flip for business logoburger menu
mural
homeforward
Mengenal Istilah Audit Keuangan dan Fungsinya untuk Perusahaan

Mengenal Istilah Audit Keuangan dan Fungsinya untuk Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki sistem keuangan yang perlu dikelola dengan tingkat kedisiplinan dan ketelitian yang tinggi. Tujuannya adalah untuk membuktikan kepada para pemangku kepentingan bahwa perusahaan memiliki kredibilitas dan akuntabilitas yang baik. Kondisi ini dapat dicapai melalui audit keuangan. Apa itu? Simak terus untuk lebih mendalami istilah audit keuangan.

Apa Itu Audit Keuangan?

43-1 Envato.jpgSumber : Envato

Secara umum, audit keuangan adalah evaluasi laporan keuangan milik suatu entitas. Entitas di sini adalah perusahaan, lembaga, atau organisasi. Proses audit keuangan dilakukan oleh pihak ketiga atau independen. Hal ini guna mendapatkan hasil evaluasi yang objektif, akurat, lengkap, dan relevan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.

Tujuan audit adalah untuk memberikan penilaian terhadap kelayakan atau kewajaran laporan keuangan milik perusahaan. Layak dan wajar tidaknya laporan keuangan ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi. Penilaian tersebut akan disampaikan dalam bentuk opini audit.

Apabila perusahaan tidak melakukan audit, maka perusahaan tidak bisa menemukan kemungkinan terjadinya kecurangan dalam sistem keuangan. Hal ini tentunya dapat mengancam kondisi finansial perusahaan itu sendiri.

Di sisi lain, laporan keuangan yang tidak diaudit akan sulit dipercaya oleh para pemegang kepentingan. Perusahaan pun akan dianggap tidak memiliki akuntabilitas dan kredibilitas. Sebab itu, setiap perusahaan wajib melakukan audit, terlebih bila ingin go public.

Fungsi Audit Keuangan

43-2 Envato.jpgSumber : Envato

Terdapat sejumlah fungsi utama dari audit keuangan. Apa saja? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Bentuk pemenuhan kewajiban

Berdasarkan Pasal 68 dalam UU Perseroan Nomor 40 Tahun 2007, perusahaan memiliki kewajiban untuk melakukan audit apabila:

  • Perseroan menghimpun dan/atau mengelola dana dari masyarakat;
  • Perusahaan merupakan Perseroan Terbuka;
  • Perusahaan adalah persero;
  • Perseroan telah menerbitkan surat pengakuan utang kepada publik;
  • Perseroan jumlah peredaran usaha dan/atau aset paling sedikit Rp50 miliar; atau
  • Diwajibkan oleh perundang-undangan yang berlaku.

2. Mengetahui kondisi keuangan yang sebenarnya

Salah satu fungsi utama audit adalah untuk mengetahui tingkat akurasi laporan keuangan suatu perusahaan. Dengan audit, potensi kecurangan yang dilakukan oleh pegawai tidak bertanggung jawab dapat diketahui. Dengan catatan, auditor yang dipilih benar-benar bisa dipercaya dan bersikap objektif.

3. Mencapai tujuan keuangan

Fungsi lain dari audit keuangan adalah membantu perusahaan mencapai tujuan keuangan. Bagaimana bisa? Bila ditemukan adanya kekeliruan dalam laporan keuangan, pihak auditor bisa memberikan masukan pada perusahaan untuk melakukan perbaikan.

Perbaikan tersebut selanjutnya dapat dijadikan referensi dalam menjalankan sistem keuangan perusahaan pada periode berikutnya. Sebab, bila perusahaan memiliki laporan keuangan yang sehat, maka perusahaan bisa segera mencapai tujuan keuangan.

Kapan Audit Keuangan Biasanya Dilakukan?

Umumnya, audit keuangan dilakukan pada awal tahun. Ini agar perusahaan dapat mengetahui kondisi keuangan yang akurat pada periode sebelumnya. Idealnya, audit keuangan dilakukan pada Januari hingga Maret. Hal ini guna mempermudah perusahaan untuk menyiapkan seluruh data yang diperlukan dalam proses audit.

Audit keuangan juga bisa dilakukan berkali-kali, tergantung perusahaan masing-masing. Bila kondisi finansial perusahaan sedang memburuk, audit bisa dilakukan setiap tahun. Namun perlu diketahui bahwa audit keuangan tergolong sebagai audit eksternal. Sebab, prosesnya dilakukan oleh pihak ketiga atau independen.

Dengan kata lain, perusahaan harus melakukan audit internal terlebih dahulu sebelum melakukan audit keuangan. Jika kondisi keuangan perusahaan tergolong baik, audit bisa dilakukan dua tahun sekali.

Tahapan Audit Keuangan

Setelah memahami pengertian istilah audit keuangan, fungsi, dan kapan harus melakukannya, Anda bisa mempelajari tahapan proses audit berikut ini.

