Tidak Berkategori | 1 Mei 2023
Oleh : Anonim
Ketika meluncurkan sebuah startup, para pendirinya tentu berharap bahwa usaha yang diluncurkan akan sukses. Salah satu ukuran kesuksesan sebuah startup adalah valuasinya. Berbagai startup ingin mencapai posisi di mana dirinya disebut sebagai unicorn. Apa itu unicorn? Apa saja tahapan startup unicorn?
Sumber : Envato
Unicorn merupakan startup yang sudah mencapai valuasi setidaknya US$1 miliar dan masih belum melakukan initial public offering (IPO). Startup tersebut bisa mencapai valuasi sebesar itu karena produknya diterima dengan sangat baik oleh masyarakat. Unicorn pun biasanya berhasil menggaet investor yang rela menggelontorkan dana besar untuk pengembangannya.
Ada beberapa hal yang mendukung kesuksesan sebuah startup hingga bisa menjadi sebuah unicorn, seperti:
Sumber : Envato
Meskipun banyak startup ingin mengembangkan diri hingga mencapai status unicorn, faktanya jumlah unicorn di berbagai belahan dunia pada tahun 2022 belum menembus angka 1.000. Startup yang masih berjuang melebarkan sayapnya harus melalui tahapan startup unicorn berikut ini:
Startup bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat dengan cara yang efisien, biasanya dengan memanfaatkan teknologi digital. Ketika membentuk rencana untuk sebuah startup para pendiri harus terus-menerus mempertanyakan apakah gagasan yang diajukan bisa menyelesaikan masalah yang disasar atau justru menimbulkan masalah lainnya.
Pada tahap konsepsi, startup belum memiliki valuasi. Biasanya pendiri yang akan menginvestasikan waktu dan mungkin sedikit porsi uang untuk memanifestasikan gagasan yang dimiliki menjadi sebuah rencana.
Apabila pembentukan ide sudah berhasil dilakukan, maka pengembangan startup pun akan menjadi lebih intensif. Di tahapan ini, pendiri akan mulai melakukan analisis pasar untuk melihat apakah ide yang muncul benar-benar bisa diterapkan di kehidupan nyata atau tidak. Analisis ini juga dilakukan untuk melihat kompetisi yang ada di pasaran.
Karena ide pendiri startup sudah lebih matang, maka pada tahap ini pre-seed funding bisa dilakukan. Biasanya di sini startup akan mengajak investor perseorangan untuk memberikan modal guna mematangkan produk yang akan dipasarkan. Riset pasar juga biasanya dilakukan di tahap ini dengan melibatkan konsumen yang disasar oleh startup.
Di tahap seed ini, startup sudah mulai merencanakan untuk meluncurkan produknya. Startup biasanya akan memulai kegiatan pendanaan untuk mempersiapkan proses launching ini. Dana akan digunakan untuk mulai melakukan rekrutmen karyawan guna operasionalisasi startup ke depannya.
Meskipun begitu, bagian terpenting dari tahap seed ini adalah merancang prototipe produk yang akan dipasarkan. Perancangan prototipe produk akan memberikan informasi mengenai apakah gagasan startup tersebut bisa dieksekusi dalam bentuk produk yang bisa digunakan oleh orang-orang.
Dalam tahap seed ini sebuah startup bisa berkali-kali mengganti produk yang dibuatnya untuk bisa memenuhi keinginan target pasar. Hal ini berarti dana yang harus dikeluarkan bisa jadi cukup besar untuk memenuhi kebutuhan semacam ini.
Startup dengan potensi pasar yang menjanjikan biasanya akan bisa menggaet investor institusional, yang berarti bahwa pendanaan bisa lebih besar dibandingkan dengan tahap-tahap sebelumnya.
Tahapan startup unicorn yang harus dilalui berikutnya adalah market entry atau masuk ke pasar. Di sini, startup mulai mengenalkan produknya ke publik. Produk yang dikenalkan sudah harus memiliki nilai kegunaan untuk masyarakat, tidak seperti prototipe yang hanya bersifat sampel.
Fase masuk ke pasar ini menjadi fase yang sangat krusial bagi startup karena di sini model bisnis startup tersebut benar-benar diuji. Startup dengan model bisnis yang baik akan mampu memenuhi target pendapatan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Market entry sendiri juga penting untuk mengembangkan customer base. Dalam kegiatan perencanaannya, startup mungkin masih memiliki target pasar yang sangat luas. Dengan meluncurkan produk ke pasaran, startup dapat mengerucutkan target pasarnya.
Karena startup sudah menghasilkan pemasukan setelah masuk ke pasar, pada tahap inilah valuasi perusahaan benar-benar bisa diukur secara kuantitatif. Ketika valuasi yang diinginkan bisa tercapai atau bahkan melebihi target, startup bisa melangkah ke tahap sebelumnya.
Ketika baru masuk ke pasar, startup masih belum memiliki fondasi yang kokoh agar menjadi brand yang lebih mapan. Setelah masuk ke pasar, startup akan berusaha untuk menumbuhkan usahanya dengan menaikkan jumlah konsumen yang menggunakan produknya. Pada tahapan ini pemasaran produk biasanya menjadi fokus utama startup.
Market entry memberikan ide kepada startup mengenai bagaimana langkah yang harus diambil ke depannya. Startup akan berusaha memasarkan produknya dengan menitikberatkan fitur produk yang disukai oleh konsumennya dan juga menjelaskan perbedaannya dibandingkan dengan kompetitor.
Di tahapan ini, startup biasanya akan mencari pendanaan Series A untuk memastikan target pertumbuhan organisasi bisa terlaksana. Pendanaan ini akan mendorong valuasi startup untuk mencapai kisaran US$ 10 juta hingga US$ 15 juta.
Meskipun begitu, tidak sedikit startup mengalami kegagalan untuk mendapatkan pendanaan guna mendukung pertumbuhan. Hal ini bisa terjadi jika proses market entry tidak dipersiapkan dengan baik.
Startup akan melakukan ekspansi setelah brand-nya cukup mapan di antara target pasarnya. Ekspansi ini bisa dilakukan dalam bentuk merancang produk baru atau menyasar target pasar yang lebih luas.
Tentunya melakukan ekspansi bukanlah proses yang mudah bagi startup. Dibutuhkan modal yang besar untuk melakukan ekspansi dengan tujuan untuk mengembangkan produk baru dan juga merekrut lebih banyak orang karena kebutuhan operasional yang semakin besar.
Pendanaan yang terkait dengan tahapan ini adalah pendanaan Series B. Biasanya, investor lama akan ikut berpartisipasi dalam pendanaan ini untuk mempertahankan besaran porsi kepemilikannya. Pada fase ini, valuasi startup biasanya berkisar antara US$ 30 juta hingga US$ 60 juta.
Startup dengan pangsa pasar yang besar dan pengembangan yang cepat bisa mencapai status unicorn setelah melengkapi fase ekspansi ini.
Fase ini bisa dilakukan startup atau tidak sama sekali. Startup bisa jadi memilih untuk menjual usahanya ke perusahaan lain yang lebih besar. Produk startup tersebut akan menjadi bagian dari perusahaan yang mengakuisisinya.
Tahapan startup unicorn sangat panjang dan tidak semua startup bisa mencapainya. Dibutuhkan persiapan yang matang, kerja keras, dan kemampuan membaca pasar untuk mencapai status unicorn. Untuk kebutuhan transaksi bisnis startup Anda yang lebih efektif dan aman, Flip for Business siap jadi solusi terbaik untuk bisnis Anda andalkan.
Flip menawarkan solusi transaksi bisnis yang bukan hanya aman dan mudah melainkan juga mengedepankan efisiensi biaya, waktu, dan tenaga. Platform dengan produk dan fitur andal dari Flip hadir untuk bantu pelaku bisnis melakukanan transaksi dengan pelanggan, vendor, dan mitra bisnis hanya dengan satu klik. Pahami lebih lanjut!
Bagikan