Kewirausahaan | 14 November 2023
Oleh : Sarah Silvia
Bagi Anda yang tertarik terjun di dalam bisnis, bisnis manufaktur bisa menjadi pilihan yang menarik. Selain menawarkan prospek jangka panjang yang lebih stabil, bisnis di bidang manufaktur juga menjanjikan keuntungan yang lebih besar. Bagi yang tertarik terjun dalam usaha manufaktur, berikut 5 bisnis yang dapat dicoba.
Sumber : Envato
Jenis usaha manufaktur pertama yang bisa Anda jalankan adalah bisnis tekstil. Permintaan tekstil terus mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu membuat bisnis ini bisa bertahan lama.
Produk utama dari bisnis tekstil adalah berbagai jenis kain yang dapat dibuat dengan berbagai cara, seperti diikat, dirajut hingga dipres. Kain yang diproduksi terbuat dari serat yang kemudian dipintal menjadi benang panjang. Benang ini kemudian melalui proses produksi hingga menghasilkan kain.
Untuk memulai bisnis tekstil, pastikan Anda melakukan riset agar mengetahui jenis produk yang paling diminati. Setelah itu, buat rencana bisnis dan riset lokasi tempat Anda akan mendirikan usaha. Modal yang dibutuhkan cukup besar hingga mencapai ratusan juta. Karena itu, sebaiknya bekerja sama dengan investor.
Bisnis selanjutnya yang bisa Anda tekuni adalah bisnis di bidang kerajinan tangan. Menurut UKM Indonesia, produk kerajinan tangan dalam negeri sangat diminati di mancanegara. Pada tahun 2021 saja, jumlah ekspor produk dari industri kerajinan tangan dari Indonesia naik hingga 24,87 persen. Beberapa produk yang diminati antara lain kerajinan kain batik, ukiran kayu, wayang, anyaman serta berbagai kerajinan logam dan batu.
Selain untuk kebutuhan ekspor, pasar kerajinan tangan di dalam negeri juga memiliki pangsa pasar yang jelas. Berbagai produk yang bisa Anda tawarkan seperti lilin aroma terapi, sabun organik, lukisan, hingga kartu ucapan. Pilihlah jenis usaha yang banyak diminati pembeli.
Untuk memulai bisnis kerajinan tangan, pastikan Anda memiliki tenaga kerja yang terampil untuk mengerjakan produk tertentu. Kualitas produk adalah hal paling penting dalam bisnis ini. Jadi pastikan produk Anda diproduksi dari bahan-bahan terbaik.
Bisnis makanan ringan merupakan salah satu jenis bisnis yang memiliki prospek jangka panjang paling menjanjikan. Hal ini karena kebutuhan akan makanan ringan selalu ada dan targetnya pun cukup luas karena bisa menyentuh berbagai kelompok usia.
Usaha makanan ringan sebenarnya tidak membutuhkan modal besar. Anda bisa memulai bisnis dengan modal dibawah Rp 20 juta. Namun cukup banyak faktor yang harus dipikirkan secara baik guna mendapatkan kesuksesan usaha. Mulai dari kualitas bahan baku, resep yang digunakan, hingga kemasan produk ketika dipasarkan nanti. Jangan lupa juga sertakan biaya untuk promosi baik secara digital maupun konvensional.
Beberapa makanan ringan favorit yang bisa Anda pasarkan seperti keripik pisang, keripik singkong, lanting, usus crispy, telur gabus hingga beragam olahan kacang-kacangan. Untuk meningkatkan jumlah pelanggan, Anda bisa mengurus sertifikat halal ke Kementerian Agama.
Bisnis ini bisa dimulai dari industri kecil-kecilan di rumah. Namun, bila mendapatkan respon bagus dari pasar, volume produksinya bisa dinaikkan. Bahkan Anda bisa memasoknya ke supermarket atau ritel lokal.
Sumber : Envato
Demi memudahkan aktivitas hidup sehari-hari, kebutuhan akan barang-barang elektronik terus meningkat termasuk di Indonesia. Hal ini bisa menjadi peluang bagi para pengusaha bisnis manufaktur lokal untuk memproduksi berbagai barang elektronik. Cukup banyak produk yang bisa diproduksi, mulai dari kipas angin, televisi, rice cooker, hingga kompor listrik.
Sama halnya perusahaan otomotif, dalam operasionalnya perusahaan elektronik masih mengandalkan mesin, desain serta bahan baku dari luar negeri. Namun demikian, karena dikerjakan oleh tenaga kerja lokal, harganya pun jauh lebih terjangkau.
Salah satu perusahaan elektronik lokal yang sukses adalah Advan. Berbagai produk seperti handphone, flashdisk, tablet, dan televisi telah hasilkan oleh brand yang sudah berdiri sejak 1998 tersebut. Bahkan produknya pun sudah diekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan dan beberapa negara di Asia Pasifik.
Sebelum terjun ke dalam bisnis elektronik, pastikan Anda memiliki modal yang besar serta konsep pengembangan yang jelas sehingga bisa menghasilkan produk yang bersaing di pasaran.
Industri pulp dan kertas dinilai masih prospek yang cemerlang. Ini karena, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki sumber bahan baku kertas terbesar di dunia. Bahkan Kementerian Perindustrian mencatat, Indonesia adalah produsen kertas yang ada peringkat ke-6 dunia dan menduduki peringkat ke-9 dunia sebagai untuk industri pulp.
Jika banyak industri manufaktur terpuruk selama pandemi Covid-19, permintaan pulp dan kertas justru naik 2,1 persen. Bahkan permintaan lokal pun mencapai 63 persen dalam lima tahun terakhir. Saat ini, Indonesia memiliki 99 perusahaan pulp dan kertas di berbagai wilayah.
Bagi yang ingin merintis usaha pabrik kertas, saatnya mencari investor yang serius karena pembangunan pabrik membutuhkan biaya yang besar. Pemilihan lokasi pabrik juga perlu dipertimbangkan. Semakin dekat pabrik dengan lokasi bahan baku, maka biaya transport pun bisa dipangkas.
Ke lima bisnis manufaktur diatas dapat mendatangkan keuntungan yang besar bila dikelola dengan baik dan terencana. Karena itu, Anda wajib melakukan perencanaan yang baik terutama jika ingin menarik investor.
Nah, jika saat ini Anda tengah mengelola bisnis dan ingin meningkatkan efisiensinya, maka sudah saatnya beralih ke Flip for Business. Dengan Flip for Business, perusahaan Anda dapat menerima pembayaran secara online baik melalui transfer bank hingga e-Wallet. Flip for Business juga telah dilengkapi dengan teknologi otomasi dan proses real time di setiap transaksi sehingga mencegah keterlambatan pengiriman dana. Daftar segera dan nikmati kenyamanan bertransaksi bersama Flip for Business.
Bagikan