1. Tahap perikatan audit

Sebelum audit dilaksanakan, pihak klien atau perusahaan dan auditor harus memiliki kesepakatan yang sudah disetujui bersama. Perusahaan yang diwakili oleh manajemen, menyerahkan seluruh data keuangan untuk proses audit ke pihak auditor.

Selanjutnya, auditor memutuskan apakah sanggup melaksanakan audit atau tidak. Biasanya auditor akan mempertimbangkan kompetensinya terlebih dahulu sebelum mengatakan sanggup atau tidak.

2. Tahap perencanaan

Tahap selanjutnya adalah menyusun perencanaan audit. Dalam penyusunannya, pihak auditor harus melakukan sejumlah riset, di antaranya:

  • Memahami jenis industri dan bisnis yang dijalankan perusahaan
  • Menjalankan prosedur analitis
  • Menentukan risiko audit keuangan
  • Mempelajari struktur-struktur pengendalian internal
  • Menetapkan sejumlah risiko pengendalian
  • Mengembangkan rencana program audit

Dari hasil riset, auditor bisa mengetahui jenis audit seperti apa yang akan diterapkan. Selanjutnya, pihak auditor wajib meminta persetujuan dari pihak perusahaan sebelum lanjut ke tahap berikutnya.

3. Uji audit

Ada tiga pengujian yang perlu dilaksanakan auditor, yakni uji analitis, pengendalian, dan substantif. Uji analitis dilakukan untuk mempelajari informasi dan data perusahaan. Lalu, data-data tersebut dibandingkan dengan data lainnya.

Selanjutnya, uji pengendalian ditujukan untuk mengevaluasi akurasi data transaksi yang dijalankan oleh perusahaan. Sedangkan uji substantif adalah proses verifikasi dan perbandingan transaksi dengan nilai moneter yang diselenggarakan perusahaan.

4.  Analisis dan observasi

Dalam tahap ini, harus ada perwakilan dari pihak perusahaan untuk mengawasi kinerja auditor. Hal ini guna mencegah tindak kecurangan dan agar hasil analisis tetap objektif serta relevan. Selain itu, auditor juga akan melakukan pemetaan masalah yang berpotensi muncul selama proses observasi.

5. Mengambil hasil

Dari proses analisis dan observasi, auditor akan mendapatkan hasil audit. Pada tahap ini bisa diketahui apakah ada kesalahan pada laporan keuangan klien atau tidak. Pihak auditor juga bisa mengetahui keuntungan atau kerugian yang dialami perusahaan. Untuk membuktikan keakuratan hasil, pihak auditor harus melakukan verifikasi ulang.

6. Pelaporan hasil audit

Terakhir adalah tahap pelaporan hasil audit keuangan. Laporan yang dibuat pihak auditor harus mencakup beberapa hal, di antaranya:

  • Lingkup audit
  • Objek audit
  • Tujuan audit
  • Hasil audit
  • Rekomendasi yang perlu diberikan pada perusahaan jika ditemukan adanya masalah

Laporan audit keuangan adalah bentuk komunikasi antara auditor dan perusahaan. Jadi, auditor harus membuatnya dengan penuh tanggung jawab dan tingkat ketelitian yang tinggi.

Itu tadi ulasan mengenai istilah audit keuangan dan seluk-beluknya. Dari penjelasan di atas bisa diketahui bahwa audit keuangan adalah upaya perusahaan untuk menjaga kesehatan kondisi keuangan. Dengan begitu, perusahaan bisa terus menjalankan kegiatan bisnis dengan lebih baik.

Agar proses audit keuangan lebih mudah dan lancar, pastikan Anda mengelola transaksi berbagai kebutuhan bisnis dengan menggunakan Flip for Business, solusi transaksi bisnis yang bukan hanya aman dan mudah melainkan juga mengedepankan efisiensi biaya, waktu, dan tenaga.

Platform dengan produk dan fitur andal dari Flip hadir untuk bantu pelaku bisnis melakukanan transaksi dengan pelanggan, vendor, dan mitra bisnis hanya dengan satu klik. Cek selengkapnya di sini!

Bagikan

Lainnya

Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital
7 Strategi untuk Meningkatkan Efisiensi Transaksi Bisnis Ritel
7 Strategi untuk Meningkatkan Efisiensi Transaksi Bisnis Ritel

Kategori

flip logo

Pesona Khayangan Blok CK No. 50

Jl. Margonda Raya, Depok

Jawa Barat, Indonesia

Layanan Sales

Senin-Jumat

(kecuali hari libur nasional)

08.00-17.00 WIB

Layanan Bantuan

Setiap hari (24 jam)

Temukan Kami Di

Tentang Flip

Buat AkunBisnisBantuanSyarat & KetentuanKebijakan PrivasiTimKarirBlog

Hubungi Kami

Bisnis & Kerja Sama

+62 813-8760-6852

Email

[email protected]

Flip adalah perusahaan transfer dana yang telah terlisensi oleh Bank Indonesia dengan nomor izin 18/196/DKSP/68

© 2022 PT. Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi