Keuangan Bisnis | 17 Februari 2023
Oleh : Sarah Silvia
Bisnis dan biaya adalah dua hal yang selalu berkaitan. Dalam rangka mendukung operasional yang efektif sehingga mendukung tercapainya produktivitas yang diharapkan, manajemen biaya merupakan kunci esensial dalam setiap perusahaan.
Sepintas manajemen keuangan dan manajemen biaya terlihat sama, tetapi keduanya memiliki spesifikasi berbeda. Manajemen keuangan merujuk pada pengelolaan finansial perusahaan secara umum, sedangkan manajemen biaya merujuk pada sistem untuk melakukan identifikasi, menyusun strategi, dan menyempurnakan sekaligus membuat keputusan kebijakan operasional yang berkaitan dengan pengadaan serta pemanfaatan sumber daya.
Dalam kata lain, pengertian manajemen biaya adalah sebuah sistem untuk menyediakan informasi terkait biaya-biaya yang terjadi dan dibutuhkan perusahaan. Informasi ini pun memiliki peran vital dalam keberlangsungan bisnis.
Mengapa demikian?
Informasi tersebut dapat memberitahukan kepada perusahaan khususnya level manajemen eksekutif terkait kondisi dan kebutuhan dalam tubuh perusahaan. Mereka dapat meninjau pos mana saja yang menganggarkan biaya paling besar dan sebaliknya serta bagaimana dampak dari pembiayaan yang dilakukan.
Dengan begitu, perusahaan dapat mengatur ulang strategi dan pengalokasian dana yang dimiliki. Manajemen biaya akan mencegah terjadinya pengeluaran biaya yang tidak efisien, membantu menentukan strategi paling tepat dengan kondisi yang ada, hingga memberi ekspektasi jelas pada seluruh stakeholders terkait.
Dalam menjalankan strategi manajemen biaya, perusahaan perlu memahami dulu konsep manajemen biaya itu sendiri. Adapun konsep manajemen biaya secara umum terdiri dari tiga hal utama: nilai tambah, akuntansi aktivitas, dan biaya target.
Aktivitas perusahaan harus dapat menghasilkan kegiatan yang berorientasi atau berdampak terhadap nilai tambah. Konsep nilai tambah dimaksudkan agar para manajer mampu lebih jeli dan strategis dalam membuat prioritas dalam meningkatkan aktivitas yang memberi nilai tambah dengan cara efisien maupun mengurangi dan menghapus aktivitas yang tidak memberi nilai tambah.
Setiap biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas bisnis perlu dipantau. Dalam hal ini, manajer harus memastikan bahwa setiap operasional yang dilakukan sesuai dengan kegiatan yang semestinya dilakukan. Konsep akuntansi aktivitas pun mendorong manajer untuk melakukan penilaian atas biaya dan performa aktivitas sekaligus sumber dan objek biaya.
Setiap aktivitas dalam perusahaan dilakukan untuk mendukung tercapainya sebuah target, baik secara langsung maupun tidak langsung. Konsep biaya target pada manajemen biaya mendorong manajer untuk memaksimalkan biaya yang dikeluarkan memenuhi target bisnis, termasuk mencapai pangsa pasar yang dilakukan maupun laba yang diharapkan.
Manajemen biaya dapat dikategorikan ke dalam beberapa bagian lebih kecil, yakni sebagai berikut.
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh hasil produksi dalam kurun waktu tertentu. Sekalipun hasil produksi mengalami peningkatan atau penurunan, biaya tetap tidak mengalami perubahan. Contohnya adalah biaya sewa bangunan, asuransi, dan sebagainya.
Sementara itu, biaya variabel adalah biaya-biaya yang jumlahnya berubah-ubah. Contoh dari biaya variabel adalah biaya pengepakan, pengiriman, upah lembur karyawan, dan lain sebagainya.
Biaya bahan baku langsung merupakan biaya atas bahan-bahan baku sebuah produk, sedangkan biaya bahan baku tidak langsung adalah biaya atas bahan-bahan yang diperlukan lainnya dalam pembuatan produk, tetapi tidak termasuk bagian produk yang sudah diproduksi.
Seperti contoh adalah bisnis pembuatan furnitur meja dari kayu. Biaya peroleh kayu adalah biaya bahan baku langsung, sedangkan lem dan paku adalah biaya bahan baku tidak langsung.
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan atas jasa pekerja dalam memproduksi produk. Sementara itu, biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya-biaya untuk mendukung pekerja melakukan aktivitasnya dalam menghasilkan produksi.
Contoh biaya tenaga kerja langsung adalah upah, tunjangan, dan asuransi. Sementara itu, contoh biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya untuk pelatihan, pengendalian kualitas, dan sebagainya.
Seperti namanya, biaya ini mencakup biaya-biaya yang tidak berhubungans ecara langsung dengan aktivitas produksi lainnya. Umumnya, biaya ini kerap terlewat dan tidak tercatat dengan baik sehingga menimbulkan isu tersendiri. Beberapa contoh biaya tidak langsung adalah biaya fasilitas dan pemeliharaan alat-alat.
Biaya per unit adalah total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk, baik barang maupun jasa. Perhitungan biaya per unit adalah dengan memasukkan biaya tetap dan biaya tidak tetap.
Penerapan manajemen biaya perlu dilakukan sesuai alur yang tepat agar membuahkan hasil yang efektif. Alur manajemen biaya pun dimulai dari sejak tahap perencanaan hingga pengendalian seperti berikut.
Manajemen dalam tahap ini menggunakan struktur rincian kerja dan pekerjaan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Manajemen membuat perincian terhadap kebutuhan sumber daya sebagai gambaran awal sumber daya yang diperlukan.
Setelah mengetahui apa yang akan dilakukan, manajemen mulai mempersiapkan pos-pos apa saja yang dibutuhkan. Manajemen dalam tahap ini juga perlu mempertimbangakan biaya-biaya tak terduga atau risiko yang akan mungkin terjadi sehingga memiliki rencana dan anggaran cadangan nantinya.
Besarnya anggaran disesuaikan dengan prioritas tujuan perusahaan dan mencakup anggaran individu. Secara umum ada dua cara menentukan anggaran manajemen biaya, yakni time-phased budget method dan cost-loaded schedule method.
Time-phased budget method merupakan penganggaran yang didasarkan urutan waktu penyelesaian pekerjaan atau proyek. Sementara itu, cost-loaded schedule method merupakan penganggaran yang didasarkan urutan pengerjaan proyek dan pengerahan sumber daya.
Anggaran pengeluaran bukan berarti dapat “dilepas” begitu saja. Manajemen perlu melakukan pengendalian untuk memastikan bahwa perencanaan tersebut berjalan sebagaimana yang diharapkan. Adapun pengendalian mencakup koordinasi, pengawasan, komunikasi, dan penyesuaian.
Manajemen biaya adalah aktivitas penting untuk memastikan bahwa setiap pengeluaran perusahaan efisien dan efektif sehingga perusahaan terus berkembang. Untuk mendukung hal ini, Flip for Business menyediakan berbagai layanan transaksi bisnis terbaik, baik untuk proses disbursement domestik maupun internasional
Pelajari selengkapnya bagaimana Flip for Business membantu bisnis Anda tetap berkembang.
Bagikan