biaya tidak tetap dan biaya tetap. 

3. Biaya Overhead

Jenis biaya tidak tetap yang ketiga adalah biaya overhead. Terdapat 2 kriteria utama yang menjadi karakteristik dari overhead cost, yaitu: 

  • Beban pengeluaran untuk aktivitas bisnis yang tengah berjalan
  • Pengeluaran yang tidak mempunyai kaitan secara langsung dengan aktivitas produksi, tetapi keberadaannya sangat dibutuhkan

Contoh Biaya Variabel

Dalam pelaksanaannya, komponen biaya tidak tetap untuk setiap perusahaan bisa berbeda-beda. Alasannya adalah karena pengeluaran tersebut mempunyai kaitan sangat erat dengan aktivitas produksi dari masing-masing perusahaan. 

Namun, secara umum ada beberapa contoh biaya variabel yang bisa Anda ketahui, yaitu: 

1. Biaya Bahan Baku

Contoh beban pengeluaran pertama yang termasuk biaya variabel adalah bahan baku. Beban pengeluaran ini termasuk dalam kelompok biaya variabel langsung. Perhitungannya berlaku untuk keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan, mulai dari pembelian bahan baku hingga pengemasan. 

2. Gaji Karyawan Bagian Produksi

Selanjutnya, Anda bisa mengenal biaya variabel dalam bentuk gaji karyawan bagian produksi dan termasuk dalam kelompok biaya langsung. Para tenaga kerja yang ada di bagian produksi akan menerima upah berkaitan erat dengan intensitas pekerjaan. 

Misalnya, ketika perusahaan memberlakukan waktu kerja lembur. Maka, para karyawan akan memperoleh upah tambahan berdasarkan durasi lembur masing-masing. Demikian pula ketika perusahaan mempunyai karyawan lepas yang sistem pembayarannya berdasarkan hasil pekerjaan.

3. Biaya Suku Cadang dan Pelengkap Mesin Produksi

Untuk menjalankan aktivitas produksi, perusahaan memerlukan pemakaian berbagai jenis mesin. Biar mesin dapat berjalan dengan lancar, Anda perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk pembelian suku cadang atau pelengkap. 

Contoh, sebuah mesin bisa bekerja dengan menggunakan bahan bakar. Oleh karena itu, Anda perlu menyiapkan biaya khusus untuk pembelian bahan bakar. Tak lupa, Anda harus menyediakan biaya lainnya, termasuk oli, suku cadang, dan lain sebagainya. 

4. Pajak Penghasilan

Anda bisa pula memahami pengertian biaya variabel saat melakukan pembayaran pajak penghasilan. Nominal pembayaran yang perlu Anda setorkan setiap tahun kerap mengalami perubahan. Hal tersebut berkaitan erat dengan kemampuan produksi perusahaan. 

Dalam kondisi lancar, perusahaan mampu melakukan aktivitas produksi dengan lancar. Alhasil, tingkat pendapatan mengalami peningkatan. Pada kondisi tersebut, perusahaan perlu menyetorkan biaya pajak yang proporsional dengan peningkatan penghasilan. 

Lain halnya saat perusahaan mengalami gangguan dalam bisnis. Permintaan terhadap barang menurun. Alhasil, produksi juga ikut mengalami penurunan. Hal ini kemudian berdampak pada pembayaran pajak penghasilan yang ikut menurun. 

5. Komisi Penjualan

Terakhir, ada contoh biaya variabel berupa komisi penjualan. Beban pengeluaran ini termasuk dalam kategori biaya semivariabel. Keberadaannya tidak mempunyai kaitan langsung dengan aktivitas produksi, tetapi memiliki faktor penting pada kemampuan produksi perusahaan. 

Perhitungan komisi biasanya berlangsung dengan sistem target penjualan. Kalau seseorang berhasil memenuhi target dan bahkan melebihinya, maka perusahaan akan memberikan komisi. Nominal komisi tersebut pun bergantung pada jumlah produk yang berhasil mereka jual. 

Cara Menghitung Biaya Variabel

Seperti yang telah disebutkan, pengeluaran yang termasuk dalam kategori biaya variabel mempunyai kaitan dengan aktivitas produksi. Oleh karenanya, perhitungan beban pengeluaran ini melibatkan biaya per unit dan jumlah total unit yang diproduksi. 

Biaya variabel dapat dihitung dengan rumus berikut: 

Biaya variabel = biaya per unit x jumlah total unit

Sebagai contoh, Anda memerlukan biaya produksi untuk setiap unit barang adalah sebesar Rp50 ribu. Dalam satu bulan, Anda berhasil memproduksi sebanyak 250 unit barang. Maka, cara menghitung biaya variabel yang perlu Anda keluarkan adalah Rp50 ribu x 250, yakni Rp12,5 juta. 

Itulah pembahasan lengkap mengenai pengertian biaya variabel lengkap yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat, ya. Jangan lupa, untuk mulai transaksi bisnis yang lebih mudah, aman, dan efisien bersama Flip for Business. Sistem andal dan otomatis dari Flip siap pecepat pertumbuhan bisnis Anda! Cek selengkapnya di sini.

Bagikan

Lainnya

Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital
7 Strategi untuk Meningkatkan Efisiensi Transaksi Bisnis Ritel
7 Strategi untuk Meningkatkan Efisiensi Transaksi Bisnis Ritel

Kategori

flip logo

Pesona Khayangan Blok CK No. 50

Jl. Margonda Raya, Depok

Jawa Barat, Indonesia

Layanan Sales

Senin-Jumat

(kecuali hari libur nasional)

08.00-17.00 WIB

Layanan Bantuan

Setiap hari (24 jam)

Temukan Kami Di

Tentang Flip

Buat AkunBisnisBantuanSyarat & KetentuanKebijakan PrivasiTimKarirBlog

Hubungi Kami

Bisnis & Kerja Sama

+62 813-8760-6852

Email

[email protected]

Flip adalah perusahaan transfer dana yang telah terlisensi oleh Bank Indonesia dengan nomor izin 18/196/DKSP/68

© 2022 PT. Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi