flip for business logoburger menu
mural
homeforward
Mengetahui Pengertian ROA, Fungsi, serta Cara Perhitungannya dalam Bisnis

Mengetahui Pengertian ROA, Fungsi, serta Cara Perhitungannya dalam Bisnis

Ada banyak cara yang dapat lakukan dalam menilai performa bisnis sebuah perusahaan. Salah satu parameter yang bisa Anda gunakan untuk melakukan penilaian tersebut adalah dengan memahami pengertian ROA atau return on asset. Pemahaman yang benar tentang fungsi dan cara perhitungan ROA bisa membantu melakukan penilaian performa bisnis yang objektif. 

Pengetahuan terkait ROA tidak hanya memberi manfaat bagi petinggi serta pemilik perusahaan. Di waktu yang sama, para investor juga bisa memanfaatkan ROA sebagai parameter penting dalam berinvestasi. Lalu, apa itu ROA dan bagaimana cara menghitungnya? Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, yuk!

Pengertian ROA

116-0 gajihub.jpgSumber : Gajihub

Dalam pengertian yang sederhana, ROA merupakan perbandingan antara nilai aset dengan profit perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Pengetahuan tentang rasio tersebut membuat seorang pebisnis bisa mengetahui tingkat pengembalian aset dari bisnis yang dimilikinya. 

Untuk  memahami pengertian ROA secara lebih gamblang, contohnya adalah usaha jual nasi goreng. Untuk menjalankan usahanya, penjual perlu modal untuk berbagai peralatan, termasuk gerobak, perlengkapan masak, dan lain sebagainya. Nilai ROA bisa Anda peroleh dengan membandingkan modal tersebut dengan laba bersih dari aktivitas jual nasi goreng. 

Beberapa ahli ekonomi juga mempunyai beberapa pengertian yang berbeda-beda berkaitan dengan istilah ROA, di antaranya adalah: 

1. Pengertian ROA Menurut Kashmir

Dalam penyampaiannya, Kasmir (2014) mengungkapkan kalau ROA adalah rasio keuangan yang memiliki manfaat dalam memperlihatkan imbal hasil atas pemakaian aktiva perusahaan. 

2. Pengertian ROA Menurut Tandelilin

Ada pula pengertian ROA menurut Tandelilin (2010). Dalam pembahasannya, Tandelilin mengungkapkan kalau ROA adalah rasio yang menjadi gambaran kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset atau aktiva untuk memperoleh laba bersih setelah pajak. 

3. Pengertian ROA Menurut Home & Wachowicz 

Terakhir, ada pengertian return on asset menurut Home dan Wachowicz (2005). Keduanya mengungkapkan bahwa ROA adalah parameter yang bertujuan dalam mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan aset yang tersedia untuk menghasilkan laba. 

Fungsi Return On Asset

116-1 idmetafora.png

Sumber : ID Metafora

Berkaitan dengan istilah ROA, terdapat 4 fungsinya yang perlu Anda paham, yaitu: 

1. Mengukur Efisiensi Bisnis Perusahaan

ROA termasuk sebagai salah satu penilaian yang bersifat menyeluruh. Oleh karena itu, fungsi ROA sangat tepat dalam mengetahui tingkat efisiensi penggunaan modal oleh perusahaan. Di waktu yang sama, Anda juga bisa menggunakannya dalam memahami efisiensi produksi ataupun penjualan. 

2. Membandingkan Kinerja Perusahaan dengan Kompetitor

Selanjutnya, Anda perlu pula mengetahui fungsi ROA yang berguna dalam membandingkan kinerja perusahaan dengan kompetitor. Fungsi yang satu ini sangat penting dalam menjaga daya saing bisnis agar tidak kalah bersaing. 

3. Menilai Profitabilitas Produk

Anda bisa pula menggunakan parameter ROA dalam memastikan tingkat profitabilitas sebuah produk. Selanjutnya, perusahaan pun bisa mengambil kebijakan strategis dalam upaya meningkatkan profitabilitas produk. 

Analisis ROA membantu perusahaan dalam memanfaatkan product cost system secara tepat. Perusahaan pun bisa mengalokasikan biaya serta modal pada berbagai produk dan selanjutnya menghitung profitabilitas dari masing-masing produk. 

4. Membantu Perencanaan Strategi Bisnis

Terakhir, ada fungsi ROA yang berkaitan dengan perencanaan bisnis strategis perusahaan. Salah satu contohnya adalah ketika perusahaan ingin melakukan kebijakan ekspansi. Dalam prosesnya, perusahaan bisa menggunakan analisis ROA untuk menilai apakah kebijakan tersebut sudah tepat atau tidak.

Faktor yang Mempengaruhi ROA

116-2 majoo.jpgSumber : Majoo

Ketika Anda menggunakan metode analisis ROA dalam menilai performa bisnis, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, di antaranya: 

1. Rasio Likuiditas

Faktor pertama yang berpengaruh pada nilai ROA adalah rasio likuiditas. Rasio ini adalah parameter dalam menilai kemampuan perusahaan untuk melakukan pemenuhan kewajiban jangka pendek. Anda bisa mendapatkan rasio likuiditas lewat perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. 

Terdapat 3 jenis rasio likuiditas yang bisa Anda gunakan, yaitu: 

  • Rasio lancar. Ini merupakan jenis rasio likuiditas paling sederhana. Biasanya dipakai untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancar. Rumus perhitungannya adalah = aset lancar/kewajiban lancar. 
  • Rasio cepat. Selanjutnya, ada jenis rasio likuiditas yang disebut rasio cepat. Rasio ini berguna untuk melihat kemampuan bisnis melakukan pelunasan kewajiban lancar menggunakan aset yang paling likuid atau aset cepat. 

