Pentingnya Manajemen Transaksi dalam Bisnis E-Commerce

Transaksi bisnis e-commerce bertumbuh pesat selama tiga tahun terakhir. Berdasarkan info terkini yang dilansir dari situs dataindonesia.id, pertumbuhan tersebut mencapai Rp842,3 triliun pada tahun 2022. Sementara itu, pada 2027, gross merchandise value (GMV) e-commerce ditaksir naik 17 persen.

Meningkatnya prediksi e-commerce di masa depan merupakan indikator bagi pelaku usaha untuk siap menghadapi tantangan manajemen transaksi bisnis. Ada lima alasan mengapa penting memerhatikan manajemen transaksi e-commerce. Berikut ini pembahasan selengkapnya.

Otomatisasi Proses

Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan menginginkan otomatisasi proses untuk memudahkan bisnisnya. Hal itu karena perusahaan di masa sekarang memikirkan target jangka panjang yang dapat didukung otomatisasi.

Otomatisasi proses berpedoman pada penerapan teknologi untuk melaksanakan tugas berulang dalam bisnis. Dengan demikian, cara manual dapat diganti supaya lebih efektif dan hemat biaya.

Manfaat otomatisasi proses tersebut—salah satunya—bisa diperoleh dengan melakukan manajemen transaksi. Adanya manajemen transaksi memungkinkan e-commerce untuk memahami kondisi sekarang, menyusun rencana tindakan, serta mengidentifikasi area yang akan ditingkatkan.

Dengan menerapkan manajemen transaksi, otomatisasi kegiatan pendukung juga bisa dilakukan secara efektif. Contohnya, kegiatan transfer file, pemantauan log, pelacakan dokumen, dan entri pesanan konsumen. Sementara itu, bagi konsumen, otomatisasi proses memberikan beberapa bentuk dukungan, seperti voice assistant dan chatsbots.

Memahami Fungsionalitas Situs

Dalam bisnis, situs e-commerce memiliki banyak fungsi, salah satunya Anda lebih mudah mengelola kegiatan perdagangan secara digital. Tidak hanya menampilkan dan mempromosikan barang yang diperdagangkan, tetapi juga membantu pengelolaan sejumlah fitur.

Dengan situs e-commerce, Anda juga mudah memahami cara menjual produk melalui media digital. Jika memilih vendor situs yang tepat, Anda pun dibantu sejak awal perencanaan, seperti pengurusan domain, desain, dan peluncuran.

Namun, upaya pengelolaan situs tak hanya sampai di tahap tersebut. Sebagai pengguna, Anda harus memahami fungsionalitas situs. Misalnya, situs mesti mampu melacak pesanan para pelanggan secara real time dan bisa diakses oleh mereka.

Fungsionalitas situs dapat dipahami secara menyeluruh jika Anda melakukan manajemen transaksi dengan benar. Salah satu bentuk manajemen transaksi dalam bisnis e-commerce, yakni memasukkan fitur fungsional di situs Anda. Fitur-fitur ini memberikan beragam solusi pemasaran online yang efektif. 

Anda bisa mencari referensi fitur dengan menjelajahi berbagai situs. Sebagai referensi, berikut ini beberapa fitur yang dibutuhkan dalam situs Anda supaya lebih fungsional.

• Pencarian
• Alat berbagi sosial
• Galeri produk
• Formulir 
• Peta lokasi
• Kalender kegiatan
• Keranjang belanja

Tingkat Konversi yang Lebih Baik

Tingkat konversi adalah indikator performa situs e-commerce untuk menentukan seberapa baik levelnya. Dalam hal ini, Anda juga harus memahami tolok ukur sebuah situs dikatakan baik, buruk, atau rata-rata.

Dengan mengetahui tingkat konversi, Anda bisa memastikan tindakan yang perlu dimaksimalkan di halaman situs. Tentunya, tindakan tersebut harus mendukung peningkatan transaksi. Salah satu tindakan yang dapat meningkatkan transaksi adalah memperbaiki sumber leads. 

Sumber leads tersebut dapat diperbaiki dengan dukungan manajemen transaksi yang efektif. Pasalnya, manajemen transaksi memungkinkan Anda untuk menentukan segmentasi pasar dan positioning secara mudah. Ketika kedua hal ini sudah jelas, Anda dapat menerapkan berbagai metode promosi agar menarik pelanggan.

Sebagai contoh, Anda ingin menggunakan email untuk mengiklankan produk. Hal yang harus dilakukan pertama kali adalah menyiapkan materi terbaik dan membuat skema pengiriman. Idealnya, pengiriman dilakukan 2—3 kali dalam seminggu. Pada email pertama, berisi ucapan terima kasih atas kunjungan ke situs Anda.

Kemudian, di email berikutnya, Anda bisa mengajak konsumen untuk mengunjungi situs lagi. Sementara di email ketiga, perkenalkan produk Anda dan berikan call to action.

Jika ingin mengirimkan video, lakukan pada pengiriman email keempat. Upayakan durasi video tidak terlalu panjang, singkat, dan soft selling. 

Mengintegrasikan Banyak Proses

Platform e-commerce dibuat di atas sistem front end. Sistem ini berfungsi untuk memudahkan transaksi. Dalam hal ini, penanganan data sering kali dilakukan secara manual sehingga terjadi kesalahan akibat kelalaian sumber daya. Padahal, transaksi melaju cepat dan permintaan pelanggan terus meningkat.

Oleh karenanya, penting untuk melakukan manajemen transaksi supaya sistem back end terintegrasi. Dengan integrasi, proses bisnis dapat diatur, alur kerja menjadi lebih sederhana, dan menciptakan wawasan baru.

Untuk memaksimalkan integrasi proses bisnis, tentunya manajemen transaksi harus didukung software IT modern. Salah satunya adalah sistem cloud enterprise resource planning (ERP). Sistem ini memudahkan perusahaan dalam mengotomatisasi kunci proses dan mengambil keputusan penting.

ERP juga disebut sebagai sistem yang memiliki modul dan submodul sebagai wakil komponen bisnis. Sistem tersebut mampu mengintegrasikan data sehingga pengguna bisa menghemat waktu dan mengurangi risiko human error.

Mengaudit Transaksi

Audit merupakan kegiatan pemeriksaan pada suatu organisasi, sistem, proses, produk, maupun transaksi. Pemeriksaan tersebut bisa dilakukan di berbagai perusahaan, termasuk perdagangan online.

Tujuan pemeriksaan adalah mengurangi risiko kehilangan, selisih, kecurangan, dan memastikan semua hal dilakukan sesuai prosedur. Audit juga memudahkan seseorang untuk mengetahui persediaan barang yang bergerak lambat, rusak, dan tidak tren.

Kelengkapan juga menjadi tujuan melakukan audit. Pasalnya, kelengkapan merupakan faktor untuk memastikan semua transaksi tercatat rapi dan dimasukkan dalam jurnal. Selain itu, kelengkapan yang didukung ketepatan dapat memperlihatkan transaksi sesuai dengan perhitungan jumlah dan klasifikasinya.

Semua kewajiban dan aset yang tercatat untuk keperluan audit juga harus memiliki waktu maupun tanggal sebenarnya atau tidak fiktif. Dengan begitu, hasil audit memperlihatkan kesesuaian antara penerapan dan ketentuan umum.

Dalam hal mencapai tujuan audit, manajemen transaksi memegang peran penting. Pasalnya, manajemen transaksi mencakup pengumpulan, klasifikasi, pengolahan, serta distribusi data. Jika kegiatan tersebut berlangsung dengan baik, proses mengaudit transaksi menjadi lebih mudah.

Itulah pembahasan singkat tentang manajemen transaksi bisnis e-commerce yang harus dipersiapkan sebelum Anda menjalankannya. Dengan manajemen rapi, e-commerce dapat dijalankan sesuai perencanaan, lebih mudah dalam pemantauan, serta memiliki organisasi yang kredibel dan kompetitif.