Keuangan Bisnis | 31 Oktober 2022
Oleh : Sarah Silvia
Setiap bisnis selalu membutuhkan biaya untuk menjalankan kegiatan operasional. Dalam ilmu akuntansi, biaya diklasifikasikan ke dalam beberapa akun. Lalu, apa sebenarnya pengertian biaya itu sendiri? Simak terus untuk mendapatkan jawaban lengkapnya!
Biaya atau cost adalah suatu pengeluaran atau pengorbanan nilai moneter yang dilakukan oleh suatu pihak untuk mendapatkan keuntungan lebih dari suatu barang atau jasa pada masa mendatang. Pihak yang dimaksud di sini bisa individu maupun perusahaan. Biaya yang dikeluarkan mencakup ongkos bahan baku, pemasaran produk, upah tenaga kerja, dan lainnya. Semua pengeluaran tersebut dimasukkan dalam pembukuan akuntansi sebagai beban atau expenses.
Lalu, apa bedanya cost dan expenses? Sekali lagi, cost atau biaya merupakan pengeluaran perusahaan atau individu yang berkaitan langsung dengan proses produksi barang atau jasa. Sementara, expenses adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atau perorangan yang sifatnya hanya sebagai pendukung.
Biaya adalah bentuk pengeluaran yang dikelompokkan berdasarkan tujuannya masing-masing. Tujuan ini diketahui dari informasi masing-masing biaya. Agar pencatatan biaya dalam laporan keuangan lebih mudah dan akurat, setiap biaya harus dikategorikan ke dalam beberapa akun. Di bawah ini adalah beberapa komponen biaya sesuai dengan klasifikasinya.
Biaya variabel merupakan komponen biaya yang mengalami perubahan sesuai dengan jumlah hasil produksi. Semakin meningkat jumlah produksi, semakin meningkat pula biaya yang harus dikeluarkan.
2. Biaya tetap (fixed cost)
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak terpengaruh sama sekali oleh volume produksi. Biaya ini memiliki dua karakteristik, yakni tak akan berubah oleh periode maupun aktivitas tertentu. Sementara, biaya per unitnya justru berbanding terbalik dengan perubahan jumlah produksi.
Pengeluaran modal adalah semua komponen biaya yang dikeluarkan untuk sejumlah tujuan. Di antaranya untuk meningkatkan efisiensi aktivitas perusahaan, mendapatkan aktiva tetap, mendorong kapasitas produktif serta memperpanjang masa kegunaan aset tetap.
Pengeluaran penghasilan adalah semua biaya yang hanya memberi keuntungan dalam periode berjalan. Dengan kata lain, biaya tersebut tidak akan dikapitalisasi sebagai aset tetap. Namun, biaya-biaya ini akan langsung dikategorikan sebagai beban dalam buku laporan laba rugi.
Biaya tidak langsung ialah pengeluaran yang tidak berhubungan langsung dengan seluruh proses produksi barang atau jasa. Contohnya seperti upah mandor, administrasi pabrik, biaya listrik, dan biaya penyusutan mesin produksi.
Biaya langsung adalah semua pengeluaran yang berhubungan langsung dengan produksi barang atau jasa. Beberapa di antaranya seperti upah tenaga kerja, pembelian bahan baku, dan biaya pemasaran produk.
Biaya produksi merupakan penggabungan dari semua pengeluaran perusahaan yang diperlukan selama proses produksi barang atau jasa. Biaya ini meliputi upah tenaga kerja, biaya bahan utama, biaya operasional pabrik, dan sebagainya.
Merupakan semua biaya yang digunakan perusahaan untuk melakukan koordinasi aktivitas produksi dan distribusi produk. Beberapa yang termasuk biaya administrasi dan umum adalah upah tenaga kerja dan biaya overhead kantor yang mana tidak berkaitan langsung dengan proses produksi.
Jenis biaya dikategorikan berdasarkan perilaku dan tujuan pengambilan keputusan. Ada dua jenis biaya berdasarkan perilaku, yakni biaya tetap dan biaya variabel. Pengertian kedua jenis biaya ini sama dengan fixed cost dan variabel cost pada penggolongan biaya di atas. Sementara itu, terdapat pula dua jenis biaya berdasarkan tujuan pengambilan keputusan. Berikut biaya-biaya tersebut:
Relevant cost merupakan jenis biaya yang hanya terjadi pada alternatif tindakan tertentu dan tidak akan terjadi pada tindakan lain. Biaya ini juga bisa dibilang biaya masa depan. Sebab, fungsi biaya ini tak lain adalah untuk membuat keputusan seperti perencanaan laba dan penyusunan anggaran.
Irrelevant cost adalah suatu biaya yang tak memiliki perbedaan sedikit pun di antara semua alternatif tindakan. Biaya ini tak akan memengaruhi proses pengambilan suatu keputusan. Di samping itu, jumlahnya juga akan tetap sama meskipun alternatif lainnya tidak diperhatikan. Karenanya, jenis biaya ini tidak dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Itulah jenis biaya berdasarkan perilaku dan tujuan pengambilan keputusan. Selain itu, masih ada jenis-jenis biaya lain. Di antaranya sebagai berikut:
Biaya peluang merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan atau individu saat akan membuat keputusan terkait investasi. Contohnya adalah saat perusahaan ingin membeli atau menyewa mesin. Perusahaan bisa melakukan perhitungan biaya peluang sesuai dengan variabel yang ada.
Biaya operasional merupakan bentuk pengeluaran yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Hanya saja, biaya ini tidak ditelusuri ke setiap jenis barang atau jasa yang diproduksi. Jenis biaya ini bisa tetap maupun berubah-ubah. Contohnya adalah biaya utilitas dan sewa untuk kegiatan operasional pabrik.
Sesuai namanya, biaya terkendali adalah pengeluaran yang dapat dikontrol oleh pihak manajemen suatu perusahaan. Jenis biaya ini termasuk beban jangka pendek sebab jumlahnya bisa disesuaikan. Beberapa contohnya adalah bonus karyawan, ongkos iklan, dan perlengkapan kantor.
Biaya hangus merupakan bentuk pengeluaran perusahaan yang tak dapat dipulihkan kembali. Apa pun yang telah terjadi, jenis biaya ini tetap tak akan bisa dipulihkan oleh manajemen. Contohnya adalah saat perusahaan melakukan investasi pada perusahaan lain yang kemudian pailit.
Nah, itu tadi pengertian biaya, klasifikasi, dan jenis-jenisnya. Biaya merupakan bagian penting dalam perhitungan siklus akuntansi setiap perusahaan. Sebab, biaya berfungsi untuk mengetahui semua jenis pengeluaran dan pengaruhnya terhadap efisiensi, operasional, dan laba perusahaan.
Bagikan