Aset cepat merupakan kategori aset lancar yang bisa diubah menjadi uang tunai dalam waktu kurang dari 90 hari. Rumus perhitungannya adalah = (uang tunai + piutang + surat berharga) / kewajiban lancar.  

  • Rasio kas. Lalu, ada rasio kas yang bisa Anda peroleh dengan membandingkan antara cashflow dengan tagihan yang perlu Anda lunasi. Cashflow bisa berupa uang tunai atau setara kas, misalnya tagihan treasury, surat berharga, dan lain sebagainya. Rumus perhitungannya adalah = (uang tunai + surat berharga)/kewajiban lancar.

2. Rasio Manajemen Aktiva

Manajemen aktiva juga memiliki pengaruh pada nilai ROA. Oleh karena itu, Anda perlu memahami istilah rasio manajemen aktiva. Nilai rasio ini bisa Anda dapatkan dengan memperhitungkan berbagai faktor, seperti: 

  • Inventory turnover. Istilah ini merujuk pada frekuensi perputaran persediaan perusahaan. Persediaan tersebut bisa mencakup berbagai bahan baku yang kemudian diolah menjadi barang jadi. 
  • Days sales outstanding. Selanjutnya adalah days sales outstanding yang merupakan waktu rata-rata penagihan piutang. 
  • Fixed assets turnover. Parameter ini berguna untuk memperoleh efektivitas perusahaan terkait pemanfaatan aktiva tetap. Cara menghitungnya adalah dengan membandingkan angka penjualan dengan aktiva tetap bersih. 
  • Total asset turnover. Ada pula parameter total assets turnover yang berguna untuk mengetahui tingkat efektivitas bisnis dalam pemanfaatan aktiva. Cara perhitungannya adalah dengan membandingkan angka penjualan dengan total aktiva. 

3. Rasio Manajemen Utang

Faktor terakhir yang berpengaruh pada pengertian ROA adalah manajemen utang. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan perhitungan rasio manajemen utang untuk menilai kemampuan dalam melunasi utang jangka panjang. Terdapat 3 jenis parameter yang berkaitan dengan manajemen utang bisnis, yaitu: 

  • Debts ratio. Parameter ini berguna untuk mengetahui persentase dana dari kreditur. 
  • Times interest earned (TIE). Pemakaian parameter TIE adalah parameter untuk mengetahui penurunan laba operasi sampai ketika perusahaan tidak lagi bisa memenuhi beban bunga tahunan. 
  • Fixed charge coverage ratio. Parameter ini mirip dengan TIE. Hanya saja, dalam perhitungannya terdapat aktiva perusahaan yang dalam status lease dan tetap harus membayar dana pelunasan. 

Cara Menghitung ROA

Cara perhitungan ROA tidak sulit. Anda bisa menggunakan rumus return on asset sebagai berikut:

ROA = (Pendapatan bersih yang telah dipotong pajak / total aset) x 100% 

Dari rumus tersebut, Anda bisa memperoleh nilai persentase ROA. Nilai ROA yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menggunakan asetnya secara efisien. Sementara itu, ROA yang rendah merupakan indikator buruknya kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan aset. 

Contoh perhitungannya bisa Anda lihat sebagai berikut. Misalnya, ada perusahaan A mempunyai aset dengan jumlah Rp500 juta. Pada 2021, mereka mempunyai laba sekitar Rp80 juta. Sementara itu, perusahaan B punya aset mencapai Rp200 juta dan memperoleh laba di angka Rp50 juta. 

Berdasarkan penggambaran tersebut, maka perhitungan ROA-nya adalah sebagai berikut: 

  • ROA perusahaan A = (Rp80 juta/Rp500 juta) x 100% = 16%
  • ROA perusahaan B = (Rp50 juta/Rp200 juta) x 100% = 25%

Sampai di sini, Anda sudah bisa memahami fungsi dan pengertian ROA, kan? Selain itu, Anda juga tidak akan mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan ROA.

Selanjutnya, untuk membantu Anda dalam memenuhi setiap kewajiban bisnis perusahaan, pertimbangkan Flip Business. Pakai Flip Business, Anda akan memperoleh efisiensi transaksi bisnis mencapai 60%. Yuk, mulai gunakan Flip Business!

Bagikan

Lainnya

Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital
7 Strategi untuk Meningkatkan Efisiensi Transaksi Bisnis Ritel
7 Strategi untuk Meningkatkan Efisiensi Transaksi Bisnis Ritel

Kategori

flip logo

Pesona Khayangan Blok CK No. 50

Jl. Margonda Raya, Depok

Jawa Barat, Indonesia

Layanan Sales

Senin-Jumat

(kecuali hari libur nasional)

08.00-17.00 WIB

Layanan Bantuan

Setiap hari (24 jam)

Temukan Kami Di

Tentang Flip

Buat AkunBisnisBantuanSyarat & KetentuanKebijakan PrivasiTimKarirBlog

Hubungi Kami

Bisnis & Kerja Sama

+62 813-8760-6852

Email

[email protected]

Flip adalah perusahaan transfer dana yang telah terlisensi oleh Bank Indonesia dengan nomor izin 18/196/DKSP/68

© 2022 PT. Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi