Bisnis | 19 Maret 2023
Oleh : Anonim
Ada banyak cara yang dapat lakukan dalam menilai performa bisnis sebuah perusahaan. Salah satu parameter yang bisa Anda gunakan untuk melakukan penilaian tersebut adalah dengan memahami pengertian ROA atau return on asset. Pemahaman yang benar tentang fungsi dan cara perhitungan ROA bisa membantu melakukan penilaian performa bisnis yang objektif.
Pengetahuan terkait ROA tidak hanya memberi manfaat bagi petinggi serta pemilik perusahaan. Di waktu yang sama, para investor juga bisa memanfaatkan ROA sebagai parameter penting dalam berinvestasi. Lalu, apa itu ROA dan bagaimana cara menghitungnya? Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, yuk!
Sumber : Gajihub
Dalam pengertian yang sederhana, ROA merupakan perbandingan antara nilai aset dengan profit perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Pengetahuan tentang rasio tersebut membuat seorang pebisnis bisa mengetahui tingkat pengembalian aset dari bisnis yang dimilikinya.
Untuk memahami pengertian ROA secara lebih gamblang, contohnya adalah usaha jual nasi goreng. Untuk menjalankan usahanya, penjual perlu modal untuk berbagai peralatan, termasuk gerobak, perlengkapan masak, dan lain sebagainya. Nilai ROA bisa Anda peroleh dengan membandingkan modal tersebut dengan laba bersih dari aktivitas jual nasi goreng.
Beberapa ahli ekonomi juga mempunyai beberapa pengertian yang berbeda-beda berkaitan dengan istilah ROA, di antaranya adalah:
Dalam penyampaiannya, Kasmir (2014) mengungkapkan kalau ROA adalah rasio keuangan yang memiliki manfaat dalam memperlihatkan imbal hasil atas pemakaian aktiva perusahaan.
Ada pula pengertian ROA menurut Tandelilin (2010). Dalam pembahasannya, Tandelilin mengungkapkan kalau ROA adalah rasio yang menjadi gambaran kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset atau aktiva untuk memperoleh laba bersih setelah pajak.
Terakhir, ada pengertian return on asset menurut Home dan Wachowicz (2005). Keduanya mengungkapkan bahwa ROA adalah parameter yang bertujuan dalam mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan aset yang tersedia untuk menghasilkan laba.
Sumber : ID Metafora
Berkaitan dengan istilah ROA, terdapat 4 fungsinya yang perlu Anda paham, yaitu:
ROA termasuk sebagai salah satu penilaian yang bersifat menyeluruh. Oleh karena itu, fungsi ROA sangat tepat dalam mengetahui tingkat efisiensi penggunaan modal oleh perusahaan. Di waktu yang sama, Anda juga bisa menggunakannya dalam memahami efisiensi produksi ataupun penjualan.
Selanjutnya, Anda perlu pula mengetahui fungsi ROA yang berguna dalam membandingkan kinerja perusahaan dengan kompetitor. Fungsi yang satu ini sangat penting dalam menjaga daya saing bisnis agar tidak kalah bersaing.
Anda bisa pula menggunakan parameter ROA dalam memastikan tingkat profitabilitas sebuah produk. Selanjutnya, perusahaan pun bisa mengambil kebijakan strategis dalam upaya meningkatkan profitabilitas produk.
Analisis ROA membantu perusahaan dalam memanfaatkan product cost system secara tepat. Perusahaan pun bisa mengalokasikan biaya serta modal pada berbagai produk dan selanjutnya menghitung profitabilitas dari masing-masing produk.
Terakhir, ada fungsi ROA yang berkaitan dengan perencanaan bisnis strategis perusahaan. Salah satu contohnya adalah ketika perusahaan ingin melakukan kebijakan ekspansi. Dalam prosesnya, perusahaan bisa menggunakan analisis ROA untuk menilai apakah kebijakan tersebut sudah tepat atau tidak.
Sumber : Majoo
Ketika Anda menggunakan metode analisis ROA dalam menilai performa bisnis, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, di antaranya:
Faktor pertama yang berpengaruh pada nilai ROA adalah rasio likuiditas. Rasio ini adalah parameter dalam menilai kemampuan perusahaan untuk melakukan pemenuhan kewajiban jangka pendek. Anda bisa mendapatkan rasio likuiditas lewat perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
Terdapat 3 jenis rasio likuiditas yang bisa Anda gunakan, yaitu:
Aset cepat merupakan kategori aset lancar yang bisa diubah menjadi uang tunai dalam waktu kurang dari 90 hari. Rumus perhitungannya adalah = (uang tunai + piutang + surat berharga) / kewajiban lancar.
Manajemen aktiva juga memiliki pengaruh pada nilai ROA. Oleh karena itu, Anda perlu memahami istilah rasio manajemen aktiva. Nilai rasio ini bisa Anda dapatkan dengan memperhitungkan berbagai faktor, seperti:
Faktor terakhir yang berpengaruh pada pengertian ROA adalah manajemen utang. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan perhitungan rasio manajemen utang untuk menilai kemampuan dalam melunasi utang jangka panjang. Terdapat 3 jenis parameter yang berkaitan dengan manajemen utang bisnis, yaitu:
Cara perhitungan ROA tidak sulit. Anda bisa menggunakan rumus return on asset sebagai berikut:
ROA = (Pendapatan bersih yang telah dipotong pajak / total aset) x 100%
Dari rumus tersebut, Anda bisa memperoleh nilai persentase ROA. Nilai ROA yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menggunakan asetnya secara efisien. Sementara itu, ROA yang rendah merupakan indikator buruknya kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan aset.
Contoh perhitungannya bisa Anda lihat sebagai berikut. Misalnya, ada perusahaan A mempunyai aset dengan jumlah Rp500 juta. Pada 2021, mereka mempunyai laba sekitar Rp80 juta. Sementara itu, perusahaan B punya aset mencapai Rp200 juta dan memperoleh laba di angka Rp50 juta.
Berdasarkan penggambaran tersebut, maka perhitungan ROA-nya adalah sebagai berikut:
Sampai di sini, Anda sudah bisa memahami fungsi dan pengertian ROA, kan? Selain itu, Anda juga tidak akan mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan ROA.
Selanjutnya, untuk membantu Anda dalam memenuhi setiap kewajiban bisnis perusahaan, pertimbangkan Flip Business. Pakai Flip Business, Anda akan memperoleh efisiensi transaksi bisnis mencapai 60%. Yuk, mulai gunakan Flip Business!
Bagikan